Ini 4 Makan Berbuka Puasa Khas Mandailing Natal

Ini 4 Makan Berbuka Puasa Khas Mandailing Natal

Nizar Aldi - detikSumut
Rabu, 27 Apr 2022 12:30 WIB
Toge Penyabungan
Toge Penyabungan (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Mandailing Natal (Madina) merupakan nama kabupaten di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Madina merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.

Madina sering disebut sebagai Serambi Mekkahnya Sumut. Selain karena penduduknya mayoritas Islam dan dikenal sangat taat, tradisi di daerah ini sangat dipengaruhi ajaran Islam. Karena itu, saat ini Madina tumbuh dan berkembang dengan slogan "Negeri beradat, taat beribadah".

Di Bulan Suci Ramadan, Madina memiliki makanan khas yang biasa diburu warga untuk santapan buka puasa. Berikut beberapa menu bukaan khas Mandailing yang paling dicari oleh masyarakat untuk berbuka puasa:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Toge Panyabungan
Toge Panyabungan merupakan makanan khas dari Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Makanan ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Sumut oleh Kemendikbud tahun 2017 silam.

Toge yang dimaksud bukan sayuran yang berasal dari kecambah itu lho. Toge Panyabungan merupakan kudapan yang cocok dinikmati saat siang maupun sore hari. Rasanya yang segar membuat makan ini paling dicari saat buka puasa.

ADVERTISEMENT

Toge Panyabungan dibuat dari 5 bahan utama, yaitu cendol, beras ketan, gula merah, candil, dan lupis. Bahan-bahan dilumuri dengan kuah santan kental dan air gula aren.

Mungkin sekilas akan terlihat mirip Es Dawet dari tanah Jawa, tetapi setelah diaduk dan dimakan akan terasa bedanya. Ada 2 cara menyantapnya, bisa disajikan dengan es batu ataupun dengan cara hangat.

2. Kue Bongko
Kue Bongko merupakan menu buka puasa yang juga sangat diminati oleh masyarakat di Madina, Sumut. Penyajian yang dibungkus daun pisang ciri khas Kue Bongko sendiri.

Rasanya yang manis dan legit serta memiliki aroma tersendiri membuat masyarakat akan selalu mencari bukaan yang satu ini.

Untuk pembuatannya sendiri tergolong sederhana. Bahan dasar pembuatan kue bongko ini mengandalkan tepung beras. Tepung beras kemudian direbus dan diberi pewarna alami yaitu perasaan air pandan. Selanjutnya dicampur gula merah yang sudah dihaluskan untuk pemanis. Terakhir ditambah perasan santan murni dan dibungkus yang selanjutnya dikukus.

3. Kue Bika Tutung
Kue Bika Tutung merupakan salah satu makanan khas Madina, Sumut. Makanan ini akan bisa kalian jumpai di Pasar Lama dan Pasar Baru Panyabungan. Namun kue ini lebih favorit untuk daerah Pasar Maga, Kecamatan Lembah Sorik Marapi atau di Tano Bato, Kecamatan Panyabungan Selatan.

Kue Bika Tutung ini sangat populer dijadikan oleh-oleh dari Mandailing Natal, selain itu saat Bulan Ramadhan kue ini juga banyak diburu untuk bukaan.

Bika Tutung dibuat dari campuran buah pisang, tepung, kelapa dan gula aren yang kemudian dipanggang menggunakan sabut kelapa. Dalam proses pemanggangannya kue tersebut akan dibolak-balik untuk kematangan lebih baik. Tutung dalam bahasa batak memiliki arti dibakar.

4. Pakkat
Selain yang segar - segar tadi, menu berikutnya yang diincar saat buka puasa di bulan Ramadan adalah Pakkat. Pakkat merupakan pucuk rotan muda yang dibakar, makanan ini sejenis lalapan yang khas dari Mandailing.

Proses pembakarannya membutuhkan waktu sekitar 4 jam sampai rotan berwarna hitam dan dalamnya putih. Rotan muda yang sudah dibakar tersebut akan dipotong kecil-kecil menjadi ukuran 3-5 centimeter. Ketika hendak dimakan, biasanya Pakkat disajikan dengan sambal tuk-tuk.

Dengan rasa yang khas, konon katanya Pakkat juga dapat menambah napsu makan, sehingga dijadikan lalapan saat buka puasa maupun saat sahur.

Hidang berbuka ini dapat ditemui hampir diseluruh daerah di Sumut. Untuk harga relatif sangat murah. Karena berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.




(bpa/bpa)


Hide Ads