
Perajin Tempe di Mojokerto Naikkan Harga Siasati Mahalnya Kedelai Impor
Melonjaknya harga kedelai impor juga memukul bisnis perajin tempe di Mojokerto. Untuk menyiasatinya, perajin terpaksa menaikkan harga tempe Rp 5.000 per bak.
Melonjaknya harga kedelai impor juga memukul bisnis perajin tempe di Mojokerto. Untuk menyiasatinya, perajin terpaksa menaikkan harga tempe Rp 5.000 per bak.
Produsen di wilayah Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, memangkas ukuran tahu dan tempe akibat kenaikan harga kedelai.
Perajin tahu di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini hanya bisa pasrah ketika harga kedelai yang melambung hingga Rp 12.800 per kilogram.
Perajin tahu tetap melakukan produksi di tengah meroketnya harga kedelai di Palu. Namun mereka terpaksa mengurangi produksi 10 hingga 15 persen dari biasanya.
Para perajin terpaksa memutar otak menyiasati harga kedelai yang kian meroket.
Kenaikan harga kedelai lokal maupun impor sangat berdampak bagi perajin tahu. Salah satunya di Mojokerto, mereka harus memperkecil ukuran agar tidak merugi.
Harga kedelai lokal maupun impor naik. Hal itu memaksa para perajin tahu di Mojokerto memperkecil ukuran agar tidak rugi.
Kenapa harga kedelai impor melambung, Pak Syahrul? Nggak ada apa-apa, jawabnya sembari terburu-buru menuju kendaraan yang sudah menunggu.
Harga kedelai impor terus naik dikeluhkan produsen tempe di Kota Pasuruan. Para pembuat tempe harus mengencangkan ikat pinggang karena keuntungan terus menipis.
Perajin tempe dan tahu di Kota Blitar makin menjerit akibat harga kedelai meroket. Saat ini, harga kedelai mencapai Rp 13.400 hingga Rp 13.800 per kilogram.