Jamu Ginggang Warisan Tabib Paku Alam Mendunia-Diajukan ke UNESCO

Jamu Ginggang Warisan Tabib Paku Alam Mendunia-Diajukan ke UNESCO

Jihan Nisrina Khairani, Anandio Januar - detikJogja
Kamis, 31 Agu 2023 15:56 WIB
Jamu Ginggang Pakualaman eksis merawat resep tradisi sejak 1950. Foto diambil Rabu (30/8/2023).
Jamu Ginggang Pakualaman (Foto: Anandio Januar/detikJogja)
Jogja -

Jamu Ginggang di Pakualaman masih mempertahankan resep leluhurnya yang merupakan tabib Kadipaten Puro Pakualam. Jamu tradisional khas dari Jogja ini ternyata sudah dikenal hingga mancanegara.

Pemilik Jamu Ginggang saat ini, Yayuk (62), mengatakan warung jamunya banyak didatangi wisatawan lokal maupun asing. Belum lama ini, dia mengaku kedatangan tamu dari Jepang yang meliput Jamu Ginggang.

"Kita juga syuting, bulan Juni syutingnya dari Jepang. Kita sering sebenarnya, sering sekali ada kunjungan-kunjungan (orang asing). Kalau yang di lokalnya, yang di Indonesianya itu dari universitas negeri maupun swasta," kata Yayuk saat ditemui di tokonya yang terletak di Jalan Masjid, Kauman, Pakualaman, Kota Jogja, Rabu (30/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, dia juga mengaku sempat didatangi perwakilan dari UNESCO. Mereka mengajukan Jamu Ginggang untuk menjadi warisan budaya yang diakui.

"Inisiatif UNESCO. Kan tahun 2025, kita sudah masuk satu abad ini," terang dia.

ADVERTISEMENT

Tak hanya tamu mancanegara, Jamu Ginggang juga sering kedatangan pelanggan dari pejabat maupun artis. Yayuk mencontohkan Tukul Arwana dan Butet Kartaredjasa pun turut datang ke warung legendaris ini.

"Yang paling berkesan ya ini dari Sri Paku Alam, dari istrinya ke sini, rombongan. Beliau juga berkesan tentang Jamu Ginggang, bahkan dari Sri Paku Alam tidak merasa bahwa ramuan ini dari mbah buyutnya dulu. Terus kita cerita baru paham," jelas Yayuk.

Jamu Ginggang Pakualaman eksis merawat resep tradisi sejak 1950. Foto diambil Rabu (30/8/2023).Jamu Ginggang Pakualaman eksis merawat resep tradisi sejak 1950. Foto diambil Rabu (30/8/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja

Dilema Jamu Ginggang Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Sementara itu, bangunan Warung Jamu Ginggang juga diusulkan menjadi cagar budaya. Sebab, bangunan maupun ornamen di warung tersebut masih terjaga keasliannya sejak 1950 silam. Namun, soal cagar budaya ini, keluarga Yayuk masih menjadi pertimbangan.

"Masih proses, (dijadikan) cagar budaya juga seneng tapi jadi dilema keluarga. Jadi dilemanya begini, kita memiliki Jamu Ginggang tapi tidak bisa memiliki sepenuhnya kalau kita klik jadi heritage, gitu. Bisanya hanya melestarikan (karena) ini sudah milik negara," ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Jihan Nisrina Khairani Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.




(/ahr)

Hide Ads