Guru Les Musik Sempat Kebingungan Buang Mayat Mahasiswi Ubaya

Guru Les Musik Sempat Kebingungan Buang Mayat Mahasiswi Ubaya

Deny Prastyo - detikJatim
Sabtu, 10 Jun 2023 16:27 WIB
pembunuhan mahasiswi ubaya
Mobil korban dan barang bukti pembunuhan mahasiswi Ubaya yang disita polisi. (Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Polisi telah menangkap dan menahan Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Dia adalah guru les musik yang telah membunuh Angeline Nathania atau AN, seorang mahasiswi Ubaya. Pelaku sempat berputar-putar sebelum membuang jenazah korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan bahwa pelaku mengaku sempat berhenti tiga kali sebelum akhirnya membuang mayat korban di kawasan Tikungan Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto.

"Pelaku mencari-cari tempat yang aman agar tidak ketahui orang. Sampai tiga titik lokasi," ungkap Mirzal ketika dihubungi detikJatim, Sabtu (10/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan bahwa pelaku sempat berhenti di kawasan Pondok Candra, Sidoarjo. Dia berhenti di lokasi itu setelah menghabisi nyawa korban dengan cara dicekik, dibekap mulutnya, dan dijerat lehernya dengan tali kolor pada 4 Mei 2023.

Di Pondok Candra itu, Mirzal mengungkapkan, Roy membungkus jasad korban di dalam koper warna hitam, diikat dengan tapi, lalu dibungkus empat lapis plastik wrapping.

ADVERTISEMENT

"(Sempat berhenti) di daerah Pondok Candra, terus mungkin tidak dapat tempatnya, dia berpindah ke kawasan Batu. Tapi karena di Batu tidak ada tempat sepi lanjut ke Cangar terus ke Pacet, Mojokerto, lalu dia cari lokasi yang ada hutannya," kata Mirzal.

Mirzal menyebutkan bahwa Roy sempat berhenti di SPBU yang ada di kawasan Karang Ploso, Batu. Hingga akhirnya pada 5 Mei dini hari sekitar pukul 02.00 WIB pelaku membuang mayat korban di dalam koper ke jurang di sekitar tikungan Gajah Mungkur.

Sebulan berselang, polisi mendapatkan informasi terkait adanya mayat yang dibuang dalam koper di jurang Gajah Mungkur. Petugas hutan raya menerima informasi itu pada 3 Juni 2023.

Angeline putus komunikasi dengan keluarganya sejak 3 Mei 2023. Dua hari kemudian atau pada 5 Mei 2023, keluarganya melapor ke polisi.

"Melaporkan bahwa ada seseorang yang telah hilang kontak dengan anaknya yang sudah diperkirakan dua hari, tidak ada kabar dan tidak bisa dihubungi," kata Pasma.

Setelah menerima laporan itu, Satreskrim Polrestabes Surabaya menerjunkan Unit Reserse Mobile (Resmob) ke lapangan untuk mulai mengumpulkan data-data penyelidikan, baik keterangan saksi hingga rekaman kamera CCTV.




(dpe/iwd)


Hide Ads