Badan Pusat Statistik (BPS) Palembang mencatat pada Mei 2024 angka inflasi atau kenaikan harga didapat dari sejumlah komoditi yang harganya melambung tinggi. Pada perhitungan indeks harga konsumen atau IHK, perekonomian Palembang di angka 115,72 persen.
Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa menuturkan komoditi beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi yakni 0,48 persen, daging ayam ras 0,38 persen dan emas perhiasan 0,36 persen.
"Beras dikarenakan fenomena El Nino perubahan cuaca yang tidak menentu dan ayam karena harga yang masih tinggi akibat melemahnya rupiah terhadap dolar," katanya saat menghadiri pasar murah di halaman kantor Camat Sako Palembang, Senin (10/6/2024).
Menurut Dewa, kenaikan harga beras dan sejumlah komoditi membuat angka inflasi di Kota Palembang meningkat, sehingga mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) berupaya menekan angka inflasi dengan berbagai cara, salah satunya menggelar operasi pasar murah bekerja sama Bank Indonesia (BI).
"Berbagai bahan pokok disediakan di pasar murah agar sembako murah menyentuh langsung masyarakat dan mendorong ekonomi Palembang," ungkapnya.
Adapun sejumlah bahan kebutuhan pokok yang tersedia di pasar murah seperti cabai merah, gandum, bawang merah, bawang putih, minyak goreng dan beras. Selain itu, warga bisa membeli paket 5 kilogram beras dan 1 liter minyak goreng, cukup dengan Rp 73.000.
"Pasar murah yang diadakan Pemkot juga jadi rangkaian HUT Palembang Ke 1431 tahun," ujarnya.
Ratu Dewa menambahkan, kenaikan angka inflasi di Palembang juga dipengaruhi adanya peningkatan ekonomi global faktor nilai tukar yang melemah akibat kebijakan moneter dan kenaikan harga emas.
"Belum lagi harga beras naik karena fenomena El Nino perubahan cuaca yang tidak menentu dan ayam karena harga yang masih tinggi akibat melemahnya rupiah terhadap dolar," ujarnya.
(csb/csb)