Mediasi Berjalan Alot, Penembok Jalan Minta Waktu Seminggu Bongkar Tembok

Mediasi Berjalan Alot, Penembok Jalan Minta Waktu Seminggu Bongkar Tembok

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 20 Des 2022 14:29 WIB
Penembokan akses jalan di Tulungagung
Penembokan akses jalan di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Kisruh antartetangga yang berujung penembokan akses jalan di Tulungagung mulai menemukan titik terang. Pihak penembok akhirnya bersedia membongkar tembok dalam kurun waktu sepekan mendatang.

Kepala Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung Khoirudin mengatakan kesepakatan itu dicapai setelah pihaknya menggelar mediasi di kantor desa setempat. Dalam mediasi itu dihadiri langsung oleh keluarga Haryono dan Riyanto.

"Untuk mediasi agak alot sedikit, karena memang kedua belah pihak memiliki pedoman sendiri-sendiri, terkait dengan kepemilikan tanah," kata Khoirudin, Selasa (20/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak desa pun harus menjelaskan posisi masing-masing tanah yang menjadi objek pemblokiran dengan berpedoman pada sertifikat hak milik (SHM).

"Akhirnya menemukan titik temu atau kesepakatan. Karena jalan itu sudah ada sejak nenek moyangnya, sehingga kami tekankan kedua belah pihak menerima untuk jalan bersama," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Khorudin mengatakan meskipun mediasi berjalan alot pihak Riyanto akhirnya merelakan tembok yang dibangun tersebut untuk dilakukan pembongkaran. Namun pihaknya meminta waktu selama satu minggu untuk membongkar.

"Pak Riyanto minta waktu satu minggu, tapi kalau Pak Riyanto sudah ketemu dengan keluarganya dan deal, mungkin dua hari sudah dibuka," jelasnya.

Sebelumnya keluarga Riyanto, warga Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung membangun tembok pembatas pada lahan miliknya. Tembok tersebut menutup total seluruh akses jalan ke rumah Haryono.

Penutupan akses itu dilakukan keluarga Riyanto karena kesal dengan keluarga Haryono yang menuduhnya menyerobot tanah. Tak hanya itu ia mengklaim sempat dicaci maki.

"Saya dicaci-maki hingga keterlaluan, saya sudah tidak kuat menahan. Saya dituduh merebut tanah dan dianjing-anjingkan," kata Riyanto, Senin (19/12/2022).




(abq/iwd)


Hide Ads