Catat! Ini Enam Faskes di Palembang yang Sediakan Vaksin Anti Rabies

Sumatera Selatan

Catat! Ini Enam Faskes di Palembang yang Sediakan Vaksin Anti Rabies

Irawan - detikSumbagsel
Selasa, 27 Agu 2024 10:00 WIB
Waspadai penyakit rabies, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung melakukan vaksinasi pada seluruh hewan yang berpotensi.
Foto: Vaksinasi rabies (Raisan Al Farisi/Antara Foto)
Palembang -

Pemerintah Kota Palembang menyediakan Vaksin Anti Rabies (VAR) bagi seseorang yang terkena gigitan hewan liar ataupun hewan peliharaan yang belum disuntik rabies. Ketersediaan vaksin rabies tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Palembang.

"Pentingnya bagi seseorang melakukan Vaksin Anti Rabies (VAR) usai digigit hewan peliharaan atau hewan liar," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan, Senin (26/8/2024).

Menurut Yudhi, penting bagi pemilik hewan untuk memberikan vaksin rabies bagi hewan peliharaannya. Sebab, bila digigit hewan liar atau peliharaan seperti anjing atau kucing yang memiliki rabies tidak dapat diselamatkan, bahkan dapat menyebabkan kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dikhawatirkan jika tergigit hewan yang belum di vaksin rabies dapat menularkan virus rabies tersebut ke manusia," ungkapnya.

Untuk di Palembang, ada enam fasilitas kesehatan (Faskes) yang menyediakan vaksin anti rabies. Dari 6 faskes tersebut, ada lima Puskesmas dan satu rumah sakit. Adapun lima Puskesmas tersebut yakni Puskesmas Merdeka, Gandus, Sematang Borang, Plaju, Sako dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah.

ADVERTISEMENT

"Suntikan vaksin pertama itu langsung 2 vial di tangan kanan dan kiri, setelah 7 hari suntik 1 vial bisa kanan atau kiri, lalu hari ke 21 jadi total 4 vial,"katanya.

Vaksin Anti Rabies ini tidak dipungut biaya alias gratis karena ditanggung pemerintah. Untuk penyaluran vaksin anti rabies hanya ada di Puskesmas atau rumah sakit tertentu untuk menjaga expired vaksin yang terbatas hanya 1-2 tahun saja.

"Setelah digigit tidak vaksin hewan penular rabies, dikhawatirkan jika hewannya tidak divaksin rabies kemungkinan besar orang yang digigit kena rabies bisa menyebabkan kematian," ujarnya.

Dinas Kesehatan mencatat sekitar 80-100 orang divaksin gigitan hewan penular rabies (GHPR). Sejak tahun 2016 tidak ada yang terkena rabies atautidak ada yang positif rabies.

Case fatality rate atau tingkat kematian manusia setelah digigit hewan penular rabies hampir 100%. Sehingga dipastikan saat ada orang tertular rabies kemungkinan besar meninggal.

"Penting bagi orang yang memelihara hewan untuk memberikan suntik vaksin rabies bagi hewan peliharaannya," pungkasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads