Selain terkenal dengan objek wisata (obwis) pantai, Bantul juga punya obwis Sungai Oya. Sungai atau Kali Oya ini membelah perbukitan Kedungjati, Imogiri, Bantul. Wisatawan bisa menikmati jernihnya air Kali Oya sembari bermain kano atau berenang.
Berlokasi di Pedukuhan Kedungjati, Kalurahan Selopamioro, Kedung Parangan berjarak sekitar 26 kilometer dari Kota Jogja. Akses menuju ke lokasinya didominasi jalan aspal, lalu corblok, kemudian berujung pada jalan dari tumpukan batu dan pasir.
Setiba di lokasi, wisatawan bisa menyaksikan keindahan Kedung Parangan yang masih asri, dengan air Kali Oya yang terlihat hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJogja, Rabu (1/11/2023), beberapa wisatawan tengah berenang dengan menggunakan rompi pelampung. Beberapa lagi tampak asyik bermain kano. Ada pula yang tengah bersantai di tenda yang dipasang di pinggir Kesung Parangan.
![]() |
Pengelola Lembah Oya Kedungjati, Hardi (32) mengatakan Kedung Parangan berada di lembah Oya Kedungjati. Menurutnya, Kedung Parangan belum lama menjadi objek wisata.
"Baru sekitar 7 bulan, dulu sudah pernah ada tapi baru beberapa orang pengelolaannya dan belum diresmikan. Dari situ kita kembangkan lagi, izin ke Dinas Pariwisata akhirnya kita buka resmi 7 bulan lalu," kata Hardi kepada wartawan di lokasi, Rabu (1/11).
Setelah itu, para pemuda Kedungjati mengembangkan wisata susur sungai dengan kano. Kini sudah ada 7-8 kano di Kedungjati.
"Yang ditawarkan wisata air, yaitu main kano, berenang, juga camping ground. Untuk kano satu orang Rp 10 ribu, durasi 15 menit," ucapnya.
Sedangkan wisatawan yang ingin berenang mesti menggunakan rompi pelampung. Tarif sewa rompi pelampungnya hanya Rp 5 ribu.
"Untuk camping ground, satu orang Rp 10 ribu. Perlengkapan bisa bawa sendiri atau sewa di pengelola juga bisa," kata Hardi.
"Sewa untuk tenda kapasitas 4 orang Rp 45 ribu, matras Rp 8 ribu, sleeping bag Rp 12 ribu, lampu gantung Rp 15 ribu. Parkir motor untuk menginap Rp 5 ribu dan mobil Rp 10 ribu," lanjut Hardi.
![]() |
Hardi menceritakan saat ini kunjungan wisata ke Kedung Parangan mengalami penurunan setelah kejadian dua pelajar tewas tenggelam di Selopamioro Adventure Park. Sebelumnya, menurut dia, jumlah pengunjung Kedung Parangan bisa mencapai 2 ribu orang per hari saat akhir pekan.
"Kejadian dua orang tenggelam di Selopamioro Adventure Park berdampak ke sini, kan sini pernah tutup sepekan. Sehabis tutup dan buka kembali, malah kunjungannya njomplang," ucapnya.
"Hari biasa dulu bisa hampir 200 penyewa kano, tapi sekarang hari biasa laku 13, 14 orang, paling bagus 20 penyewa kano," imbuhnya.
![]() |
Selengkapnya di halaman berikutnya....
Sejak beroperasi secara resmi, Kedung Parangan sudah mewajibkan pengunjung untuk menggunakan pelampung saat berenang. Mengingat kedalaman Kedung Parangan mencapai sekitar 12 meter.
"Petugas kami juga ready 24 jam, pagi jam 7 atau jam 8 sampai jam 6 petang kita jaga di tempat bermain air. Malam kita jaga untuk camping," katanya.
Hardi mengimbau pengunjung tidak perlu khawatir untuk berkunjung dan bermain air di Kedung Parangan.
"Kepada semua pengunjung yang mau ke lembah Oya, jangan takut, jangan ragu. Sejak awal buka kita mengedepankan keselamatan pengunjung," ucapnya.
Salah satu pengunjung, Erika mengaku baru sekali bermain kano di Kedung Parangan.
"Baru pertama kali naik kano, asyik main kano sama main air di sini. Awalnya kaku tapi karena ada masnya (pemandu) jadi tidak takut, apalagi pemandangannya menarik masih asri," ujar warga Kasihan, Bantul, itu.
![]() |
Komentar Terbanyak
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan
Asal-usul Nama Kue Kontol Kejepit yang Unik, Kenapa Dinamakan Demikian?