Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah Digabung?

Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah Digabung?

Andi Sitti Nurfaisah - detikSulsel
Jumat, 14 Feb 2025 01:44 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi (Foto: Getty Images/ferlistockphoto)
Makassar -

Nisfu Syaban merupakan salah satu waktu istimewa di bulan Syaban dan dianjurkan bagi umat muslim untuk menghidupkannya. Pada waktu tersebut, salah satu amalan yang dapat dikerjakan adalah puasa.

Mengutip buku berjudul Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, dijelaskan bahwa banyak ulama yang berpendapat jika hukum puasa Nisfu Syaban adalah sunnah. Amalan ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah berikut ini:

"Jika tiba waktu malam Nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya..." (HR. Ibnu Majah)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana jika seseorang ingin melaksanakan puasa Nisfu Syaban, sementara masih memiliki utang puasa Ramadhan? Apakah boleh menggabungkan niat puasa Nisfu Syaban sekaligus qadha Ramadhan?

Simak penjelasannya di bawah ini!

ADVERTISEMENT

Bolehkah Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan?

Disadur dari kanal YouTube Trans TV Official, Ustaz Syam Nur Makka menjelaskan bahwa ada pendapat yang mengatakan tidak boleh menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Berhubung puasa Nisfu Syaban merupakan puasa sunnah, sementara puasa qadha Ramadhan adalah puasa wajib.

"Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam ibadah," ujar Ustaz Syam Nur Makka yang dikutip detikSulsel pada Kamis (13/2/2025)

Dengan demikian, tidak boleh menggabungkan niat puasa Nisfu Syaban dan qadha Ramadhan.

Namun, jika seseorang mengerjakan puasa qadha Ramadhan di waktu jadwal puasa sunnah, maka ia tetap mendapatkan pahala puasa sunnah tersebut. Hal ini sebagai wujud adilnya Allah SWT kepada hamba-Nya.

"Jikalau seseorang sudah berniat jelas puasa, saya berniat mengganti puasa Ramadhan saya besok, nah itu sudah masuk juga puasa sunnahnya. Kalau dia lakukan misalnya di bulan Rajab, di Ayyamul Bidh atau misalnya di hari Kamis, dia cukup mengatakan saya niat puasa qadha Ramadhan besok, itu sudah masuk juga puasa Ayyamul Bidh nya, puasa Senin Kamis nya, saking baiknya Allah SWT kepada kita semua," terang Ustaz Syam Nur Makka yang dikutip detikSulsel pada Kamis (13/2/2025).

Niat Puasa Nisfu Syaban

Adapun bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang dapat diamalkan sebagaimana dikutip dari buku 'Meraih Surga dengan Puasa' adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِي النِّصْفِ الشَّعْبَانِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'bani sunnata-lillaahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Dikutip dari buku 'Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa' yang ditulis oleh Nur Solikhin, berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala."

Waktu Baca Niat Puasa Nisfu Syaban

Umat muslim dianjurkan untuk membaca niat puasa pada malam harinya, termasuk puasa Nisfu Syaban. Adapun puasa Nisfu Syaban dikerjakan pada tanggal 15 Syaban. Berdasarkan kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 15 Syaban 1446 H bertepatan pada hari Jumat, 14 Februari 2025.

Dengan demikian, niat puasa Nisfu Syaban dapat dibaca pada hari Kamis, 13 Februari 2025.

Namun, jika tidak sempat melafalkan niat puasa pada malam hari, detikers dapat membacanya pada siang hari di tanggal 14 Februari. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Muslim yang dilansir dari buku 'Panduan Praktis Ibadah Puasa' karya Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc.

"Dari Aisyah RA, ia berkata; Pada suatu, Nabi Muhammad SAW menemui dan bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan?" kami menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, saya akan berpuasa." Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, "Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju). "Maka beliau pun bersabda: "Bawalah kemari, sungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa." (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan niat pada siang hari dalam kondisi belum makan dan minum sedari pagi harinya. Dengan demikian, memulai niat pada siang hari dibolehkan dengan syarat belum makan dan minum pada pagi harinya, serta tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Doa Buka Puasa

Sama halnya dengan ibadah puasa pada umumnya, umat Islam disunnahkan untuk membaca doa berbuka puasa ketika tiba waktu berbuka. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Tidak ada dalil atau ketentuan khusus mengenai doa buka puasa khusus Nisfu Syaban atau Qadha Ramadhan. Berikut ini adalah salah satu doa yang dapat dibaca saat berbuka sebagaimana dikutip dari buku 'Doa Zikir Sepanjang Tahun' yang ditulis H. Hamdan Hamedan MA:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي

Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka bi-rahmatikal latii wasi'at kulla syai-in an taghfira lii.

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuniku." (HR. Ibnu Majah no. 1.753)

Demikianlah ulasan mengenai 'niat puasa Nisfu Syaban sekaligus qadha Ramadhan, bolehkah?'. Semoga menjawab ya, detikers!




(edr/alk)

Hide Ads