Bubbor paddas adalah salah satu makanan khas dari Kabupaten Sambas. Sesuai namanya, bubur ini memiliki cita rasa pedas, tetapi tidak bikin kepedasan karena tidak menggunakan cabai.
Selain rasa, bubur pedas ini juga memiliki sejumlah keunikan, terutama pada isiannya yang beragam. Simak artikel ini untuk mengenal apa itu bubbor paddas khas Sambas, lengkap dengan sejarah, resep, dan rekomendasi tempat makan di Sambas.
Apa Itu Bubbor Paddas?
Dikutip dari buku Mengenal Bubur Tradisional Nusantara yang disusun Paskalina Oktavianawati, bubbor paddas berarti bubur pedas. Namun tak perlu takut, rasa pedasnya hanya sedikit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan karena campuran cabai, rasa pedas diperoleh dari lada dan daun kesum. Daun kesum ini adalah tanaman yang banyak dijumpai di Kalimantan Barat, tetapi juga bisa ditemukan di sejumlah daerah di Asia Tenggara.
Pembuatan bubur ini harus melalui proses menumbuk beras terlebih dahulu. Beras halus kemudian disangrai bersama kelapa parut dan rempah, lalu dimasak bersama kangkung, pakis, kacang panjang, tauge, dan daun kesum.
Bubur disajikan dengan tambahan kacang tanah dan ikan teri. Karena ada bahan yang sulit ditemui di tempat lain, detikers harus mencobanya langsung ke Sambas, Pontianak, atau Singkawang.
Sejarah Bubbor Paddas
Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, bubbor paddas konon berasal dari suku Melayu di Singkawang, Pontianak, dan sekitarnya. Awalnya bubur pedas hanya sajian khusus raja dan hanya dimasak pada acara kerajaan atau acara adat yang sakral.
Namun pada masa perang, bubur pedas dibuat untuk menghemat biaya konsumsi prajurit. Saat itu, stok makanan sangat sedikit dan menipis, sehingga diperlukan makanan yang hemat biaya.
Hingga kini pun bubbor paddas juga dikenal sebagai makanan yang murah. Namun ada juga bubbor paddas yang dicampur dengan daging yang tentunya membuat harga menjadi lebih mahal.
Selanjutnya, resep bubbor paddas dan rekomendasi tempat makan...