Asal-usul Bakpia Jogja, Benarkah Hasil Akulturasi Jawa-China?

Asal-usul Bakpia Jogja, Benarkah Hasil Akulturasi Jawa-China?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 01 Mar 2025 13:29 WIB
Ini Rekomendasi Bakpia Terenak di Yogyakarta ala Netizen
Bakpia Jogja. (Foto: Site Shop/Site News)
Jogja -

Selain dikenal sebagai Kota Pendidikan, Jogja juga punya banyak kekayaan dari segi kuliner. Salah satunya yang populer dan selalu diburu wisatawan, utamanya saat musim liburan, adalah bakpia. Apakah benar bakpia ini adalah hasil akulturasi Jawa dan China?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, bakpia adalah panganan yang terbuat dari terigu dengan isi kacang hijau, berbentuk bundar agak pipih, dan bagian luarnya mudah remuk. Seiring perkembangan zaman, varian rasa bakpia menjadi beragam, mulai dari keju hingga kumbu hitam.

Di Jogja, kawasan Pathuk sebagai salah satu wilayah paling awal munculnya bakpia, selalu ramai dikunjungi para pelancong. Bagaimana tidak, dengan harga yang sangat terjangkau, rasa makanan khas Jogja ini bisa didapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, menurut informasi dari buku Pahlawan Ekonomi Kreatif oleh Yohanes Agatha Engel & Heru Susanto, bakpia berasal dari makanan khas China yang bernama tou luk pia. Perbedaan antara tou luk pia dengan bakpia Jogja modern hanyalah dari segi isi saja.

Apakah ini berarti bakpia benar-benar berasal dari China? Berikut ini sejarah ringkasnya yang telah detikJogja siapkan. Baca sampai tuntas pembahasannya agar tidak ada informasi yang terlewat, ya, detikers!

ADVERTISEMENT

Awal Kemunculan Bakpia Jogja, Bukan di Pathuk!

Kendati sekarang Pathuk terkenal sebagai sentra bakpia Jogja, makanan berbentuk bulat pipih ini sejatinya muncul pertama kali di wilayah Suryowijayan. Dirangkum dari laman Dinas Kebudayaan Kota Jogja, kala itu, resep bakpia dibawa oleh seorang keturunan Tionghoa asal Wonogiri bernama Kwik Sun Kwok, tepatnya tahun 1940-an.

Ia menyewa tempat milik Niti Gurnito di Kampung Suryowijayan, Mantrijeron, Yogyakarta. Setelah Kwik Sun Kwok pindah, usaha bakpia yang dimulainya diteruskan oleh Niti Gurnito. Ia sukses mengembangkannya hingga menjamah wilayah Prambanan, Sleman, dan Bantul.

Saat itu, bakpia hasil produksi Niti Gurnito dikenal dengan nama bakpia Tamansari atau bakpia Niti Gurnito. Dirujuk dari akun Instagram resminya, @bakpianitigurnito1939, sampai sekarang bakpia khas Tamansari ini tidak punya cabang. detikers yang penasaran dengan cita rasanya bisa mengunjungi langsung di Jalan Suryowijayan Nomor 6, Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja.

Berdiri dan Berkembangnya Bakpia Pathuk

Beberapa tahun setelah bakpia Niti Gurnito eksis, muncullah Bakpia Pathuk 75 milik Liem Bok Sing. Mulanya, Liem Bok Sing yang berasal dari China dan tinggal di wilayah Dagen adalah penjual arang.

Arang adalah bahan bakar utama bakpia. Oleh karena itu, tidak mustahil terjadi hubungan dagang antara Liem Bok Sing dan Kwik Sun Kwok. Diperkirakan, Kwik Sun Kwok memberi informasi tentang bakpia ini kepada Liem Bok Sing.

Liem Bok Sing kemudian membuka usaha bakpia dengan resep hasil pengembangannya sendiri pada tahun 1948. Kemudian, pada 1955, Liem Bok Sing sekeluarga pindah ke daerah Pathuk. Di sana, ia melanjutkan usaha bakpianya hingga berkembang pesat.

Tak hanya Liem Bok Sing, beberapa warga Pathuk kemudian juga turut membuka usaha bakpia. Usaha Liem Bok Sing kini dikenal dengan nama Bakpia Pathuk 75. Selain usaha miliknya, terdapat pula merk usaha lain yang populer, yakni Bakpia Pathuk 25.

Menurut informasi dari situs resmi Badan Otorita Borobudur (BOB), Bakpia Pathuk 25 muncul hampir bersamaan dengan Bakpia Pathuk 75. Namun, dulu, namanya adalah Bakpia Pathuk 38 sebelum kemudian berganti nama pada tahun 1980-an.

Akhir kata, bakpia memang bisa dikatakan sebagai hasil akulturasi kebudayaan China dan Jawa. Makanan khas China dengan minyak babinya kemudian bertransformasi menjadi bakpia Jogja tanpa adanya minyak babi sehingga bisa diterima semua kalangan.

Resep Pembuatan Bakpia

Apakah detikers belum pernah makan bakpia dan ingin coba membuat sendiri? Diambil dari buku 525 Kumpulan Resep Mak Nyusss! oleh Ny Prudianti Tedjokusuma, begini resep pembuatannya:

Bahan:

  • 100 gram tepung terigu
  • Garam
  • Minyak kelapa
  • Kacang hijau super tanpa kulit
  • 800 gram gula pasir

Cara membuat:

  1. Untuk kulit, campur tepung terigu bersama garam dan minyak, lalu uleni hingga menjadi adonan lembut, tidak lengket, dan mudah dipulung.
  2. Potong kecil-kecil sebesar kelereng, masing-masing lebarkan seperti membuat kulit martabak.
  3. Untuk isi, rendam kacang hijau tanpa kulit. Kemudian, masak hingga empuk.
  4. Haluskan kacang hijau bersama gula pasir dan sedikit garam.
  5. Bentuk menjadi bulat-bulatan dan siap dibungkus dengan kulit.
  6. Terakhir, panggang bakpia dalam oven hingga matang berwarna kuning kecokelatan.

Nah, resep di atas bisa detikers pakai untuk mencicipi lezatnya bakpia. Adapun bila ingin merasakan cita rasa asli, detikers bisa langsung menyambangi toko-toko legendaris bakpia Jogja yang masih terus menjual produknya sampai sekarang.

Demikian sekilas tentang asal-usul bakpia Jogja yang kelezatannya telah dikenal luas. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers, ya!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads