Memeluk Senja di Pantai Wediombo

Memeluk Senja di Pantai Wediombo

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Sabtu, 18 Mei 2024 15:20 WIB
Suasana kala senja di Pantai Wediombo Gunungkidul. Foto diambil Jumat (17/5/2024).
Suasana kala senja di Pantai Wediombo Gunungkidul. Foto diambil Jumat (17/5/2024). (Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja)
Gunungkidul -

Kabupaten Gunungkidul memiliki sederet wisata pantai yang menawarkan pemandangan nan indah. Salah satunya adalah Pantai Wediombo.

Pantai yang terletak di Kapanewon Girisubo ini memiliki panorama bentang alam karst hingga bebatuan beku vulkanik yang memanjakan mata.

Pantai tersebut terletak sekitar 75 km dari Kota Jogja dan 36 km dari Kapanewon Wonosari. Pantai Wediombo dapat diakses dari jalur jalan lintas selatan (JJLS) dari arah Kapanewon Rongkop.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikers perlu membayar biaya retribusi sebesar Rp 8 ribu per orang. Letak tempat parkirnya terdapat di atas pantai dengan membayar Rp 3 ribu untuk sepeda motor.

Dari tempat parkir, detikers disambut dengan bentangan panorama Pantai Wediombo. Dari atas, tampak dua gugus bukit karst mengapit pantai tersebut.

ADVERTISEMENT

Di jalan masuk menuju kawasan pantai terdapat papan keterangan fenomena pembentukan batuan beku vulkanik peralihan basal. Dijelaskan bebatuan tersebut berusia sekitar 40 juta tahun.

Beruntung saat detikJogja berkunjung ke salah satu kawasan Geosite Gunungsewu itu air laut tampak surut. Tampaklah gugusan batu beku vulkanik terhampar hampir di seluruh pinggiran pantai Wediombo.

Setidaknya bebatuan tersebut membujur dari bagian tengah hingga ujung Selatan pantai. Semakin ke selatan, semakin luas pemandangan batuan beku vulkanik tersebut.

Saat lebih dekat dengan pantai, semakin tampak bujuran batuan beku vulkanik tampak megah berdiri terhantam ombak. Ukuran bebatuannya pun bervariatif.

Di bibir pantai, bebatuan tersebut tampak landai atau cenderung rata. Semakin ke tengah, semakin bebatuan tersebut menjulang ke atas.

Bentuknya pun berupa-rupa. Ada batu berbentuk agak runcing. Ada pula yang permukaan atasnya cenderung datar.

Tak hanya itu, pemandangan megah bebatuan tersebut tampak semakin memanjakan mata dengan beberapa permukaannya tertutupi lumut hijau. Lumut dan rumput laut juga tampak terbawa ombak hingga bibir pantai.

Berjalan ke arah Selatan pantai ditemukan beberapa batuan beku vulkanik yang berbentuk nyaris bulat. Bebatuan tersebut tergeletak memenuhi bibir pantai melengkapi bagian batuan yang terhampar rata.

Tak hanya batuan beku vulkanik yang membuat Pantai Wediombo elok dipandang. Gugusan bukit karst juga melengkapi wisata alam tersebut. Selain itu, pasir di Pantai Wediombo berwarna putih.

Ada dua bukit yang menjulang tinggi mengapit pantai di arah utara dan selatan. Bukit di sebelah utara tampak lebih banyak sehingga tampak bersiluet pada sore hari.

Tepat Dinikmati Kala Senja

Pukul 16.00 merupakan saat terbaik untuk menghabiskan waktu di Pantai Wediombo. Selain panas terik matahari tidak begitu menyengat, detikers dapat menunggu terbenamnya matahari di ufuk barat. Pantai tersebut terletak di sebelah barat sehingga pas untuk menyaksikan senja.

Di bagian utara bukit tersebut menutup wilayah pantai hingga hampir ke tengah. Hal tersebut membuat matahari seakan terbenam di balik bukit tersebut.

Sebagian banyak pengunjung mengabadikan momen kunjungan mereka di hamparan batuan beku vulkanik tersebut. Bahkan momen tersebut diambilnya di batuan vulkanik yang menjulang.

Wisatawan lainnya, tampak menghabiskan waktu dengan mandi di bibir pantai. Sebagian lainnya memilih memancing ikan di gugusan batuan vulkanik yang terletak di tengah pantai.

Jam di tangan menunjukkan pukul 17.15 WIB, hampir semua pengunjung duduk di bibir pantai dengan menghadap ke barat. Beberapa ponsel pintar milik sejumlah wisatawan merekam momen tersebut.

Perhatian mereka seakan terhisap warna langit yang mulai jingga. Mentari semakin condong ke arah barat.

Matahari tampak seakan bersembunyi di balik bukit karst kecil yang terletak di ujung barat. Satu per satu wisatawan beranjak pulang ketika langit berwarna kelabu meninggalkan jejak jingga di ufuk barat.

Kesan Pengunjung Pantai Wediombo

Seorang wisatawan asal Tangerang, Rafi Rabial (18), mengaku berangkat ke Pantai Wediombo bersama tiga temannya. Saat itu Rafi sedang bersantai di tepian pantai.

"Saya lihat-lihat di TikTok dan Google. Tujuan pertama Parangtritis dan pingin yang karang-karang gitu. Direkomendasikan ke Wediombo," jelas Rafi kepada detikJogja saat ditemui di lokasi, Jumat (17/5/2024).

Wediombo merupakan pantai pertama yang Rafi kunjungi di Jogja. Tujuannya ke Jogja hanya bermain ke temannya.

"Pertama kali ke Wediombo dan pertama kali ke pantai di Jogja," terangnya.

"Saya cari veiwnya karena cantik buat foto-foto dan video. Kalau di Bandung mungkin bukit-bukit doang. Jadi kalau di sini itu cari viewnya memang," ucapnya.

Berbeda dengan wisatawan asal Tepus, Gunungkidul, Larisan Fridayanti (19). Dia dan sejawatnya, Sanggit Priyo Kawedar (19) asal Semanu, Gunungkidul, sering mengunjungi salah satu kawasan Geosite Gunungsewu tersebut.

"Ke Wediombo karena bagus. Dari sekian banyak pantai di Gunungkidul paling sering ke sini," jelas Sanggit.

Mereka berdua saat itu sedang menikmati hidangan daging dan sosis bakar yang mereka buat sendiri di pantai. Berbekal kompor portable dan panci panggang, mereka menyantap hidangannya.




(aku/apl)

Hide Ads