Warga Banjar Candikuning II, Desa Candikuning di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali menggelar tradisi Ketog Semprong di areal Kebun Raya Eka Karya, Senin (9/5/2022).
Tradisi ini rutin dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Namun baru di tahun ini, tradisi tersebut kembali dilaksanakan setelah dua kali absen akibat pembatasan yang berlaku selama pandemi COVID-19.
"Tradisi ini dikenal juga dengan sebutan Lebaran Ketupat. Tujuh hari setelah Idul Fitri," jelas Kepala Wilayah Banjar Candikuning II, Ariel Azkacetta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, tradisi ini bertujuan untuk merajut silaturahmi, maaf-memaafkan, dan saling bersua setelah masing-masing mudik ke tempat keluarganya.
"Sesuai namanya. Semprong. Itu alat meniup api saat menanak nasi di tungku. Ketika dihentakkan atau diketok abunya membentuk lingkaran. Filosofinya di sana," ungkapnya.
Selama acara berlangsung, dari pagi hingga sore, warga yang ikut tradisi ini akan megibung sagi atau makan bersama.
Di saat yang sama mereka akan menyaksikan kesenian berakar Islam seperti Rodat, kasidah, dan hadrah.
"Megibung sagi itu isinya ada nasi, daging, ikan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah yang diolah," beber Ariel.
Tradisi ini bukan saja diikuti warga muslim di lingkungan Banjar Candikuning II saja.
Warga dari luar banjar pun ikut serta. Bahkan dari luar daerah seperti Tabanan, Singaraja, Badung, Karangasem, Gianyar, dan Kota Denpasar.
"Termasuk nyama (saudara) Bali dari banjar-banjar sebelah," imbuhnya.
Ia menyebutkan, tradisi ini sudah diwariskan secara turun temurun di lingkungan Banjar Candikuning II. Baru pada 2014 lalu, tradisi ini diselenggarakan dalam bentuk festival.
"Sebetulnya sudah ada dari dulu. Tapi dulu masih di masjid-masjid," sambungnya.
Warga yang hadir dalam tradisi Ketog Semprong ini datang dengan membawa menu makanan masing-masing dan tikar untuk alas megibung.
Salah satu peserta Ketog Semprong, Denok Wijayanti, mengaku datang dari Klungkung. Berangkat dari pukul 08.00 WITA dan tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WITA.
"Keluarga kami ada di sini (Banjar Candikuning). Tadi kami berangkat jam delapan. Bawa ketupat, lontong, dan nasi kuning untuk megibung. Sampai sini (lokasi) sekitar jam sepuluhan," ujarnya.
Ia mengaku mendapatkan kabar akan ada Ketog Semprong di tahun ini dari kerabatnya yang ada di Banjar Candikuning II. "Dikabarkan keluarga di sini lewat WA (Whatsapp). Jadi kami ke sini bersilaturahim," tuturnya. (*)
(dpra/dpra)