Pemkot Jogja Bakal Bikin Standar untuk Angkringan, Begini Kategorinya

Pemkot Jogja Bakal Bikin Standar untuk Angkringan, Begini Kategorinya

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 30 Okt 2023 16:17 WIB
Pameran Jogja Street Sculpture (JSS) #5 ini memajang total 30 karya. Mulai dari patung Spiderman kerokan di angkringan hingga patung anak ayam. Pameran ini bakal dipajang hingga pertengahan November 2023.
Pemkot Jogja Bakal Bikin Standar untuk Angkringan, Begini Kategorinya. Ilustrasi gerobak angkringan Jogja. (Foto: Salah satu karya pameran Jogja Street Sculpture (JSS) #5 - Novi Vianita/detikJogja)
Jogja -

Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan melakukan standardisasi angkringan di Kota Jogja melalui strategi inovasi branding ECHO (Enak Cetho). Berikut kategori-kategori yang diterapkan pada branding ECHO tersebut.

"Upaya ini untuk memperkuat branding kuliner PKL angkringan, sebagai salah satu mata rantai daya tarik wisata Kota Jogja," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jogja, Aman Yuriadijaya dalam sambutannya di acara Launching ECHO di Balai Kota Jogja, Senin (30/10/2023).

Menurut Aman, dengan penerapan branding ECHO ini dapat meningkatkan mutu pangan angkringan, sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan konsumen serta wisatawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kepercayaan wisatawan terhadap kualitas pangan angkringan meningkat, tentu akan berdampak pada pendapatan pedagang," ungkap Aman.

"Jadi, strategi inovasi branding ECHO ini sangat penting, lewat sosialisasi, monitoring dan evaluasi, agar terwujud angkringan sehat," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, tim Inovasi ECHO membagi dua indikator dasar branding ECHO. Pertama standardisasi kualitas 'Enak' dengan uji organoleptik, lalu standardisasi 'cetho' melalui form SKP (skor keamanan pangan), dan uji cemaran mikroba menggunakan analisis kuantitatif bahan pangan dengan metode TPC (total plate count).

"Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa 42,9% PKL angkringan di Kota Yogyakarta memiliki kualitas pangan pada kategori rawan tetapi aman dikonsumsi," dikutip dari keterangan tertulis Tim Inovasi ECHO yang diterima detikJogja, Senin (30/10).

Salah satu anggota Tim Inovasi ECHO, Tri Mei Khasana, menjelaskan pada tahap awal dipilih 10 angkringan yang jadi prioritas. 10 angkringan tersebut yakni mereka yang melakukan aktivitas memasak di tempatnya berjualan. Yang mana makanan yang disajikan bukan titipan atau sudah diolah pedagang sejak dari rumah.

"Karena lebih gampang pengawasannya. Wisatawan juga lebih senang sama angkringan yang makanannya masak di tempat, karena masih anget," jelas Tri kepada wartawan di Balai Kota Jogja, Senin (30/10).

Meski begitu lanjut Tri, nantinya inovasi ECHO tetap akan diterapkan di seluruh angkringan di Kota Jogja. Menurutnya, mulai tahun depan program ini juga akan dipegang langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Jogja yang melibatkan tenaga atau ahli gizi yang sudah terlatih.

"Sekarang kita masih menelusuri, tapi data angkringan se-Kota Jogja sudah ada, sudah ada penilaian awal juga. Kita sudah penelitian di 2021," jelas Tri.

"Nanti ada pembinaan dari dinas dan tes terkait keamanan pangan. Kalau belum lulus, ya, kita ikutkan pembinaannya lagi," imbuhnya.

Kategori Klasifikasi ECHO

Tri mengatakan, pihaknya membuat kategori pada sampel angkringan masuk klasifikasi ECHO. Berikut kategorinya:

1. Kategori Sempurna

a. Kategori keamanan pangan baik dengan skor SKP: β‰₯ 0,9703 atau β‰₯ 97,03%
b. Hasil uji Staphylococcus yaitu negatif ≀ 25 gram
c. Hasil uji E. coli yaitu < 3/ml
d. Uji organoleptik atau kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur dengan
kriteria sangat suka (skor β‰₯ 3,5 - 4)

2. Kategori Baik

a. Kategori keamanan pangan baik atau sedang dengan skor SKP : β‰₯ 0,9703 (β‰₯ 97,03%)
atau 0,9332-0,9702 (93,32-97,02%)
b. Hasil uji Staphylococcus yaitu negatif /≀ 25 gram
c. Hasil uji E. coli yaitu < 3/ml
d. Uji organoleptik atau kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur dengan
kriteria suka (skor 3-3,9)

3. Kategori Cukup

a. Kategori keamanan pangan rawan tetapi aman dikonsumsi dengan skor SKP:
0,6217-0,9331 atau 62,17-93,31%
b. Hasil uji Staphylococcus yaitu negatif /≀ 25 gram
c. Hasil uji E. coli yaitu < 3/ml
d. Uji organoleptik atau kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur dengan kriteria suka (skor 3-3,9).

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads