
Penyesalan Semu Guru Les Musik Biadab Usai Bunuh Mahasiwi Ubaya
Guru les musik pembunuh mahasiswi Ubaya mengaku menyesali aksinya. Namun, penyesalan ini semu karena tak ada raut penyesalan dari tampangnya.
Guru les musik pembunuh mahasiswi Ubaya mengaku menyesali aksinya. Namun, penyesalan ini semu karena tak ada raut penyesalan dari tampangnya.
Telinga guru musik itu sangat tipis. Hanya gegara perkataan mahasiswi Ubaya yang menyinggung perasaannya, dengan tega ia akhiri hidup mantan muridnya di SMA.
Guru musik pembunuh mahasiswi Ubaya ngaku menyesal di hadapan Kapolrestabes Surabaya. Begini tampangnya saat menjawab pertanyaan polisi dan wartawan.
Mahasiswi Ubaya dibunuh karena guru les musiknya sakit hati dengan perkataannya. Polisi mengungkap perkataan apa yang membuat pelaku membunuh korban.
Polisi mengungkap bahwa pembunuh mahasiswi UBAYA sempat kebingungan saat hendak membuang jasad korban. Dia sempat berhenti di 3 titik, cari tempat sepi.
Setelah membunuh mahasiswi Ubaya, pelaku langsung menjual HP milik korban serta menggadaikan mobil korban yang telah dikuasai.
Orang tua mahasiswi Ubaya membantah putrinya memiliki hubungan asmara dengan guru musik tersangka pembunuhan. Pria itu hanya ingin menguasai harta anaknya.
Satu persatu fakta perilaku sadis Rochmad Bagus Apryatna alias Roy, guru les musik pembunuh mahasiswi UBAYA Angeline Nathania atau NA terungkap.
Tidak hanya dicekik dan mulutnya dibekap, mahasiswi Ubaya ini tewas karena lehernya dijerat tali kolor. Pelaku lalu membuang koper berisi mayat korban ke jurang
Guru les musik pembunuh mahasiswi Ubaya sempat mengambil koper di rumah mertuanya. Koper itu dipakai untuk membungkus jasad korban lalu membuangnya.