Pasokan minyak goreng curah kini mulai seret di wilayah Jembrana, Bali. Sejak tiga hari terakhir, stok minyak goreng curah dilaporkan mulai kosong di agen Pasar Umum Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Antrean pembeli minyak goreng curah yang biasanya terlihat rame, mendadak sepi. Hingga ada beberapa agen minyak goreng yang tutup karena belum menerima pasokan dari distributor.
"Minyak goreng curah sudah mulai kosong sejak tiga hari terakhir. Persisnya mulai hari Jumat lalu. Sampai sekarang belum ada lagi kiriman minyak goreng curah dari distributor. kata Eka Wahyuni salah satu pengelola agen minyak goreng curah saat ditemui di pasar umum negara, Selasa (12/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, Eka mengaku tidak tahu kapan pasokan minyak goreng curah yang baru bakal datang.
"Belum tau kapan datang lagi stoknya," ujarnya.
Sejak harga minyak goreng kemasan naik drastis, kata Eka, banyak warga beralih menggunakan minyak goreng curah. Itu mengakibatkan sejumlah agen minyak goreng curah kebanjiran permintaan.
Setiap minggu sekali biasanya dirinya mendapat stok minyak goreng curah sebanyak 12,6 ton. "Ada juga distributor lain yang mengirim sekitar 27 ton, tergantung dari distributor saat pengirimannya datang, dua minggu habis terjual," ungkapnya.
Sebelum ada kenaikan harga minyak goreng kemasan, jatah sebanyak 12,6 ton dari distributor biasanya habis dalam waktu sebulan, bahkan lebih. Namun sejak harga minyak goreng kemasan naik drastis, stok minyak dipasok bisa habis dalam waktu hanya satu minggu.
"Pembelinya dari pedagang-pedagang kecil, terutama penjual makanan olahan, gorengan dan lain-lain, Seminggu sudah habis terjual. Tapi hari ini stok belum datang," kata Eka.
Meski sudah ada pengumuman minyak goreng habis, namun warga tetap berdatangan untuk mencari minyak goreng curah. minyak goreng curah yang dijual Rp 15.500 per kilogram. Setiap orang dibatasi pembelian hanya 10 kilogram.
"Karena sudah tidak ada stok, warga yang banyak kecewa. Mungkin besok sudah datang pengiriman," tukasnya.
Di konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koprindag) Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, minyak goreng curah memang sudah kosong di beberapa agen karena belum ada pasokan dari distributor.
Ia berharap pasokan minyak goreng kembali normal segera. Pasalnya, kelangkaan dapat menimbulkan kepanikan warga. Terutama karena minyak goreng curah banyak dibutuhkan sektor usaha, pedagang makanan olahan dan pedagang eceran yang dijual lagi kepada masyarakat yang tidak mampu membeli minyak goreng kemasan.
"Di agen minyak goreng memang kosong, tapi di warung - warung kecil pengecer yang jual masih ada," jelasnya.
(nke/nke)