Gambaran Janggut Nabi Muhammad SAW Menurut Para Sahabat

Gambaran Janggut Nabi Muhammad SAW Menurut Para Sahabat

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Jumat, 18 Okt 2024 11:46 WIB
Nabi Muhammad.
Foto: Ahmet Kurem/Unsplash
Jakarta -

Janggut adalah salah satu ciri khas penampilan Nabi Muhammad SAW. Keberadaan janggut ini menjadi simbol dalam menggambarkan identitas dan kepribadian beliau. Bahkan, janggut Nabi Muhammad SAW diabadikan di sebuah museum di Turki untuk dikenang dalam sejarah Islam.

Lantas bagaimana gambaran janggut Nabi Muhammad SAW menurut para sahabat? Berikut penjelasannya.

Gambaran Janggut Nabi Muhammad SAW Menurut Para Sahabat

Mengutip buku Visualisasi Kepribadian Muhammad karya Aidh bin Abdullah Al-Qarni, para sahabat mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki janggut yang bagus, lebat, dan banyak rambutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali bin Abu Thalib RA mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَسَنَ اللَّحْيَةِ

ADVERTISEMENT

"Rasulullah SAW memiliki janggut yang bagus." (HR. Ahmad dan Ibnu Sa'd.)

Jabir bin Samurah RA juga mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرَ شَعْرِ اللَّحْيَةِ

"Rasulullah SAW memiliki janggut yang banyak rambutnya." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Ali bin Abu Thalib RA mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَظيمِ اللَّحْيَةِ

"Rasulullah SAW memiliki janggut yang lebat." (HR. Ahmad, Abu Ya'la, Ibnu Majah, dan Hakim.)

Disebutkan juga bahwa di sekitar janggut Nabi Muhammad SAW terdapat uban berwarna putih. Dari Aisyah RA, ia mengatakan:

كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَنَّ اللَّحْيَةِ، وَالكَثْ كَثِيرُ مَنَابِتِ الشَّعْرِ الْمُلْتَفُهَا، وَكَانَتْ عَنْفَقَتُهُ بَارِزَةٌ، فَنِيْكَاهُ حَوْلَ الْعَنْفَقَةِ كَأَنَّهَا بَيَاضُ اللُّؤْلُةِ فِي أَسْفَلِ عَنْفَقَتِهِ شَعْرٌ مُنْقَادٌ حَتَّى يَقَعَ انْقِيَادُهُ عَلَى شَعْرِ اللَّحْيَةِ حَتَّى يَكُوْنَ كَأَنَّهُ مِنْهَا

"Beliau Nabi Muhammad SAW lebat janggutnya, sebab akar rambut janggutnya banyak lagi memenuhi dagunya. Bulu rawisnya terlihat jelas, sedang uban putih yang ada di sekitar bulu rawis di bawah bibirnya terlihat bagaikan mutiara. Di bawah bulu rawisnya tumbuh bulu lain yang menjuntai ke bawah menyatu dengan janggutnya seakan-akan merupakan bagian dari janggutnya." (HR. Abu Na'im, Baihaqi, dan Ibnu 'Asakir.)

Janggut Nabi Muhammad SAW Dibiarkan Memanjang

Dalam buku Kenapa Cukur Jenggot dan Isbal Dilarang karya Syaikh Muhammad Zakaria, dijelaskan bahwa janggut Nabi Muhammad SAW dibiarkan memanjang sebagai bentuk keberkahan, sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadits.

Diriwayatkan Al-Bukhari dan Abu Dawud bersumber dari Abu Ma'mar, ia berkata,

"Kami bertanya kepada Khabbab, "Apakah Rasulullah SAW biasa membaca surat dalam salat dzuhur dan salat asar?" la menjawab, "Ya." Kami kembali bertanya, "Dari mana anda tahu?" la menjawab, "karena janggut beliau kelihatan bergoyang-goyang." (HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud)

Disebutkan pula dalam kitab Riyadush Shalihin 2 karya Imam Nawawi, bahwa memanjangkan janggut merupakan salah satu dari sepuluh fitrah sunnah Nabi Muhammad SAW.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، قالت: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ: ((عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ: قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللَّحْيَةِ ، وَالسَّوَاكُ, وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأَطْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِم ، ونتف الإبط ، وَحَلْقُ العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ ) قَالَ الرَّاوي: وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ. قَالَ وَكِيعٌ - وَهُوَ أَحَدُ رُواتِهِ - انْتِقَاصُ المَاءِ: يَعْنِي الاسْتِنْجَاءِ . رواه مسلم .(( البراجم )) بالباء الموحدة والجيم: وهي عُقَدُ الأَصَابِعِ ، وَ(( إِعْفَاءُ اللَّحْيَةِ (( مَعْنَاهُ: لَا يَقُصُّ مِنْهَا شَيْئاً .

Dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Ada sepuluh perkara dari fitrah; mencukur kumis, memanjangkan janggut, bersiwak, memasukkan air ke dalam hidung, memotong kuku, menyela-nyela jari dalam wudhu', mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan beristinja' dengan air." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, dari Ibnu Umar, dari Nabi, beliau bersabda:

وَعَن ابْنُ عُمَرَ لها ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ ، قَالَ: (( أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللَّحَى )) متفقٌ عَلَيْهِ .

"Potonglah kumis dan biarkanlah janggut!" (HR. Muttafaq 'alaih)

Membiarkan janggut memanjang dan memelihara janggut merupakan sebuah fitrah yang dianjurkan dalam agama Islam dan merupakan bagian dari sunnah Nabi Muhammad SAW.

Seseorang yang mencukur habis janggut atau memotongnya di bawah segenggam tangan, berarti ia telah menyimpang dari fitrah dan karakter yang ditetapkan, serta ia telah memilih jalan yang diambil oleh orang-orang fasik.

Janggut Nabi Muhammad Tersimpan di Museum

Dalam buku Serba-Serbi Turki yang ditulis oleh Erna Eruna, disebutkan bahwa janggut Nabi Muhammad SAW tersimpan dalam sebuah museum di kota Turki.

Janggut tersebut berada dalam kotak kaca yang terletak di tengah ruangan, dilengkapi dengan empat lubang kecil di bagian bawah kacanya. Janggut Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki aroma khas, dan konon wanginya tetap terjaga hingga kini.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads