Gado-gado hingga Pindang Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Cirebon

Gado-gado hingga Pindang Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Cirebon

Devteo Mahardika - detikJabar
Rabu, 09 Apr 2025 10:30 WIB
Gado-gado Cirebon.
Gado-gado Cirebon. (Foto: Devteo Mahardika)
Cirebon -

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon merilis data terbaru mengenai inflasi pada bulan Maret 2025. Berdasarkan data resmi, inflasi year-on-year (y-on-y) tercatat sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai angka 105,64.

Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto dalam keterangan resminya, Selasa (8/4/2025), menyebutkan secara umum terjadi kenaikan harga berbagai komoditas yang memengaruhi laju inflasi di Kota Cirebon. Dibandingkan dengan IHK Februari 2025 yang berada di angka 103,63, terdapat peningkatan yang signifikan pada bulan Maret.

"Inflasi month-to-month (m-to-m) tercatat sebesar 1,94 persen, sedangkan year-to-date (y-to-d) berada di angka 0,37 persen," jelas Aris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Aris menyampaikan bahwa inflasi y-on-y didorong oleh kenaikan indeks hampir di semua kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik sebesar 1,06 persen. Sementara kelompok pakaian dan alas kaki meningkat 3,14 persen, dan kelompok peralatan rumah tangga naik 2,10 persen.

"Yang paling menonjol adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran yang naik 2,64 persen, kelompok pendidikan naik 2,27 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencatat inflasi sebesar 2,82 persen," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, tidak semua kelompok mengalami kenaikan. Beberapa sektor justru mengalami deflasi seperti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun drastis sebesar -6,43 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun tipis sebesar -0,03 persen.

Gado-gado dan Pindang Berperan Besar

Yang menarik, sejumlah makanan khas Indonesia menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan di bulan Maret ini. BPS mencatat bahwa kopi siap saji, gado-gado, dan pindang termasuk dalam daftar komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi di Kota Cirebon, baik secara year-on-year maupun month-to-month.

Untuk inflasi y-on-y, komoditas yang memberikan kontribusi terbesar antara lain bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, upah asisten rumah tangga, mobil, sigaret putih mesin (SPM), cabai rawit, bawang putih, sigaret kretek tangan (SKT), mi, biaya akademi perguruan tinggi, ayam goreng, kopi siap saji, jasa pemeliharaan atau servis kendaraan, dan wortel.

Sementara itu, pada inflasi m-to-m, komoditas penyumbang tertinggi meliputi, tarif listrik, bawang merah, beras, telur ayam ras, daging sapi, pepaya, biaya taman kanak-kanak, daging ayam ras, bawang putih, semangka, mie kering instan, jagung manis, sabun mandi cair, pindang, dan gado-gado.

Fenomena ini mencerminkan bagaimana kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Cirebon, terutama makanan siap saji dan kebutuhan dapur, memiliki dampak besar terhadap pergerakan angka inflasi di daerah.

Dengan dinamika harga yang terus berubah, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam berbelanja serta memanfaatkan berbagai program pengendalian harga dan subsidi yang diberikan pemerintah daerah. "BPS Kota Cirebon akan terus melakukan pemantauan dan analisis agar kebijakan ekonomi yang diambil lebih tepat sasaran," pungkas Aris.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads