Janggut Nabi Muhammad Menurut Para Sahabat: Bagus, Lebat, Banyak Rambutnya

Janggut Nabi Muhammad Menurut Para Sahabat: Bagus, Lebat, Banyak Rambutnya

Amelia Ghany Safitri - detikSumbagsel
Sabtu, 19 Okt 2024 12:01 WIB
Janggut Nabi Muhammad Menurut Para Sahabat: Bagus, Lebat, Banyak Rambutnya
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW/Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeynurbaba
Palembang -

Dalam Islam, memanjangkan janggut merupakan salah satu dari sepuluh fitrah sunah Nabi Muhammad SAW. Berikut ini gambaran janggut Nabi Muhammad SAW menurut para sahabat.

Dikutip detikHikmah, janggut adalah salah satu ciri khas penampilan Nabi Muhammad SAW. Dalam buku Visualisasi Kepribadian Muhammad karya Aidh bin Abdullah Al-Qarni, diterangkan bahwa para sahabat mengatakan Nabi Muhammad SAW memiliki janggut yang bagus, lebat, dan banyak rambutnya.

Ali bin Abu Thalib RA mengatakan:

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ Ψ­ΩŽΨ³ΩŽΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©Ω

Artinya: Rasulullah SAW memiliki janggut yang bagus. (HR. Ahmad dan Ibnu Sa'd.)

ADVERTISEMENT

Jabir bin Samurah RA juga mengatakan:

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ ΩƒΩŽΨ«ΩΩŠΨ±ΩŽ Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ±Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©Ω

Artinya: Rasulullah SAW memiliki janggut yang banyak rambutnya. (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Ali bin Abu Thalib RA mengatakan:

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„Ω اللهِ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ ΨΉΩŽΨΈΩŠΩ…Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©Ω

Artinya: Rasulullah SAW memiliki janggut yang lebat. (HR. Ahmad, Abu Ya'la, Ibnu Majah, dan Hakim.)

Di sekitar janggut Nabi Muhammad SAW juga terdapat uban. Dari Aisyah RA, ia mengatakan:

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ ΩƒΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©ΩΨŒ ΩˆΩŽΨ§Ω„ΩƒΩŽΨ«Ω’ ΩƒΩŽΨ«ΩΩŠΨ±Ω Ω…ΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ¨ΩΨͺِ Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΨΉΩ’Ψ±Ω الْمُلْΨͺΩŽΩΩΩ‡ΩŽΨ§ΨŒ ΩˆΩŽΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽΨͺΩ’ ΨΉΩŽΩ†Ω’ΩΩŽΩ‚ΩŽΨͺُهُ بَارِزَةٌ، ΩΩŽΩ†ΩΩŠΩ’ΩƒΩŽΨ§Ω‡Ω Ψ­ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΩ†Ω’ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ©Ω ΩƒΩŽΨ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ بَيَاآُ اللُّ؀ْلُةِ فِي Ψ£ΩŽΨ³Ω’ΩΩŽΩ„Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’ΩΩŽΩ‚ΩŽΨͺِهِ Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ±ΩŒ Ω…ΩΩ†Ω’Ω‚ΩŽΨ§Ψ―ΩŒ حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰ ΩŠΩŽΩ‚ΩŽΨΉΩŽ Ψ§Ω†Ω’Ω‚ΩΩŠΩŽΨ§Ψ―ΩΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ±Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©Ω حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰ ΩŠΩŽΩƒΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩƒΩŽΨ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ω…ΩΩ†Ω’Ω‡ΩŽΨ§

Artinya: Beliau Nabi Muhammad SAW lebat janggutnya, sebab akar rambut janggutnya banyak lagi memenuhi dagunya. Bulu rawisnya terlihat jelas, sedang uban putih yang ada di sekitar bulu rawis di bawah bibirnya terlihat bagaikan mutiara. Di bawah bulu rawisnya tumbuh bulu lain yang menjuntai ke bawah menyatu dengan janggutnya seakan-akan merupakan bagian dari janggutnya. (HR. Abu Na'im, Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir.)

Di buku Kenapa Cukur Jenggot dan Isbal Dilarang karya Syaikh Muhammad Zakaria, dijelaskan bahwa janggut Nabi Muhammad SAW dibiarkan memanjang sebagai bentuk keberkahan. Itu sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadis.

Diriwayatkan Al-Bukhari dan Abu Dawud bersumber dari Abu Ma'mar, ia berkata:

"Kami bertanya kepada Khabbab, "Apakah Rasulullah SAW biasa membaca surat dalam salat zuhur dan salat asar?" Ia menjawab, "Ya." Kami kembali bertanya, "Dari mana Anda tahu?" Ia menjawab, "karena janggut beliau kelihatan bergoyang-goyang". (HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud)

Disebutkan pula dalam kitab Riyadush Shalihin 2 karya Imam Nawawi, bahwa memanjangkan janggut merupakan salah satu dari sepuluh fitrah sunnah Nabi Muhammad SAW.

ΨΉΩŽΩ†Ω’ عَائِشَةَ رَآِيَ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩŽΨ§ ، Ω‚Ψ§Ω„Ψͺ: Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ’Ω„Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ο·Ί: ((ΨΉΩŽΨ΄Ω’Ψ±ΩŒ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„ΩΩΨ·Ω’Ψ±ΩŽ - ΩˆΩŽΩ‡ΩΩˆΩŽ أَحَدُ رُواΨͺِهِ - Ψ§Ω†Ω’ΨͺΩΩ‚ΩŽΨ§Ψ΅Ω Ψ§Ω„Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω: ΩŠΩŽΨΉΩ’Ω†ΩΩŠ Ψ§Ω„Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩΩ†Ω’Ψ¬ΩŽΨ§Ψ‘Ω . Ψ±ΩˆΨ§Ω‡ Ω…Ψ³Ω„Ω… .(( Ψ§Ω„Ψ¨Ψ±Ψ§Ψ¬Ω… )) Ψ¨Ψ§Ω„Ψ¨Ψ§Ψ‘ Ψ§Ω„Ω…ΩˆΨ­Ψ―Ψ© ΩˆΨ§Ω„Ψ¬ΩŠΩ…: ΩˆΩ‡ΩŠ ΨΉΩΩ‚ΩŽΨ―Ω Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΨ§Ψ¨ΩΨΉΩ ، وَ(( Ψ₯ΩΨΉΩ’ΩΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©Ω (( Ω…ΩŽΨΉΩ’Ω†ΩŽΨ§Ω‡Ω: Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΩ‚ΩΨ΅Ω‘Ω Ω…ΩΩ†Ω’Ω‡ΩŽΨ§ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ¦Ψ§Ω‹ .ةِ: Ω‚ΩŽΨ΅Ω‘Ω Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΨ§Ψ±ΩΨ¨ ، وَΨ₯ΩΨΉΩ’ΩΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­Ω’ΩŠΩŽΨ©Ω ، ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩˆΩŽΨ§ΩƒΩ, ΩˆΩŽΨ§Ψ³Ω’ΨͺΩΩ†Ω’Ψ΄ΩŽΨ§Ω‚Ω Ψ§Ω„Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω ، ΩˆΩŽΩ‚ΩŽΨ΅Ω‘Ω Ψ§Ω„Ψ£ΩŽΨ·Ω’ΩΩŽΨ§Ψ±Ω ، ΩˆΩŽΨΊΩŽΨ³Ω’Ω„Ω Ψ§Ω„Ψ¨ΩŽΨ±ΩŽΨ§Ψ¬ΩΩ… ، ΩˆΩ†Ψͺف Ψ§Ω„Ψ₯Ψ¨Ψ· ، ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩ„Ω’Ω‚Ω Ψ§Ω„ΨΉΩŽΨ§Ω†ΩŽΨ©Ω ، ΩˆΩŽΨ§Ω†Ω’ΨͺΩΩ‚ΩŽΨ§Ψ΅Ω Ψ§Ω„Ω…ΩŽΨ§Ψ‘Ω ) Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ§ΩˆΩŠ: ΩˆΩŽΩ†ΩŽΨ³ΩΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„ΨΉΩŽΨ§Ψ΄ΩΨ±ΩŽΨ©ΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΨͺΩŽΩƒΩΩˆΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω…ΩŽΨΆΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ©Ω. Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ ΩˆΩŽΩƒΩΩŠΨΉΩŒ

"Dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Ada sepuluh perkara dari fitrah; mencukur kumis, memanjangkan janggut, bersiwak, memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku, menyela-nyela jari dalam wudhu', mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan beristinja' dengan air." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, dari Ibnu Umar, dari Nabi, beliau bersabda:

ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ† ابْنُ ΨΉΩΩ…ΩŽΨ±ΩŽ Ω„Ω‡Ψ§ ، ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω ο·Ί ، Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: (( Ψ£ΩŽΨ­Ω’ΩΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩˆΩŽΨ§Ψ±ΩΨ¨ΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨΉΩ’ΩΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΨ­ΩŽΩ‰ )) Ω…ΨͺΩΩ‚ΩŒ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω .

"Potonglah kumis dan biarkanlah janggut!" (HR. Muttafaq 'alaih)

Memelihara janggut merupakan sebuah fitrah yang dianjurkan dalam agama Islam, dan merupakan bagian dari sunah Nabi Muhammad SAW. Seseorang yang mencukur habis janggut atau memotongnya di bawah segenggam tangan, berarti ia telah menyimpang dari fitrah dan karakter yang ditetapkan, serta ia telah memilih jalan yang diambil oleh orang-orang fasik.

Ulasan selengkapnya ada di detikHikmah dengan judul Gambaran Janggut Nabi Muhammad SAW Menurut Para Sahabat.




(sun/mud)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads