Jumlah kasus rabies di Sumatera Selatan mencapai 607 sepanjang Januari hingga Mei 2024. Dari ratusan kasus tersebut, 6 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan angka kematian akibat rabies (Lyssavirus) itu melonjak signifikan dibandingkan 4 tahun sebelumnya.
"Dari data kasus rabies Sumsel, angka kematian imbas penyakit itu terjadi pada 2021 di mana ada 2 orang meninggal dan 2023 sebanyak 4 orang meninggal. Sementara pada 2024 dari Januari hingga Mei 2024 itu ada 6 kasus kematian. Sedangkan 2020 dan 2022 nol kematian," kata Ruzuan, Rabu (11/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara berdasarkan kasus gigitan hewan rabies pada manusia, di 2020 sebanyak 181 kasus, 2021 ada 176 kasus, 2022 ada 441 kasus dan 2023 ada 755 kasus. Sedangkan sepanjang 5 bulan tahun ini 607 kasus.
"Angka kasus rabies di Sumsel memang fluktuatif. Kebiasaan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan untuk berbagai kegiatan ternyata banyak tak disadari jika hewan itu bisa menjadi sumber penularan rabies jika tak divaksinasi," katanya.
Dari angka 6 kematian itu, terbanyak terjadi di Empat Lawang dan Muara Enim masing-masing 2 kematian. Sisanya di Lahat dan OKI masing-masing 1 kematian.
Sementara dari 607 kasus itu, terbanyak terjadi di Muba 183 kasus, Lahat 130 kasus, Lubuklinggau 90 kasus, Prabumulih 87 kasus, OKU 53 kasus, Pagar Alam 42 kasus, Muara Enim 5 kasus, OKU Selatan masing-masing 4 kasus, Mura 2 kasus dan OKI 1 kasus.
Sedangkan berdasarkan populasi hewan penular rabies (HPR) di Sumsel, pihaknya mendata ada sebanyak 194.220 hewan. HPR itu di antaranya anjing, kucing, monyet dan lainnya.
"Jumlah HPR di Sumsel pada periode Januari-Mei mencapai 194.220 hewan. Terbanyak di Lahat 30 ribuan, OKU Selatan dan Banyuasin 20 ribuan," ungkapnya.
Berikut rincian sebaran HPR di Sumsel:
1. Lahat: 30.778 hewan
2. OKU Selatan: 24.810 hewan
3. Banyuasin: 22.125 hewan
4. OKI: 19.969 hewan
5. OKU Timur: 19.382 hewan
6. Ogan Ilir: 15.144 hewan
7. Muba: 14.255 hewan
8. Muara Enim: 13.927 hewan
9. Pagar Alam: 11.078 hewan
10. Mura: 6.617 hewan
11. OKU: 5.965 hewan
12. Lubuklinggau: 4.493 hewan
13. Prabumulih: 2.235 hewan
14. PALI : 1.686 hewan
15. Empat Lawang: 1.304 hewan
16. Palembang: 336 hewan
17. Muratara: 116 hewan
(dai/dai)