
Hanya Diolesi Minyak Kelapa, Bocah di TTS Meninggal Akibat Rabies
Korban meninggal suspek rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah satu orang.
Korban meninggal suspek rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah satu orang.
Dua bocah, MS dan JAM, di Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, digigit anjing rabies. Anak berusia tujuh tahun itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe.
Kasus gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies di Timor Tengah Selatan, NTT, terus bertambah. Tiga orang meninggal karena penyakit anjing gila itu.
Teror rabies tak hanya melanda Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Hal serupa juga terjadi di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga Kecamatan Kota Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, berbondong-bondong memambawa anjingnya ke Dinas Peternakan TTS untuk divaksin rabies.
Stok vaksin rabies untuk anjing habis di Kabupaten Sikka, NTT. Padahal, Sikka berstatus kejadian luar biasa (KLB) rabies sejak dua pekan terakhir.
Warga menembak anjingnya hingga tewas karena menunjukkan gejala rabies. Anjing itu akan diambil sampel otaknya untuk dicek.
Distan Kabupaten Sikka, NTT, mengungkap 23 warga jadi korban gigitan anjing rabies. Satu orang di antaranya meninggal dunia.
Kades Fenun Antonius Tefa akan menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) tentang pencegahan rabies dengan cara mengikat dan mengandangkan anjingnya.
Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), berawal dari puluhan kasus.