Sulawesi Tengah

6 Fakta Oknum TNI AU Tembak Pemulung yang Kepergok Lompat Pagar Rumah Dinas

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 14 Jul 2024 13:00 WIB
Pemulung bernama Jerni (25) menjalani perawatan di rumah sakit usai ditembak oknum anggota TNI AU. Foto: (dok. istimewa)
Palu -

Oknum anggota TNI AU di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), menembak seorang pemulung wanita bernama Jenri (25), usai kepergok melompati pagar rumah dinas di kompleks TNI AU bersama dua rekannya. Lanud Sutan Hasanuddin pun turun tangan dan menahan oknum TNI tersebut.

Peristiwa penembakan terjadi di kompleks rumah dinas TNI AU di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Palu Selatan, Kamis (11/7) sekitar pukul 17.00 Wita. Akibat tembakan itu, korban dilarikan ke rumah sakit hingga menjalani operasi.

Dirangkum detikcom, Minggu (14/7/2024), berikut 6 fakta oknum TNI AU tembak pemulung di Palu:


1. Korban Sempat Diadang Petugas

Jerni mengatakan, sebelum peristiwa penembakan dirinya bersama dua rekannya memang berencana masuk ke kompleks TNI AU untuk mencari barang bekas dan diadang oleh petugas. Namun Jerni tetap memaksa masuk melalui jalur lain.

"Kita orang cuma ingin mengambil botol bekas air mineral, eh terus keluar dia (seorang oknum TNI AU) langsung dia tembak saya, senapan dia pakai," ujar Jerni kepada wartawan di RSU Samaritan Palu, Jumat (12/7).

Jerni mengaku setelah insiden itu, dirinya dibawa ke rumah sakit oleh polisi. Akibat luka tembak yang dialaminya, Jerni mesti menjalani operasi.

"Pas kena (peluru) berasa semua di badanku. Yang bawa (ke RS) polisi," ujarnya.

2. Korban Kepergok Lompat Pagar Rumah Dinas

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Batuaji mengatakan Jerni dan dua rekannya masuk ke halaman belakang detasemen. Aksi ketiganya kemudian kepergok seorang personel dalam kondisi salah seorang sudah berada di dalam pagar.

"Kebetulan salah satu prajurit TNI AU yang di detasemen keluar lewat pintu samping dan memergoki salah satu dari mereka sudah di dalam pagar. Ternyata bertiga, yang dua sudah berada di sebelah bangunan hampir masuk ke dapur," ujar Bonang Batuaji kepada wartawan, Jumat (12/7).

Menurut Bonang, personel TNI AU sempat menegur mereka untuk keluar dari wilayah rumah dinas. Hanya saja teguran itu tak diindahkan korban sehingga personel mengambil tindakan tegas.

"Sehingga ditegur, namun kelihatannya ada juga kendala bahasa, diusir, tapi sulit, sehingga ada tindakan yang sedikit tegas untuk memaksa yang masuk segera keluar," ungkapnya.

3. Oknum TNI AU Tembak Pemulung Ditahan

Kendati begitu, Lanud Sultan Hasanuddin tetap memproses tindakan oknum TNI AU yang menembak pemulung tersebut menggunakan senapan angin. Bonang mengatakan pihaknya telah menahan oknum tersebut untuk diproses lebih lanjut.

"Oh sudah, sudah (ditahan). Saat ini sudah diselesaikan secepat mungkin, sesuai dengan arahan pimpinan juga. Pelakunya akan kita proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Bonang Batuaji.

Pihak Lanud Sultan Hasanuddin, kata dia, langsung menuju ke Palu usai mendapat kabar penembakan tersebut. Ia menegaskan kasus penembakan itu kini diproses Lanud Hasanuddin.

"Kita sudah landing jam 7 pagi tadi, langsung di sini menangani itu, sudah kita ambil alih semuanya sekarang," tegasnya.

4. Kondisi Pemulung Mulai Membaik

Bonang Batuaji mengatakan korban sudah ditangani secara medis di rumah sakit. Dia menyebut kondisi korban saat ini sudah stabil.

"Korban saat ini sudah tertangani, sudah di rumah sakit, alhamdulillah tadi (Kamis) pagi pun kondisinya sangat stabil," kata Bonang.

Menurut Bonang, korban hanya mengalami luka ringan. Hanya saja tetap harus menjalani operasi kecil karena luka tembak di punggungnya.

"Jadi tidak ada situasi yang tadi malam kita dengar seperti apa (luka serius), tidak begitu, ternyata ringan namun demikian memang perlu dilaksanakan tindakan operasi kecil yang pagi ini juga selesai," tambahnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.



Simak Video "Menikmati Sauna Tradisional Kayu Putih dan Relaksasi di Palu "

(asm/asm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork