Ada banyak kuliner Nusantara yang punya nama unik sekaligus menggelitik, misalnya saja kue kontol kejepit khas Jogja. Mendengar namanya saja, pasti tidak sedikit orang menyimpan rasa penasaran tentang asal-usul penamaannya. Lantas, apa yang membuat kue ini diberi nama kontol kejepit?
Diketahui, kontol kejepit atau yang disebut juga sebagai tolpit adalah makanan khas Jogja yang sudah mulai langka dijumpai. Makanan ini berwujud kue dengan cita rasa manis dan bentuknya yang unik. Selain dikenal sebagai kontol kejepit atau tolpit, kue ini juga kerap dikenali sebagai kue adrem.
Kue kontol kejepit berasal dari salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta, lebih tepatnya Bantul. Mengingat kue ini sudah cukup jarang dijumpai dengan mudah di wilayah DIY secara luas, maka masyarakat yang ingin mencicipinya bisa berkunjung ke sejumlah pasar tradisional atau penjual penganan tradisional di Bantul. Sebelum mencobanya, mari pahami asal-usul nama kue kontol kejepit yang unik melalui penjelasan di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Kue kontol kejepit punya nama lain yang disebut sebagai tolpit atau adrem.
- Penganan ini berasal dari Bantul yang sudah jarang dijumpai.
- Kue kontol kejepit punya ciri khas dan kisah tersendiri yang berkaitan dengan kebiasaan masyarakat di zaman dahulu, yaitu saling barter barang-barang tertentu.
Apa Itu Kue Kontol Kejepit atau Tolpit?
Kue kontol kejepit berasal dari Bantul yang seperti telah disinggung sebelumnya menjadi salah satu penganan legendaris yang sudah mulai jarang dijumpai. Berdasarkan arsip detikJogja, ada salah satu penjaja kue kontol kejepit atau tolpit yang baru-baru ini menjual penganan tersebut di Pasar Kangen 2025 yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta, Jogja.
Penjaja kontol kejepit tersebut bernama Momo yang memberikan penjelasan sekilas gambaran tentang penganan dengan nama unik ini. Kue kontol kejepit dengan nama lain tolpit atau adrem ini secara umum memiliki rasa yang manis dan sedikit cita rasa pahit di bagian luarnya yang berasal dari cara mengolahnya yang mendekati gosong.
Kue kontol kejepit atau adrem ini dibuat dengan menggunakan tepung beras buatan sendiri yang dipadukan bersamaan dengan gula jawa dan juga kelapa. Sebenarnya, kue tolpit ini mirip seperti kue cucur yang banyak dijumpai di pasaran. Namun, ada sedikit pembeda antara kue cucur dan kontol kejepit atau tolpit yang menjadikannya terasa lebih unik.
Lebih lanjut, menurut 'Buku Panduan Guru Prakarya: Pengolahan' yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, pengertian kue kontol kejepit atau tolpit ini adalah makanan tradisional khas bantul yang berbahan dasar tepung beras dan gula jawa. Kue tradisional yang satu ini diolah dengan cara digoreng dan dicapit sedemikian rupa hingga menghasilkan bentuk yang cukup unik.
Sementara itu, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Bantul dan sekitarnya saat menyantap kue tolpit ini. Dikutip dari laman Kabupaten Bantul, kue tolpit biasanya disantap untuk menemani seduhan teh panas atau kopi pahit.
Menariknya, meski memiliki nama yang cukup unik dan terkesan 'nyeleneh', kue kontol kejepit atau tolpit ini sudah biasa didengar oleh masyarakat sekitar. Bahkan kue ini menjadi penganan yang cukup populer bagi masyarakat setempat pada erat tahun 1980-an sampai 1990-an.
Asal-usul Kue Kontol Kejepit atau Tolpit
Lantas, bagaimana sejarah kue kontol kejepit atau tolpit ini bisa muncul? Sebenarnya, belum diketahui secara pasti awal mula dibalik pemberian nama kue ini sebagai 'kontol kejepit' atau tolpit. Meskipun begitu, ada beberapa kisah yang menyajikan gambaran tentang sejarah munculnya penganan unik yang satu ini.
Dijelaskan dalam laman Kalurahan Seloharjo, Bantul, seorang penikmat kue jadul yang satu ini bernama Soegiman menjelaskan kisah sejarah dibalik kue kontol kejepit atau tolpit ini. Hal tersebut bermula dari istilah kue kontol kejepit atau tolpit yang terlebih dahulu dikenal dengan nama adrem.
Konon, kue adrem merupakan kuliner yang sudah ada di zaman kolonial Belanda. Cita rasa kue yang manis dan legit membuat tak hanya rakyat kita saja yang menyantapnya, tapi juga orang-orang Belanda pada saat itu ikut menikmatinya.
Karena cita rasanya yang manis dan legit, orang-orang Belanda menyebut kue itu sebagai 'dream' atau apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti mimpi. Penyebutan kue tersebut sebagai dream atau kue pemimpi karena manisnya yang cukup pekat di lidah.
Namun, alih-alih dikenal sebagai 'dream', rakyat kita justru memiliki logat penyebutan tersendiri. Penyebutan tersebut lebih sering diucapkan sebagai adrem, yang hingga saat ini melekat pada kue tersebut. Kemudian kue ini disebut sebagai tolpit karena bentuknya yang unik.
![]() |
Ada kisah menarik lainnya yang berkaitan dengan kue tolpit ini. Salah satunya kebiasaan orang-orang di zaman dahulu yang menjadikan adrem sebagai alat untuk melakukan pembayaran.
Mengutip dari laman Pemerintah DIY, pada zaman dahulu saat waktu panen tiba, masyarakat sering kali menukar hasil panen berupa gabah agar mendapatkan kue ini. Cara yang dilakukan menantikan penjual adrem berkeliling dari sawah ke sawah. Lalu saat ingin mencicipinya, tidak sedikit masyarakat yang menukarkan gabah miliknya dengan kue adrem tadi.
Selain punya kisah yang pernah terjadi di masa lalu, kue tolpit atau adrem ini juga menyimpan filosofi mendalam. Konon, kue adrem yang terbuat dari tepung beras dipadukan dengan kelapa dan gula jawa ini merupakan simbol penghormatan bagi Dewi Sri atau dewi kesuburan. Ini dikarenakan kue tersebut menjadi wujud dari rasa syukur atas hasil panen masyarakat yang melimpah.
Lebih lanjut, adrem juga menyimpan filosofi sebagai simbol pengampunan dan pengayoman agar hidup lebih 'adem' atau 'anyep'. Simbol ini tentunya diharapkan mampu memberikan ketenangan, baik itu saat masih hidup di dunia maupun kehidupan nantinya setelah kematian.
Keunikan Kue Kontol Kejepit atau Tolpit
Lantas, apa sih yang membuat kue tolpit ini unii? Salah satu hal yang menarik dari kue ini tentunya namanya yang bisa dibilang cukup 'nyeleneh'. Meskipun awalnya dikenal sebagai kue adrem, tapi masyarakat juga turut menjuluki kue ini sebagai 'kontol kejepit' atau tolpit.
Keunikan tolpit juga bisa ditemukan pada bahan-bahan dan cara membuatnya. Sebelumnya disebut, tolpit hampir mirip dengan cucur. Tidak sedikit kue cucur modern yang dibuat dengan menggunakan gula pasir.
Nah, uniknya dari kue tolpit ini adalah penggunaan bahan berupa gula jawa yang masih dipertahankan. Hal ini membuat cita rasa yang khas dari kue tolpit masih terjaga. Selain itu, pembuatan tolpit juga cukup unik.
Saat adonan sudah jadi, tolpit akan digoreng ke dalam minyak panas. Awalnya, bentuk tolpit menyerupai cucur, yaitu bulat. Namun, saat adonan yang sudah digoreng cukup matang, lalu naik ke permukaan wajan atau penggorengan. Nah, saat itu juga adonan akan ditekan dan dibalik menggunakan sumpit. Kemudian dijepit hingga membentuk 3 tangkai. Inilah wujud tolpit yang sudah jadi dan siap untuk disantap.
Demikian tadi rangkuman mengenai asal-usul nama kue kontol kejepit atau tolpit yang berkaitan erat dengan penamaan adrem dan kisahnya di masa lalu. Semoga mampu menjawab rasa penasaran kamu ya, detikers.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Pakar UII Tak Percaya Ada Beking di Kasus Ijazah Jokowi: Ini Perkara Sepele
Mencicip Kue Kontol Kejepit di Keramaian Pasar Kangen Jogja
Sederet Fakta Heboh Surat Perjanjian SPPG Minta Rahasiakan Kasus Keracunan