Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,46% periode bulan Desember 2024 (month to month). Inflasi tertinggi periode ini terjadi di Kabupaten Bojonegoro dan terendah di Kota Probolinggo.
"Kalau kita lihat sebarannya dari 11 IHK di Jatim, inflasi tertinggi terjadi di Bojonegoro dengan inflasi 0,58%. Sementara terendah di Kota Probolinggo inflasi sebesar 0,28%," ujar Kepala BPS Jatim Dr. Ir. Zulkipli dalam konferensi pers, Kamis (2/1/2024).
Menyusul Bojonegoro dengan inflasi 0,58%, ada Kabupaten Jember yang inflasinya mencapai 0,54%, lalu Kota Kediri 0,52%, dan Kota Malang 0,46%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik masing-masing sebesar 0,44%.
Lalu, Kota Madiun, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Tulungagung masing-masing 0,43%, Kabupaten Sumenep 0,31%, dan terakhir Kota Probolinggo 0,28%.
Zulkipli menjelaskan, secara keseluruhan, penyumbang utama inflasi bulan Desember 2024 di Jatim adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Sementara itu, komoditas yang berkontribusi mendorong terjadinya inflasi periode Desember 2024 salah satunya telur ayam ras.
"Untuk Desember 2024, pendorong utama telur ayam ras dengan andil 0,10%, lalu cabai rawit dengan andil 0,05%, cabai merah dan bawang merah berturut-turut dengan andil 0.04%, serta minyak goreng yang menyumbang andil 0,03%," tutur Zulkipli.
Dengan tingkat inflasi sebesar 0,46% pada periode Desember 2024, Jawa Timur saat ini berada pada urutan ke 19 untuk rerata inflasi secara nasional.
"Kalau dibanding seluruh provinsi, posisi Jawa Timur saat ini di tengah, yakni ke 19 di antara 38 provinsi yang ada di Indonesia," pungkasnya.
(hil/iwd)