8 Jenis Teh yang Ampuh Menurunkan Kolesterol bikin Kadarnya Tetap Terkontrol

8 Jenis Teh yang Ampuh Menurunkan Kolesterol bikin Kadarnya Tetap Terkontrol

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Sabtu, 13 Des 2025 10:41 WIB
8 Jenis Teh yang Ampuh Menurunkan Kolesterol bikin Kadarnya Tetap Terkontrol
Teh rosella salah satu teh penurun kolesterol. (Foto: azerbaijan_stockers/Freepik)
Jogja -

Kolesterol tinggi sering datang diam-diam, lalu jadi masalah besar. Banyak orang mulai mencari cara sederhana yang bisa dilakukan setiap hari tanpa ribet. Salah satu pilihan yang sering dilirik adalah teh, minuman yang akrab dan mudah ditemui.

Tidak semua teh bekerja dengan cara yang sama. Ada teh yang membantu menekan kolesterol jahat, ada yang mendukung metabolisme lemak, dan ada pula yang bekerja lewat mekanisme tidak langsung di dalam tubuh. Menariknya, manfaat ini tidak hanya datang dari teh hijau atau hitam, tetapi juga dari teh herbal.

Kalau ingin tahu jenis teh apa saja yang paling menjanjikan untuk menjaga kolesterol tetap terkontrol, pembahasannya ada di bawah. Yuk, simak penjelasan jenis teh yang ampuh menurunkan kolesterol selengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin utamanya:

  • Teh hijau dan teh hitam terbukti membantu menurunkan kolesterol LDL berdasarkan riset medis.
  • Beberapa teh herbal seperti rosella dan rooibos berpotensi memperbaiki profil kolesterol secara alami.
  • Manfaat teh akan lebih optimal bila dikonsumsi rutin dan dibarengi pola makan sehat.

ADVERTISEMENT

Teh yang Ampuh Menurunkan Kolesterol

Berikut ini adalah sejumlah teh yang ampuh untuk menurunkan kolesterol yang dihimpun dari laman resmi US Department of Agriculture, University of Illinois Board of Trustees, serta Healthline.

1. Teh Hijau

Teh hijau dikenal luas sebagai salah satu minuman paling sehat di dunia. Dikutip dari University of Illinois Board of Trustees, teh hijau terbukti mampu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat, baik pada individu sehat maupun mereka yang berisiko mengalami penyakit kardiovaskular. Selain itu, teh hijau juga tercatat dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan, meski tidak berdampak pada kolesterol baik atau HDL.

Manfaat ini didukung pendapat para ahli. Kathy McManus dari Departemen Nutrisi di Brigham and Women's Hospital, seperti dikutip melalui Harvard Health, menyatakan bahwa data yang tersedia menunjukkan adanya hubungan potensial antara konsumsi teh hijau dan perbaikan faktor risiko penyakit jantung. Dr. Howard Sesso dari Harvard Medical School menambahkan bahwa efek ini sangat mungkin berasal dari kandungan flavonoid, khususnya katekin dan epikatekin, yang menjadi senyawa utama dalam teh hijau.

Flavonoid dalam teh hijau dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Sifat ini diyakini membantu mengurangi pembentukan plak LDL di pembuluh darah. Meski demikian, para ahli menyarankan konsumsi teh hijau dilakukan secara wajar. Dr Sesso merekomendasikan minum teh hijau karena menikmatinya, bukan menjadikannya sebagai obat, serta membatasi penggunaan gula agar manfaat kesehatannya tidak berkurang.

2. Teh Hitam

Selain teh hijau, teh hitam juga menunjukkan manfaat serupa dalam menurunkan kolesterol. Informasi ini berasal dari studi yang dilakukan oleh US Department of Agriculture (USDA) melalui Agricultural Research Service, dan dipublikasikan dalam Journal of Nutrition. Penelitian ini dipimpin oleh Joseph T. Judd dari Diet and Human Performance Laboratory.

Dalam studi tersebut, tujuh pria dan delapan wanita dengan kolesterol agak tinggi mengonsumsi lima cangkir teh hitam per hari selama tiga minggu. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan kolesterol total dan LDL sebesar 6 hingga 10 persen dalam waktu relatif singkat. Sama seperti teh hijau, konsumsi teh hitam tidak memberikan pengaruh terhadap kadar HDL atau kolesterol baik.

Menurut Judd, manfaat ini akan semakin optimal jika konsumsi teh hitam disertai dengan pola makan yang bijak, rendah lemak, kolesterol, dan lemak jenuh. Penelitian ini menegaskan bahwa kandungan fitonutrien dalam teh memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

USDA juga menjelaskan bahwa teh hijau dan teh hitam berasal dari tanaman yang sama, yakni Camellia sinensis. Perbedaannya terletak pada proses pengolahan. Teh hijau mengandung lebih banyak flavonoid sederhana, sedangkan teh hitam memiliki flavonoid yang lebih kompleks. Keduanya tetap memberikan manfaat dalam mengendalikan kadar kolesterol.

3. Teh Rosella

Berbeda dengan teh hijau dan teh hitam yang berasal dari tanaman Camellia sinensis, teh herbal dibuat dari berbagai bagian tanaman seperti akar, daun, bunga, buah, dan kulit batang. Meski bukan 'teh sejati', banyak teh herbal mengandung antioksidan tinggi yang berperan penting dalam kesehatan pembuluh darah dan pengelolaan kolesterol.

Teh rosella dikenal memiliki tingkat antioksidan tertinggi di antara teh herbal lainnya. Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas yang berperan dalam kerusakan sel dan pembentukan plak lemak di pembuluh darah.

Beberapa penelitian menunjukkan rosella dapat membantu menurunkan kolesterol dan gula darah. Meski hasilnya menjanjikan, perubahan kadar kolesterol umumnya tidak terjadi secara cepat. Konsumsi rosella secara rutin dalam jangka waktu tertentu diperlukan agar manfaatnya terasa.

4. Teh Rooibos

Rooibos atau redbush tea merupakan teh herbal yang difermentasi dan bebas kafein. Dalam sebuah studi, konsumsi enam cangkir rooibos per hari selama enam minggu dikaitkan dengan penurunan LDL dan peningkatan HDL.

Temuan ini menunjukkan rooibos berpotensi memperbaiki profil lipid darah secara menyeluruh. Dengan peningkatan kolesterol baik dan penurunan kolesterol jahat, rooibos bisa menjadi pilihan teh herbal bagi mereka yang membutuhkan alternatif tanpa kafein.

5. Teh Jahe

Pilihan selanjutnya adalah teh jahe yang umumnya dikenal sebagai minuman pereda gangguan pencernaan. Namun, penelitian menunjukkan jahe juga berpotensi menurunkan kadar lemak darah. Dalam uji klinis, jahe terbukti menurunkan lipid darah secara signifikan dibandingkan plasebo.

Teh ini memang tidak langsung menargetkan kolesterol. Namun, efek jahe pada metabolisme lemak membuat teh jahe berpotensi mendukung pengelolaan kolesterol, terutama bila dikombinasikan dengan pola makan sehat.

6. Teh Peppermint

Peppermint memiliki mekanisme kerja yang berbeda dibanding teh herbal lainnya. Teh ini membantu meningkatkan produksi empedu dalam tubuh. Karena empedu mengandung kolesterol, proses ini membantu tubuh memanfaatkan kolesterol untuk fungsi pencernaan.

Dengan kata lain, semakin efektif tubuh memproduksi dan menggunakan empedu, semakin sedikit kolesterol yang tersisa di dalam darah. Efek ini membuat peppermint berpotensi membantu menurunkan kolesterol secara tidak langsung.

7. Teh Daun Dandelion

Studi berbasis hewan menunjukkan teh daun dandelion berpotensi menurunkan kolesterol. Tanaman ini diketahui mengandung senyawa bioaktif yang mendukung metabolisme lemak.

Meski hasil awal cukup menjanjikan, bukti pada manusia masih terbatas. Oleh karena itu, teh dandelion lebih tepat dipandang sebagai pendukung gaya hidup sehat, bukan terapi utama kolesterol.

8. Teh Pare

Teh pare diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit terkait kolesterol. Selain itu, pare juga memiliki hubungan dengan pengendalian diabetes tipe 2 dan efek kesehatan lainnya.

Namun, seperti halnya dandelion, sebagian besar bukti masih berasal dari penelitian terbatas. Konsumsi teh pare perlu dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan.

Menjaga kolesterol tidak selalu harus dimulai dari langkah besar. Kamu bisa mulai dengan mengonsumsi salah satu dari jenis teh yang ampuh menurunkan kolesterol di atas. Semoga bermanfaat!




(sto/ahr)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads