
4 Fakta Buntunya Mediasi Penembokan Dipicu Sakit Hati 'Dianjing-anjingkan'
Pada akhirnya mediasi penembokan akses jalan yang jebak 2 keluarga di Tulungagung kembali menemui kebuntuan. Berikut ini sejumlah faktanya.
Pada akhirnya mediasi penembokan akses jalan yang jebak 2 keluarga di Tulungagung kembali menemui kebuntuan. Berikut ini sejumlah faktanya.
Perseteruan soal tembok yang berdiri menutup akses jalan di Desa Beji, Tulungagung menemui jalan buntu. Rencana pembongkaran tembok setinggi 2,5 meter gagal.
Mediasi tentang tembok yang memblokir akses keluarga di Tulungagung berakhir buntu. Pihak keluarga penembok yang tadinya meminta waktu seminggu berubah pikiran.
Keluarga Haryono yang akses jalan ke rumahnya ditembok Riyanto mengeluh tak bisa memasukkan rombong soto. Rombong soto itu terpaksa dititipkan ke tetangga.
Keluarga yang berjualan soto itu tidak bisa memasukkan rombong gerobak karena akses yang diberikan Riyanto terlalu kecil.
Riyanto yang mendirikan tembok sudah memberi akses untuk keluarga Haryono. Tapi akses itu sangat kecil, rombong soto dan sepeda motor tak bisa keluar-masuk.
Tembok pemisah 2 tetangga yang sedang berseteru tentang tanah bakal dibongkar. Tapi keluarga pelaku penembokan meminta waktu seminggu.
Mediasi keluarga yang berseteru soal tanah berujung penembokan akses jalan berlangsung alot. Meski demikian telah dicapai kesepakatan.
Keluarga Riyanto akhirnya bersedia membongkar tembok yang menutup akses jalan Keluarga Haryono. Ini setelah keduanya melakukan mediasi.
Tembok yang menutup akses keluarga Haryono akhirnya dibuka sedikit oleh keluarga Riyanto. Meski begitu mediasi terus dilakukan agar dibuka sepenuhnya.