Lahan Makin Tak Produktif, Warga Tarakan Soroti Aktivitas Pabrik Kertas

Oktavian Balang - detikKalimantan
Senin, 08 Sep 2025 19:30 WIB
Lahan warga di Tarakan Utara yang perlahan tak produktif. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Warga Belalung, Tarakan Utara, mengeluhkan dampak dugaan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari aktivitas PT Phoenix Resources Indonesia (PT PRI), perusahaan bubur kertas. Menurut mereka, lahan di sekitar perusahaan semakin tidak produktif.

Tim detikKalimantan mendatangi langsung ladang milik seorang pekebun bernama Jamhari, Sabtu (7/9). Di ladang milik warga Karang Rejo, Tarakan Barat itu, kerusakan terlihat pada tanaman akibat genangan air yang diduga tersumbat.

Sejumlah tanaman keras seperti pohon kelapa, rambutan, cempedak, dan durian di area dekat aliran air tampak tidak sehat. Batang pohon kelapa menghitam, daun gugur, hingga banyak pohon yang mati.

Di bagian belakang kebun, meski tanaman tampak rindang, Jamhari mengaku pohon-pohon tersebut sudah lama tidak berbuah. Bedengan bekas tanaman lunak seperti jagung, lombok, dan tomat juga ditinggalkan karena tanah tidak lagi subur akibat genangan air yang berkepanjangan.

"Dulu hasil panen bisa capai Rp 5 juta per musim, tergantung jenis tanaman," beber Jamhari kepada detikKalimantan, Sabtu (8/9/2025).

Namun, sejak ada pabrik kertas di dekatnya pada 2023, kondisi berubah. Air kerap tergenang berhari-hari, membuat tanaman gagal tumbuh. Sekitar 50 persen tanaman di bagian depan kebun disebut sudah rusak atau mati. Pohon kelapa, kata dia, bahkan menghitam dan buahnya rontok sebelum matang.

"Dulu air mengalir lancar, sekarang tergenang berhari-hari. Tanaman seperti jagung dan lombok tidak bisa tumbuh, pohon keras pun banyak yang mati," ujarnya.



Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"


(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork