PSS Sleman dipastikan turun kasta ke Liga 2 Indonesia di musim depan. Super Elja degradasi meski menang telak dengan skor 3-0 atas Madura United di pekan terakhir Liga 1 2024/2025, Sabtu (24/5).
PSS sebetulnya punya tren positif berupa empat kemenangan beruntun. Namun, hal itu nyatanya tak cukup karena performa mereka memang buruk dari awal musim.
Tak hanya itu, Laskar Sembada pun mengawali musim dengan minus tiga poin buntut kasus match fixing 2018 silam. Penggantian tiga juru taktik mulai dari Wagner Lopes, Mazola Junior, hingga Pieter Huistra pun belum berhasil menyelamatkan PSS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klasemen akhir Liga 1 musim ini, PSS bersama PSIS Semarang dan Barito Putera dipastikan degradasi. PSS finis di posisi 16 klasemen dengan 34 pon, diikuti Barito Putera posisi 17 dengan 34 poin, lalu PSIS Semarang di juru kunci dengan 29 poin.
Tim kebanggaan Sleman itu turun kasta setelah enam tahun berkompetisi di Liga 1.
Baca juga: Sayonara Liga 1, PSS Sleman Resmi Degradasi |
Kapten PSS Minta Maaf
Kapten PSS Cleberson pun menyampaikan permintaan maaf untuk PSS fans. Dia menyesal telah gagal membawa Super Elja lolos dari degradasi.
"Saya meminta maaf kepada teman-teman dari Sleman. Kami tahu situasinya, dan kami harus melalui perjuangan ini. Kami tahu bahwa situasi kami tidak hanya bergantung pada tim kami sendiri," ujar Cleberson saat jumpa pers usai laga, Sabtu (24/5/2025).
Dia pun mengamini tak mudah bagi timnya untuk mengunci tiket bertahan di Liga 1.
"Semua orang menyesal, kami menyesal saat ini. PSS adalah sebuah klub yang besar dan ini adalah sebuah kompetisi yang cukup sulit," ujarnya.
Di sisi lain, menurutnya, semua pemain sudah mengerahkan seluruh kemampuan di laga lawan Madura United dan berhasil menang. Meski begitu, hasil itu tak membuat mereka lolos dari degradasi.
"Saya ingin meminta maaf kepada teman-teman yang datang. Pemain bermain maksimal dan bisa mencetak gol, dan sangat susah untuk datang ke sini. Mereka (pemain) mengucapkan maaf kepada teman-teman yang datang ke sini," kata bek asal Brasil itu.
Dia pun mengungkapkan harapannya PSS bisa kembali bangkit. Dia optimistis PSS bisa kembali berkompetisi di Liga 1.
"PSS adalah klub yang sangat bagus. Saya yakin klub ini akan kembali dengan cepat," ujar eks pemain Madura United itu.
Coach Huistra Ungkit Sanksi Minus 3 Poin
Penyesalan PSS degradasi juga datang dari sang pelatih, Pieter Huistra. Dia menyinggung soal pengurangan tiga poin imbas kasus match fixing atau pengaturan skor di final Liga 2 2018 silam.
"Jika kita tidak mendapat pengurangan tiga poin, kita akan selamat hari ini. Karena kita kehilangan tiga poin. Sejak awal musim, kita mulai dengan minus tiga," kata Huistra dalam keterangan resmi yang diterima detikJogja, Minggu (25/5).
Huistra menilai pengurangan tiga poin itu cukup memengaruhi kondisi psikologis pemain di awal musim. Dia pun menyadari situasi ini tak mudah bagi PSS, meski begitu dia yakin PSS bisa bangkit lebih kuat lagi.
"Tidak mudah, tapi ya, sangat sedih. Tidak seharusnya seperti ini, saya pikir. Tapi yang harus dikatakan sekarang, kita harus menghadapinya. Kita harus menjadi lebih kuat. Kita harus keluar dari situasi ini," jelasnya.
"Saya punya pengalaman sekarang di Indonesia. Saya memastikan jika PSS adalah salah satu klub yang lebih terorganisir. Indonesia butuh klub yang terorganisasi. Indonesia butuh klub dengan stadion yang bagus," ujar Huistra.
Manajer Apresiasi Perjuangan Tim
Manajer PSS Leo Tupamahu, mengamini perjalanan tim cukup pelik di musim ini. Meski begitu, dia mengapresiasi perjuangan tim mulai pemain, pelatih, manajemen, maupun dukungan suporter buat Super Elja.
"Karena balik lagi walaupun kami berdarah-darah sampai akhir, tapi saya tahu masih ada orang-orang yang masih setia mendukung, dan memberi support ke PSS Sleman di musim ini," kata Leo saat dihubungi wartawan, Minggu (25/5).
Meski dipastikan degradasi, Leo berharap PSS tak terpuruk. Harapannya, PSS bisa kembali tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
"Kami mau lebih baik lagi itu sudah pasti. Semoga PSS juga bisa kembali ke Liga 1 secepatnya," tuturnya.
"Terima kasih kepada para pemain sudah berjuang sampai akhir, karena mereka juga benar-benar bertanding dan memberikan paling terbaik yang dia punya, mereka cinta dengan PSS. Begitu pun dengan manajemen, dan suporter," pungkasnya.
Skuad PSS Sleman Musim Ini Dibubarkan
Skuad PSS Sleman di Liga 1 2024/2025 telah dibubarkan. Saat ini PSS bersiap untuk menyambut Liga 2 musim depan.
Media Officer PSS, Juan Tirta Abditama, menyebut pemain, pelatih, hingga staf ofisial sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Betul, skuad (PSS di Liga 1 kemarin) sudah dibubarkan," kata Juan dimintai konfirmasi, Jumat (30/5).
Juan melanjutkan, saat ini sudah tidak ada lagi kegiatan dalam manajemen PSS. Hanya sebagian karyawan saja yang masih berkegiatan di Omah PSS.
"Pak Manajer sudah di Jakarta dan pemain juga udah bubar balik ke rumah masing-masing," ujarnya.
"Saat ini kami fokus untuk mempersiapkan diri jelang musim depan," pungkas Juan.
Baca juga: Resmi! Skuad PSS Sleman Musim Ini Dibubarkan |
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan