Pasokan minyak goreng (migor) curah di Kabupaten Tabanan masih pas-pasan.
Kondisi ini membuat antrean pembeli di beberapa agen masih sering terjadi. Kebanyakan dari mereka merupakan pedagang makanan.
Berdasarkan pantauan pada Rabu (13/4/2022), antrean terjadi di salah satu agen di Jalan Pulau Menjangan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan sejak pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi itu membuat pihak Kepolisian melakukan pengawasan langsung dibantu Satuan Polisi Pamong Praja. Baik terhadap pembeli atau arus lalu lintas kendaraan akibat tumpukan kendaraan yang diparkir di tepi jalan.
Menyikapi kondisi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan berencana membuat pasar murah.
Hanya saja sampai sekarang rencana itu masih menunggu persetujuan dari bupati. Termasuk ketersediaan dari pihak distributor di Denpasar.
Kondisi tersebut tidak dipungkiri Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tabanan I Gusti Putu Ekayana.
Menurutnya, dari hasil monitoring di lapangan, antrean masih sering terjadi pada tiga agen yang ada di Tabanan.
Kondisi itu lebih disebabkan karena pasokan yang terbatas dari distributor.
"Kalau monitoring tiga hari lalu karena pasokannya yang terbatas dari Benoa. Mereka mengamprahnya ke Surabaya. Ambilnya di Benoa. (Perkembangan) terbaru belum kami ketahui," jelas Ekayana yang juga Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Tabanan ini.
Secara terpisah Kepala Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan I Putu Santika juga menyampaikan hal serupa.
Namun ia menyebutkan, terbatasnya pasokan ini tidak sampai menimbulkan kelangkaan.
"Setiap hari ada tapi terbatas pasokannya. Habis hari itu, besoknya datang lagi," ujar Santika.
Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini juga tidak bisa memastikan berapa volume pasokan yang datang setiap hari dari distributor ke masing-masing agen. "Tidak menentu," katanya.
(kws/kws)











































