Sumatera Utara (Sumut) mengalami inflasi 2,12% per Desember secara Year on Year (YoY). Komoditi emas dan rokok menjadi penyumbang inflasi tertinggi.
"Inflasi Sumut secara YoY tercatat 2,12% lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 1,49%," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra, Kamis (2/1/2025).
Diketahui, angka inflasi Desember secara tahun ke tahun di Sumut lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional yang sebesar 1,57%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asim menyebutkan inflasi tertinggi terjadi pada komoditi rokok dan emas yang berada di peringkat teratas penyumbang inflasi di Sumut.
"Penyumbang andil inflasi di Sumut itu tertinggi terjadi pada Sigaret Kretek Mesin dengan andil inflasi 0,28% secara YoY. Kemudian ada emas perhiasan sebesar 0,27%," ujarnya.
"Jadi kalau bapak-ibu menabung emas pada tahun 2024 ini menyumbang inflasi 0,27%," sambungnya.
Selain kedua komoditi ini, daging ayam ras juga turut menyumbang inflasi sebesar 0,25%, minyak goreng 0,24%, dan ikan dencis sebesar 0,12%.
(mjy/mjy)