Madura United mencoba peruntungan mereka di kandang PSS Sleman pada pekan ke-17 Liga 1 2024/2025. Pelatih Madura United, Rahmat Basuki, buka suara soal pengganti Christian Rontini.
Diketahui, Madura United telah resmi memecat bek asing asal Filipina, Christian Rontini, beberapa waktu lalu. Meski jarang main penuh, Rontini sebetulnya sering jadi andalan Sape Kerrab dengan mengoleksi dua assist dari enam penampilan.
Meski begitu, Rahmat Basuki tak pusing soal siapa pengganti Rontini saat main di kandang PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo pada Jumat (27/12/2024) besok malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal Rontini, kita sebetulnya punya banyak pemain di lini belakang, kita banyak opsi," ujar Rahmat saat jumpa pers jelang laga di Stadion Manahan, Solo, Kamis (26/12).
"Mudah-mudahan di OT (official training) malam ini kita bisa menentukan siapa yang turun untuk menggantikan Rontini," jelasnya.
Usai melepas Rontini, Rahmat masih belum tahu sosok pemain baru yang akan didatangkan Madura United. Mengingat bursa transfer paruh musim telah dibuka sejak 19 Desember.
Pelatih pemegang lisensi B AFC itu hanya ingin fokus meraih kemenangan atau tiga poin lawan PSS di laga pamungkas putaran pertama Liga 1 2024/2025 untuk bisa mengamankan timnya dari jurang degradasi.
"Untuk pemain saya masih belum bisa bicara. Yang penting kami saat ini mempersiapkan untuk laga besok, kita da banyak waktu untuk memperbaiki kelemahan," tegas Rahmat.
Senada dengan pelatih, winger Madura United, Risky Afrisal turut bertekad menang lawan PSS. Sebab, jika menang mereka diprediksi keluar dari zona merah.
"Semua pemain dalam kondisi siap dan target kami tentu tiga poin untuk menutup akhir tahun dengan manis. Untuk suporter Madura tetap mendukung kami dari rumah ya di laga besok," tutur Risky.
Diketahui, kedua tim sama-sama berusaha untuk menang. Madura United saat ini di posisi juru kunci dengan sembilan poin. Adapun PSS yang berada di posisi ke-14 dengan 12 poin juga ingin menjauhkan diri dari zona degradasi.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu