Perjalanan hidup Masuji Ratu sungguh memilukan. Wanita 45 tahun asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sudah dua bulan bertahan merasakan sakit pada kakinya.
Selama menahan sakit itu, ia tetap teguh merawat anaknya yang masih berusia dua tahun, di sebuah kost di Banjar Biya, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.
Sementara itu, ia tak memiliki sanak-saudara yang tinggal di Bali. Ia datang hanya bersama seorang anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang sudah berstatus janda ini diketahui mengalami kecelakaan dua bulan lalu hingga mengakibatkan luka parah pada kakinya. Kondisi itu mengharuskan Masuji rehat beraktivitas.
Informasi dari warga setempat, Masuji selama ini bekerja serabutan. Ia rela bekerja apa saja jika ada panggilan.
Masuji Ratu sudah tinggal di Desa Keramas selama lima bulan. Ia terdata tanpa identitas oleh pihak desa setempat.
Beruntung saat pengecekan itu, keberadaan Masuji diketahui dalam kondisi memprihatinkan.
Bhabinkamtibmas Desa Keramas Aiptu I Made Artika bersama beberapa pecalang Adat Keramas pun menerima laporan itu dari warga, Selasa (10/5) lalu.
Petugas pun mendatangi kosnya untuk membantu mengantar Masuji ke rumah sakit Sanjiwani, Gianyar.
"Kami melihat kondisinya sudah lemas. Kami prihatin melihat anaknya polos. Kami belikan makanan agar anaknya bisa makan," tutur Made Artika saat dihubungi detikBali, Rabu (11/5).
Kata Artika, luka pada kaki perempuan asal Sumbawa itu diduga akibat kecelakaan yang dialaminya dua bulan lalu membengkak. Dari dugaan, kaki Masuji membengkak karena tidak diobati rutin lantaran terkendala biaya.
Masuji juga diketahui idap diabetes. Hal itu yang diduga kian memperparah kondisi tubuhnya makin lemas.
"Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial Gianyar mengingat ia tak punya keluarga di Bali," kata Artika.
Saat ini, Masuji masih dirawat di rumah sakit. Sedangkan anaknya sudah dirawat teman Masuji. "Ternyata ada temannya. Mungkin kenal saat bekerja," pungkasnya. (*)
(dpra/dpra)