Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Pengukur Medan Magnet Bumi

Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Pengukur Medan Magnet Bumi

Santo - detikJogja
Selasa, 25 Jul 2023 13:50 WIB
Medan Magnet Bumi
Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Pengukur Medan Magnet Bumi. Foto: sciencenews.
Jogja -

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan aplikasi untuk mengukur medan magnet bumi. Aplikasi tersebut merupakan pemodelan data magnet bumi tingkat regional yang lebih akurat dari rujukan data model global.

Adalah Muhammad Syirojudin yang melakukan riset penyempurnaan penggunaan model geostatistik medan geomagnetik regional sebagai referensi bagi masyarakat dengan membangun aplikasi kalkulator magnet bumi yang berbasis situs web.

Riset tersebut dilakukan Syirojudin atas kebiasaan masyarakat yang saat ini masih menggunakan data rujukan magnet bumi dari model global seperti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal menurut Syirojudin, model global tersebut memiliki keterbatasan dari segi akurasi jika dibandingkan dengan model regional. Di sisi lain, dalam pemodelan geomagnetik regional, stasiun pengukuran ulang (repeat station) memiliki peranan penting sebagai penyedia data primer.

Untuk diketahui, penggunaan pengukuran stasiun pengukuran ulang sendiri sudah dilakukan oleh BMKG sejak 1985 dan terus diperbarui setiap lima tahun.

ADVERTISEMENT

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Geografi UGM ini kemudian mengembangkan aplikasi berbasis sistem kalkulator geomagnetik yang mampu menghitung dan memperkirakan nilai medan magnet pada titik dan waktu tertentu di muka bumi.

Aplikasi tersebut memiliki cara kerja yang cukup sederhana di mana pengguna cukup melakukan input waktu dan koordinat lokasi, kemudian aplikasi ini akan menghitung nilai medan magnet pada lokasi tersebut.

"Aplikasi kalkulator medan magnet bumi dibuat untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh hasil nilai komponen medan magnet bumi yang akurat secara spasial dan temporal. Aplikasi ini menghitung nilai pada rentang periode epoch dengan data variasi yang bersifat linier untuk jangka waktu prediksi lima tahun," kata Syirojudin dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Auditorium Merapi Fakultas Geografi UGM, Senin (24/7), dikutip detikJogja dari keterangan tertulis UGM Selasa, (25/7/2023).

Menurut Syirojudin, platform yang digunakan aplikasi kalkulator magnet bumi adalah PHP, database MySQL dan Open Street Map yang bersifat open source. Akurasi pemodelan geomagnetik regional di Indonesia akan ditingkatkan dalam aplikasi kalkulator tersebut dengan menerapkan metode collocated cokriging (CC).

"Metode CC mampu mengombinasikan antara data sekunder model IGRF sebagai input medan magnet inti dan data repeat stations sebagai data primernya. Soal akurasi data sudah teratasi dengan dalam aplikasi ini dan aplikasi berbasis website ini memungkinkan untuk kemudahan akses," papar Syirojudin.

Metode collocated cokriging sendiri merupakan metode geostatistik terpilih yang mampu menghasilkan pemodelan geomagnetik regional dengan nilai root mean square (RMSE) terkecil.

Menurut Syirojudin, Indonesia selaku negara kepulauan dengan kekayaan bahan mineral memerlukan data magnet bumi yang akurat untuk menunjang kelangsungan roda perekonomian, selain kebutuhan informasi di bidang pertahanan, transportasi dan aktivitas masyarakat. Syirojudin berharap, hasil penelitiannya soal kalkulator magnet bumi ini dapat dijadikan referensi medan magnet bumi secara nasional.




(apl/ams)

Hide Ads