8 Amalan Bulan Syaban yang Disunnahkan, Yuk Amalkan!

8 Amalan Bulan Syaban yang Disunnahkan, Yuk Amalkan!

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 10 Feb 2024 22:21 WIB
Santri membaca kitab kuning di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/4/2022). Ngaji kitab kuning selama Ramadhan tersebut merupakan tradisi di pondok pesantren itu yang bertujuan meningkatkan keilmuan di bidang agama Islam. ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Zk/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu
Makassar -

Bulan Syaban 1445 H jatuh pada tanggal 11 Februari 2024 dalam penanggalan Masehi. Terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam.

Lantas, apa saja amalan bulan Syaban yang dapat dikerjakan?

Melansir NU Online Jatim, Syaban menjadi salah satu bulan yang biasa dilupakan karena diapit dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Padahal, Syaban merupakan bulan diangkatnya amal-amal manusia sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Artinya: Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya berada di antara Rajab dengan Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

ADVERTISEMENT

Untuk itu, umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan di bulan Syaban. Nah, berikut 8 amalan bulan Syaban lengkap dengan keistimewaannya yang dilansir dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid.

Yuk, disimak!

1. Berdoa di Bulan Syaban

Memasuki bulan Syaban, terdapat doa yang dibaca Rasulullah SAW. Berikut bacaan doanya lengkap Arab, Latin, dan artinya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya'baana wa ballighnaa ramadhaana

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca berulang kali ketika memasuki bulan Syaban. Pasalnya, semakin sering dibaca maka semakin besar pahalanya.

Selain itu, ada pula doa lainnya yang biasa dibaca oleh para sahabat Nabi SAW di bulan Rajab dan Syaban. Bacaan doanya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ سَلَّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلَّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلا

Arab Latin: Allaahumma sallimnii liramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallam-hu minni mutaqabbalan

Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan."

2. Berdoa di Malam Nifsu Syaban

Malam Nifsu Syaban menjadi salah satu waktu istimewa dalam ajaran Islam. Di waktu ini, umat muslim juga dianjurkan memanjatkan doa kepada Allah.

Doa yang dilafalkan dikutip oleh para ulama dari doa Nabi Adam ketika turun ke Bumi, thawaf tujuh kali di Ka'bah, dan salat dua rakaat di belakang maqam. Berikut bacaan doanya:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤَلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنَا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِنِي بِقَضَائِكَ

Arab Latin: Allaahumma innaka ta'lamu sirrii wa 'alaaniyati faqbal ma'dzirati, wata'lamu haajatii fa'thinii suaa-li, wata'lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allaahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a'lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddani biqadhaa-ik.

Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku."

3. Berpuasa di Bulan Syaban

Amalan sunah selanjutnya yaitu dengan melaksanakan puasa. Umat muslim yang mengerjakannya tidak terikat pada ketentuan khusus sehingga tidak ada tanggal atau hari tertentu untuk mengerjakannya.

Apabila dikerjakan, pahala yang didapatkan sangat besar karena bulan Syaban termasuk ke dalam bulan mulia. Untuk itu, berikut beberapa puasa yang bisa dikerjakan selama bulan Syaban.

Puasa Nifsu Syaban

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa di pertengahan bulan Syaban hukumnya sunnah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah).

Puasa Sunah Selama Syaban

Rasulullah SAW memperbanyak puasa sebagai salah satu amalan pada bulan Syaban. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW berpuasa sunah di bulan ini hampir satu bulan penuh.

Sebagaimana pernah dikatakan Aisyah RA dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim berikut:

"Saya tidak pernah melihat Rasulullah SWT melakukan puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan, saya juga tidak pernah melihatnya sangat banyak melakukan puasa selain pada bulan Syaban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Nasa'i juga disebutkan bahwa Ummu Salamah sebagai berikut:

"Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut, kecuali pada bulan Syaban dan bulan Ramadhan."

Puasa Hari Kamis atau Senin

Beberapa hadits meriwayatkan bahwa hari Kamis dan Senin di bulan Syaban memiliki keistimewaan yang luar biasa apabila diisi dengan berpuasa. Berpuasa pada hari Kamis di bulan Syaban sendiri termasuk salah satu amalan yang memiliki keutamaan.

Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa pada hari Kamis bulan Syaban para malaikat sibuk menghiasi langit. Kemudian mereka berseru, "Wahai Tuhan kami, ampunilah orang- orang yang berpuasa pada hari ini dan kabulkanlah doa mereka."

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

"Barang siapa berpuasa pada hari Senin dan Kamis di bulan Syaban, maka Allah SWT akan mengabulkan kepentingan dunia dan akhiratnya masing-masing dua puluh kepentingan."

4. Membaca Surah Yasin di Malam Nifsu Syaban

Amalan berikutnya yang bisa dikerjakan adalah membaca surah Yasin di malam Nifsu Syaban. Waktu pengerjaannya yaitu setelah salat magrib dan lebih utama jika dikerjakan bersama-sama.

Adapun amalan yang sangat dianjurkan ini dikerjakan secara berturut-turut sebanyak tiga kali. Bacaan pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Bacaan Yasin kedua diniatkan agar dijaga dari semua bahaya dan diberi keluasan rezeki yang baik serta halal. Bacaan yang ketiga diniatkan agar hati merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.

Bacaan Doa Setelah Yasin #1

Apabila telah selesai membaca surah Yasin, umat muslim disunahkan membaca doa berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'larna. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifat-Mu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya."

Bacaan Doa Setelah Yasin #2

Doa lainnya yang bisa dibaca setelah membaca surah Yasin diambil dari Syekh Abdul Qadir Jailani. Berikut rincian bacaan doa dan terjemahannya:

اللَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنِكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ، وَوَسِعْ رِزْقَكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيْهَا بِبَعْضِ حَقِكَ. اللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيْهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُولَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلَغْنَا مَا لَا تَبْلُغُ الْآمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الْأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِوَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Arab Latin: Allahumma idz ath-la'ta lailatan nishfi min sya'baana 'alaa khalqika, fa'ud 'alainaa bimannika wa 'itqika, wa qaddir lanaa min fadhlika, wa wassi' rizqaka, waj'alnaa mimman yaquumu laka fiihaa biba'dhi haqqika. Allahumma man qadhaita fiihaa biwafaatihi faqdhi ma'a dzaalika rahmataka, wa man qaddarta thuula hayaatihi faj'al ma'a dzaalika ni'mataka, wa ballighnaa maa laa tablughul aamaalu ilaihi yaa khaira man waqafatil aqdaamu baina yadaihi yaa rabbal 'aalamiina, birahmatika yaa arhamar raahimiina. Wa shallallahu ta'aalaa 'alaa sayyidinaa muhammadin khairi khalqihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iina.

Artinya: "Ya Allah, jika Engkau telah memunculkan malam Nisfu Sya'ban pada makhluk-Mu maka curahkan atas kami anugerah dan pembebasan-Mu (dari neraka), takdirkanlah untuk kami kebaikan dari keutamaan-Mu, perluaslah curahan rezeki-Mu untuk kami, jadikanlah kami di malam itu termasuk orang yang bangkit melaksanakan hak-Mu. Ya Allah, orang yang Engkau tentukan takdirnya di malam itu dengan kematiannya, maka bersamakanlah dengan rahmat-Mu, dan orang yang Engkau takdirkan berumur panjang maka jadikanlah rahmat-Mu bersamanya, dan sampaikanlah kami pada tujuan mulia yang tidak tercapai oleh angan-angan, wahai sebaik-baik Dzat yang bersimpuh di hadapan-Nya semua telapak kaki, wahai Tuhan sekalian alam, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Pengasih. Semoga shalawat Allah tercurah pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk, dan atas keluarga serta sahabat kesemuanya."

5. Berdzikir

Pada bulan Syaban ini, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Bentuk dzikir yang biasa dilakukan oleh para ulama yaitu sebagai berikut:

Membaca Istighfar

Dzikir yang pertama yaitu dengan membaca istighfar. Bacaan istighfar ini dibaca sebanyak 70 kali setiap harinya.

Berikut bacaan dan terjemahannya:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Arab Latin: Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."

Selain itu, bacaan istighfar berikut ini juga bisa dibaca sepanjang bulan Syaban:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Arab Latin: Astaghfirullaahaladzii laa ilaaha illaa huwar rahmaanur rahiimul hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya."

Membaca Dzikir

Selanjutnya yaitu membaca bacaan dzikir sebanyak 70 kali setiap harinya. Berikut rincian bacaannya:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal musyrikuuna

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya."

6. Bersedekah

Amalan yang dianjurkan pada bulan Syaban selanjutnya yaitu bersedekah. Sebagaimana diriwayatkan Imam Shadiq ketika ditanya tentang amalan terbaik di bulan Syaban.

Imam Shadiq mengatakan bersedekah dan beristighfar merupakan amalan terbaik. Sebagaimana yang dijelaskannya sebagai berikut:

"Bershadaqah dan membaca istighfar. Barang siapa bershadaqah di bulan Sya'ban, maka Allah Swt. akan memelihara shadaqah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya, sehingga pada hari kiamat, shadaqah tersebut sampai di tangan pemiliknya sebesar Gunung Uhud."

7. Melakukan Salat Sunah

Salat sunnah dianjurkan untuk dilakukan setiap hari Kamis pada bulan Syaban. Salat sunah bulan Syaban ini dikerjakan sebanyak dua rakaat.

Pada masing-masing rakaat membaca al-Fatihah kemudian diikuti surah pendek al-Ikhlas yang dibaca sebanyak 100 kali. Kemudian, setelah salam dianjurkan untuk membaca shalawat sebanyak 100 kali.

8. Berpuasa Ayyamul Bidh

Amalan terakhir yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syaban yaitu berpuasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa pertengahan bulan pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam penanggalan Hijriah.

Dinukil dari laman NU Online, puasa Ayyamul Bidh dimulai dengan membaca niat puasa mutlak, seperti "Saya niat puasa". Namun, lebih baik membaca niat khususnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Keistimewaan Bulan Syaban

Keistimewaan bulan Syaban ditafsirkan oleh beberapa ulama sebagai yang penuh dengan kemuliaan. Masih melansir buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, berikut daftar keistimewaan bulan Syaban:

  • Syaban merupakan bulan laporan amal manusia
  • Bulan penentuan ajal manusia
  • Disebut sebagai bulannya Rasulullah SAW
  • Syaban adalah bulan penuh dengan kemuliaan

Demikianlah amalan yang dapat dikerjakan pada bulan Syaban lengkap dengan keistimewaannya. Diamalkan ya, detikers!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads