Sejarah Mahasiswa KKN Ternyata Berawal dari Jogja Gaes!

Sejarah Mahasiswa KKN Ternyata Berawal dari Jogja Gaes!

Tim detikEdu - detikJogja
Selasa, 25 Jul 2023 12:58 WIB
Prof. Dr. Masrun, PR Bidang Akademis UGM, sedang memberikan pengarahan pada pelepasan KKN di halaman Gedung Pusat UGM.
Prof Dr Masrun, PR Bidang Akademis UGM, sedang memberikan pengarahan pada pelepasan KKN di halaman Gedung Pusat UGM. Foto: Arsip Universitas Gadjah Mada (Nomor Arsip : AS/PA.KM/34.)
Jogja - Kuliah Kerja Nyata (KKN) kini menjadi salah satu program pengabdian mahasiswa dan dosen kepada masyarakat sekitar. Siapa sangka sejarah KKN ternyata berawal dari Universitas Gadjah Mada lho gaes!

Dilansir detikEdu, Jumat (21/7/2023), KKN semula bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM). Hal ini dikutip dari Kampus Merdeka Seri II: Tantangan Covid-19 terhadap Implementasi Kampus Merdeka dari Syiah Kuala University Press, disunting Karla Amerlia dan Haris Mustaqin.

KKN Pertama di Indonesia

Dikutip dari situs resmi UGM, pengiriman mahasiswa KKN dimulai pada 1951. Kala itu UGM yang masih berusia 2 tahun mengirimkan mahasiswa ke luar Jawa untuk menjadi guru dan mengajar di Sekolah Lanjutan Atas (kini SMA). Kegiatan KKN pertama di Indonesia ini bermaksud untuk mengisi kekurangan guru di sekolah lanjutan di luar Pulau Jawa.

Saat itu ada 1.218 mahasiswa yang terlibat dalam pendirian 109 di SMA luar Jawa.

KKN Mengatasi Kekurangan Air

Lalu pada 1961, mahasiswa Fakultas Teknik UGM merespons kondisi kekurangan air yang rutin dialami desa-desa di kaki Gunung Merapi saat musim kemarau. Tim mahasiswa tersebut merintis usaha pembangunan pipa air yang menghubungkan sumber air berjarak 4 km ke desa-desa tersebut.

KKN Penanganan Wabah Cacar-Disentri

Penanganan wabah penyakit juga menjadi fokus mahasiswa KKN UGM sejak 1961 sampai 1964. Beberapa wabah yang ditangani di antaranya cacar dan disentri di Jawa Tengah dan wabah berbagai penyakit di Sumatera bagian Selatan.

Para mahasiswa juga membantu pelaksanaan vaksinasi di Jogja.

Bantu Produksi Beras

Program KKN selanjutnya dilakukan pada 1964, mahasiswa sukarelawan dari fakultas-fakultas yang bersinggungan dengan pertanian terjun ke berbagai desa di Jawa dan Sumatera. Mereka bertugas membantu sosialisasi revolusi hijau lewat demonstration plot dengan harapan produksi beras warga meningkat.

Awal Mula KKN di Padang dan Makassar

Direktur Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Depdikbud tahun 1971 Prof Koesnadi Hardjosoemantri mengusulkan Program KKN mahasiswa sebagai kegiatan intrakurikuler yang bersifat pilihan. Universitas yang ditunjuk sebagai perintis kegiatan yaitu UGM di Jogja (wilayah tengah) Universitas Andalas (Unand) di Padang (wilayah barat), dan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar (wilayah timur).

Asal-usul KKN di 13 Universitas

Dikutip dari Jurnal Sejarah: Pemikiran, Rekonstruksi, Persepsi oleh Prof Koesnadi Hardjasoemantri dkk, muncul pandangan jika mahasiswa perlu diwajibkan untuk bekerja di bidang pembangunan masyarakat pedesaan sebagai bagian pendidikannya. Hal inilah yang menjadi cikal bakal program KKN meluas.

Berdasarkan laporan ketiga proyek KKN perintis dan makalah terkait, para pemimpin perguruan tinggi menyetujui diadakannya proyek-proyek perintis KKN di beberapa universitas di beberapa universitas. Tujuannya yakni sebagai langkah awal menuju program KKN secara nasional.

Koesnadi lalu menunjuk 13 universitas negeri di 13 provinsi di Tanah Air untuk menyelenggarakan proyek perintis di tahun kuliah 1973-1974. Perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Syiah Kuala (USK, dulu Unsyiah), Universitas Sumatera Utara (USU), Unand, Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), dan UGM.

Selanjutnya, ada Universitas Brawijaya (UB, dulu Unibraw), Universitas Udayana (Unud), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Unhas, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), dan Universitas Pattimura (Unpatti).

Asal-usul Istilah KKN

Sebelum penyelenggaraan seminar internasional Student-Service Activities in Indonesia bersama UGM untuk menarik perhatian ke KKN, Koesnadi dan ke-13 wakil universitas KKN perintis beserta wakil Departemen Dalam Negeri dan Departemen Tenaga Kerja mengadakan seminar nasional.

Dalam rapat tanggal 17-18 November 1972 tersebut, Koesnadi menyarankan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN merupakan gabungan istilah kuliah kerja, yaitu kegiatan lapangan terkait suatu disiplin ilmu, dan kerja nyata, yang artinya kegiatan praktis untuk kepentingan masyarakat.

Dengan begitu, istilah KKN semula berarti perpaduan darma pertama yakni pengajaran, dan darma ketiga yakni pengabdian kepada masyarakat. Kelak, KKN juga mencakup darma penelitian. Fokusnya adalah aspek mental mahasiswa dalam mengabdi pada bangsa dan negara sebagai wujud cinta Tanah Air.

Lebih lanjut, KKN juga berfokus pada membiasakan diri berpikir multidisiplin dan lintas disiplin, sehingga memasukkan sifat keterbukaan dalam diri pribadi.

KKN kelak menjadi kegiatan wajib di berbagai perguruan tinggi. Sejak 1979, KKN di UGM contohnya, menjadi program wajib dengan paradigma pembangunan.




(ams/sip)

Hide Ads