Yayasan Panti Rapih Bakal Bangun RS Baru di Wates

Acara serah terima jabatan Direktur Utama serta Direktur Umum dan SDM Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu (30/12/2023). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

Jogja - Rumah Sakit Panti Rapih (RSPR) akan membangun rumah sakit baru di Wates, Kulon Progo, pada 2024. Hal ini sebagai wujud peringatan berdirinya Yayasan Panti Rapih yang ke-100 pada 2029.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RS Panti Rapih yang baru yakni dr. Stephanie Maria Nainggolan saat acara serah terima jabatan kepengurusan RS Panti Rapih, Sabtu (30/12/2023).

Stephani Maria Nainggolan akan mengemban tugas sebagai Direktur Utama mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2025. Selain dr. Stephani, dr. Dion Sulistyo juga mengemban jabatan baru sebagai Direktur SDM dan Umum RSPR.

Salah satu rencana program di kepengurusannya adalah membangun RS Panti Rapih di Wates, Kulon Progo, bekerja sama dengan Yayasan Panti Rapih jelang peringatan seabad pada 2029. Selain itu, Yayasan Panti Rapih juga akan mengembangkan pelayanan di Sulawesi Barat.

"Sesuai dengan arahan Sri Sultan HB X tentunya bagaimana di kota Wates harus ada rumah sakit dan sekarang sudah ada lahannya. Di Sulawesi Barat diupayakan untuk ada pelayanan di sana secara bertahap tentunya," ujar Stephani kepada wartawan, usai acara serah terima jabatan.

Ketua Umum Yayasan Panti Rapih, Ambrosius Koesmargono, menjelaskan rumah sakit yang dibangun di Wates akan bertaraf internasional. Lokasinya di barat Polres Wates.

"Yang menjadi fokus tentu rumah sakit Panti Rapih di Wates, di sebelah barat Polres, sesuai arahan dari Ngarsa Dalem dengan taraf internasional," ungkap Ambrosius dalam kesempatan yang sama.

"Kami di yayasan bersama asosiasi Suster Cinta Kasih Carolus Boromeus itu akan fokus untuk bisa melayani turis mancanegara yang datang ke Jogja," sambungnya.

Rencana Renovasi IGD RS Panti Rapih di Kota Jogja

Lebih lanjut, Stephani Maria dan Ambrosius Koesmargono turut membeberkan rencana pengembangan RS Panti Rapih di Kota Jogja pada 2024.

"Di Cik Di Tiro pengembangan tahun depan kami akan renovasi IGD. Karena IGD itu setelah kita mengalami COVID harus disesuaikan. Harusnya tahun ini, tapi karena izin yang belum keluar jadinya tahun depan," kata Ambrosius.

"Karena memang ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 40 tahun 2022 mensyaratkan bahwa seluruh rumah sakit tentunya harus memenuhi sarana prasarana yang ada paling lambat tahun 2025 dengan aturan yang baru. Termasuk RS Panti Rapih dengan unit karya yang ada mengupayakan untuk ke arah sana mematuhi PMK," pungkas Stephani Maria.