Niat Puasa Syaban Arab dan Artinya, Amalkan untuk Raih Kemuliaannya!

Niat Puasa Syaban Arab dan Artinya, Amalkan untuk Raih Kemuliaannya!

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Kamis, 30 Jan 2025 23:48 WIB
Ilustrasi ngantuk setelah berbuka puasa
Foto: Shutterstock
Makassar -

Bulan Syaban menjadi salah satu waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Dikutip dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim LC, hal tersebut sebagaimana dikatakan Ummu Salamah bahwa:

كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ وَلَمْ أَرَهُ يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا، بَلْ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Rasulullah berpuasa sampai kami mengira ia tidak berbuka, dan beliau berbuka sampai kami mengira ia tidak berpuasa, dan saya tidak melihat satu bulan yang paling banyak puasanya (selain bulan Sya'ban). Dan beliau berpuasa Sya'ban kecuali sedikit (beberapa hari saja tidak berpuasa), bahkan (pernah) ia berpuasa seluruhnya." (HR Ahmad, An-Nasa'i, dan Ibnu Jarud)

Untuk mengikuti jejak Rasulullah SAW, maka umat muslim dianjurkan untuk turut memperbanyak ibadah puasa di bulan Syaban ini. Akan tetapi, umat muslim tentunya perlu mengetahui terlebih dahulu niat puasa Syaban ini sebelum melaksanakannya. Apalagi, di bulan ini ada sejumlah jenis puasa sunnah yang bisa dilakukan.

ADVERTISEMENT

Cek di bawah ini!

Niat Puasa di Bulan Syaban

Mengutip Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa di bulan Syaban bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat oleh waktu tertentu. Akan tetapi, ada waktu-waktu yang dianjurkan yakni pada hari Senin-Kamis dan Nisfu Syaban.

Bagi detikers yang hendak mengerjakannya, berikut niat puasa Syaban selengkapnya:

1. Niat Puasa Syaban

Dinukil dari buku Meraih Surga dengan Puasa karya H Herdiansyah Achmad LC, berikut niat yang bisa dibaca untuk mengerjakan puasa di bulan Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma-sy-syahri-sy-sya'bani sunnata-lillâhi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa pada bulan Syaban sunah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Nisfu Syaban

Umat muslim juga dapat mengerjakan puasa di pertengahan bulan Syaban atau Nisfu Syaban. Berpuasa di pertengahan bulan ini memiliki keutamaan dan kemuliaan tersendiri.

Berikut bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِي النِّصْفِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'bani sunnata-lillâhi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala."

3. Niat Puasa Syaban Senin-Kamis

Puasa Syaban juga bisa dilaksanakan di waktu mulia seperti Senin dan Kamis. Pada kedua hari tersebut, Rasulullah SAW mengerjakan puasa sunnah.

Berikut bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ الْخَمِيسِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yauma-l-itsnaini/khamîsi sunnata-lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa pada hari Senin/Kamis sunah karena Allah.

4. Niat Puasa Syaban sekaligus Qadha Ramadhan

Bulan Syaban terletak tepat sebelum Ramadhan. Bulan ini dapat dimanfaatkan untuk membayar utang puasa atau qadha Ramadhan.

Baca niat puasa di bawah ini untuk mengerjakannya seperti dikutip dari Buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa" karya Nur Solikhin:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Kemuliaan Waktu Puasa Syaban

Berpuasa di sepanjang bulan Syaban memiliki kemuliaan tersendiri bagi umat muslim. Khususnya di hari-hari yang dianjurkan seperti Senin-Kamis dan Nisfu Syaban.

Adapun kemuliaan dari waktu-waktu tersebut, yakni:

1. Kemulian Berpuasa Sunnah Selama Bulan Syaban

Berpuasa sunnah di bulan Syaban merupakan amalan yang senantiasa diperbanyak Rasulullah SAW. Pasalnya, bulan Syaban sering kali dilupakan umat muslim padahal pada bulan inilah amalan manusia diangkat ke langit.

Seperti riwayat hadits berikut yang dinukil dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa:

ذَاكَ شَهْرُ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرُ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَابِمُ

Artinya: "Itulah bulan yang sering dilupakan manusia antara bulan Rajab dan Ramadhan, pada bulan itulah amalan diangkat kepada Allah Rabb semesta alam maka aku suka saat amalanku diangkat, aku (dalam kondisi) berpuasa." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)

2. Kemulian Berpuasa Pada Nisfu Syaban

Berdasarkan buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, berpuasa pada Nisfu Syaban merupakan sunnah menurut sebagian ulama karena dianjurkan Nabi SAW. Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Jika tiba waktu malam nisfu Sya'ban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)" (HR. Ibnu Majah).

3. Kemulian Berpuasa Hari Senin dan Kamis di Bulan Syaban

Berpuasa hari Senin dan Kamis di bulan Syaban memiliki kemuliaan di sisi Allah SWT. Apabila mengerjakan puasa di dua hari itu, maka Allah SWT akan mengabulkan kepentingan dunia dan akhirat orang yang mengerjakannya.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa berpuasa pada hari Senin dan Kamis di bulan Sya'ban, maka Allah Swt. akan mengabulkan kepentingan dunia dan akhiratnya masing-masing dua puluh kepentingan."

Larangan Puasa Setelah Nisfu Syaban

Disebutkan dalam buku Panduan Praktis Ibadah Puasa, umat muslim tidak dianjurkan untuk mengerjakan puasa setelah pertengahan bulan Syaban. Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah yang berbunyi:

إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا

Artinya: "Apabila telah memasuki pertengahan Sya'ban maka janganlah berpuasa sampai (datang) Ramadhan." (HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Al-Baihaqi)

Larangan tersebut dilakukan bisa jadi agar umat muslim tidak merasa lemah saat memasuki bulan Ramadhan. Dikhawatirkan pula sebagian orang menganggapnya sebagai tambahan bulan Ramadhan.

Anjuran itu sehubungan dengan larangan Rasulullah SAW:

لا تَقَدِّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمٍ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ، إِلا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْماً، فَلْيَصُمْهُ

Artinya: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari (sebelum memasukinya), kecuali seorang yang terbiasa melakukan puasa maka teruskanlah puasanya." (HR. Muslim)

Demikianlah ulasan mengenai niat puasa Syaban lengkap Arab, Latin, dan artinya. Jangan lupa diamalkan ya,detikers!




(edr/alk)

Hide Ads