Kejadian anjing terduga positif rabies gigit 7 (tujuh) warga di Jalan Pulau Nias, Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan belum lama ini membuat masyarakat panik dan cemas.
Bahkan warga bukan saja khawatir terhadap anjing peliharaan mereka, tetapi mereka juga takut dengan ancaman kesehatan mereka.
"Kalau rasa khawatir, ya ada saja," kata Haris Iswara, warga Jalan Pulau Nias, Gang X, saat dijumpai di sela vaksinasi darurat pada anjing, Selasa (10/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Haris yang juga suka memelihara anjing menyambut baik vaksinasi darurat yang dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Tabanan.
"Ini (vaksinasi) bagus. Cepat. Dan divaksin dulu, tidak langsung dieksekusi. Kan kadang tidak semua anjing tidak terpelihara dengan baik," kata Haris.
Apalagi, sambungnya, di Bali yang gemar memelihara anjing banyak. Bukan cuma dipelihara saja, tetapi untuk menjaga rumah.
"Kalau sakit ya dibawa ke dokter hewan. Kalau sudah dipelihara seperti itu terus ditulup (eliminasi) ya marah yang punya anjing," sebutnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa biaya memelihara anjing juga tidak sedikit. Untuk periksa kesehatannya saja, menurut Haris bisa sampai ratusan ribu.
"Ini tetangga saya saja bisa keluar (biaya) Rp 500 ribu lho untuk merawat kesehatannya. Kalau vaksinasi seperti ini kan gratis," imbuhnya.
Itu sebabnya, kemunculan kasus positif rabies pada hewan di lingkungannya memang sempat membuat khawatir.
"Sekarang tergantung yang punya anjing mau nggak proaktif juga karena ada kejadian seperti ini. Mau tidak mau harus dijaga. Biar tidak berkeliaran sembarangan," kata Haris.
Menurutnya, anjing peliharaan juga sesekali perlu dilepas. Tidak dikandangkan terus. Karena itu bisa membuat anjing peliharaan menjadi agresif.
"Paling sore-sore keluar sebentar. Diajak jalan-jalan. Karena kalau dikandangkan terus justru bikin anjing tambah stres dan agresif," sebut Haris yang memelihara enam ekor anjing.
Distan Langsung Vaskinasi Ratusan Ekor Anjing
Sementara itu, petugas dari Dinas Pertanian (Tabanan) melakukan vaksinasi darurat di kawasan Jalan Pulau Nias, Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan pada Selasa (10/5/2022).
Vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door) ini menyasar pada 105 ekor anjing. Jumlah ini diperkirakan bertambah karena cakupan area vaksinasi akan diperluas lagi pada Kamis (12/5/2022) mendatang.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana, menyebutkan bahwa vaksinasi darurat di Jalan Pulau Nias dilakukan oleh dua tim.
"Kebetulan vaksin dari pengadaan di tingkat kabupaten baru kemarin bisa dikirim. Banyaknya 6.000 vaksin," jelas Budana.
Meski demikian, pihaknya belum bisa menjadwalkan vaksinasi massal terhadap hewan penular rabies (HPR). Vaksin yang ada sekarang diprioritaskan untuk vaksinasi darurat pada area kemunculan kasus positif rabies pada hewan.
"Itu kami utamakan yang (daerah) rawan. Yang ada kasus (positif). Kami belum berani pasang jadwal. Kami masih menunggu pengadaan vaksin dari pusat dan provinsi," sebutnya.
Ia juga menyebutkan, pihaknya belum bisa memperkirakan kapan pasokan vaksin dari pusat maupun provinsi tiba.
Menurutnya, informasi yang diperoleh pihaknya sejauh, ada pergeseran anggaran sehingga terjadi penundaan dari pengadaannya di pusat.
"Mudah-mudahan segera. Provinsi juga belum ada kepastian. Sepertinya masih dalam proses," ujarnya.
Pihaknya berharap, penambahan vaksin dari pusat dan provinsi ditambah yang dialokasikan pemerintah kabupaten nantinya bisa mencukupi kebutuhan vaksin pada hewan.
Apalagi sesuai data Distan, populasi anjing yang merupakan salah satu HPR di Tabanan sebanyak 71.062 ekor.
Dan kejadian terakhir di Jalan Pulau Nias merupakan kali keempat pada 2022.
Sedangkan pada 2021 hanya tercatat satu kasus. Artinya, terjadi peningkatan di tahun ini.
"Mudah-mudahan nanti tidak kurang dari populasi yang ada. Kami sudah bergerak saat ini, tapi prioritas pada area yang terjadi kasus positif," imbuhnya. (*)
(dpra/dpra)