Sosok Misterius Ki Wonokesonggo yang Makamnya di Kedungwanglu Gunungkidul

Sosok Misterius Ki Wonokesonggo yang Makamnya di Kedungwanglu Gunungkidul

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 30 Mei 2024 07:30 WIB
Makam Ki Wonokesonggo yang terletak di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dipotret Rabu (29/5/2024).
Makam Ki Wonokesonggo yang terletak di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dipotret Rabu (29/5/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Terdapat sebuah makam yang dipercaya sebagai peristirahatan Ki Wonokesonggo di Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Siapa sebenarnya sosok tersebut?

Pantauan detikJogja di lokasi pada Rabu (29/5/2024) sore, makam tersebut terletak di sebuah lahan kosong. Makam tersebut terletak sekitar 100 meter di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu.

Untuk menuju makam tersebut pengunjung harus melewati jalan setapak dengan jalan kaki. Tidak ada papan penunjuk menuju makam tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekitarnya tumbuh pepohonan rindang. Tidak ada makam lainnya, hanya makam Ki Wonokesonggo itu.

Nisan makam tersebut masih berupa kayu. Panjang makamnya berkisar 160 cm.

ADVERTISEMENT

Terdapat tiga nisan kecil di samping timurnya dan satu nisa di samping baratnya. Tiga nisan tersebut terbuat dari sebuah bata merah.

Di samping selatan nisan tampak sebuah keramik yang tertulis "MAKAM AULIA KI WONOKESONGGO (Sayed Muhammad Abdullah Al Hadad)".

Tampak sebuah wadah berbentuk silinder berisikan pasir di samping makam. Di atas pasir tersebut terdapat sisa sejumlah dupa yang usai dibakar.

Sebuah limasan berukuran kurang lebih 4x4 meter dibangun untuk menaungi makam tersebut. Fondasinya dibangun dengan adukan semen.

Makam Ki Wonokesonggo yang terletak di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dipotret Rabu (29/5/2024).Makam Ki Wonokesonggo yang terletak di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dipotret Rabu (29/5/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Siapa Ki Wonokesonggo?

Dukuh Kedungwanglu, Burhan Tholib mengungkapkan tidak ada yang mengetahui pasti siapa sebenarnya Ki Wonokesonggo. Makam tersebut sudah ada di lokasi tersebut sejak dahulu kala.

"Jadi sejarah kami (tentang sosok Ki Wonokesonggo) itu sejarah turun-temurun dari si mbah-mbah. Lah itu, dia itu siapa tidak ada yang tahu," kata Burhan kepada detikJogja saat ditemui di lokasi, Rabu (29/5/2024) sore.

"Penasarannya sejak sebelum si mbah-mbah di sini (makam tersebut) sudah ada," imbuhnya.

Bahkan, Burhan mengatakan tokoh sekitar yang sudah wafat sejak dulu, Abdul Wahab, menuturkan hal serupa kepadanya. Tak seorang pun masyarakat sekitar yang paham betul siapa sosok Ki Wonokesonggo.

"Jadi Mbah Abdul Wahab termasuk sesepuh di sini dulu. Itu menceritakan ya Ki Wonokesonggo. Dia tidak tahu aslinya itu siapa," tuturnya.

Masyarakat sekitar mempercayai sosok Ki Wonokesonggo merupakan orang yang sakti.

"Jadi kalau orang sini itu percaya Si Mbah Wonokesonggo itu sebenarnya orang sakti. Tidak diketahui pasti namanya itu tidak tahu," ungkapnya.

Makam Ki Wonokesonggo yang terletak di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dipotret Rabu (29/5/2024).Makam Ki Wonokesonggo yang terletak di belakang Balai Padukuhan Kedungwanglu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, dipotret Rabu (29/5/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Asal Mula Nama Wonokesonggo

Tidak diketahui pasti siapa yang memberikan nama atau yang mengawali penyebutan nama Ki Wonokesonggo.

Meski begitu, Burhan meyakini sebutan tersebut disematkan oleh warga yang pertama menempati Kedungwanglu. Sebab dulunya Kedungwanglu merupakan hutan belantara.

"Si mbah-mbah domisili pertama di sini itu sudah ada. Makanya tidak tahu nama sebenarnya (sosok Ki Wonokesonggo) itu karena dulu sudah ada," ucapnya.

"Mungkin karena tidak tahu itu siapa karena di sini dulu masih hutan. Makanya dikasih nama Ki Wonokesonggo," imbuhnya.

Disebutnya, Wonokesonggo merupakan gabungan dua kata dari bahasa Jawa, Wono dan Kesonggo. Wono berarti hutan dan Kesonggo yakni penyangga.

"Wonokesonggo kan penyangga hutan ini. Wono kan alas. Kesonggo itu penyangga," sebutnya.

Terkait nama Sayed Muhammad Abdullah Al Hadad terukir di keramik di samping makam tersebut, Burhan tidak paham betul nama tersebut. Nama tersebut, Burhan menduga diberi oleh salah seorang warga yang sudah pindah domisili.

"Itu mungkin dari pemugar. Saya tidak tahu kalau itu. Silsilah jadi Al Hadad saya tidak tahu," katanya.

"Dulu yang memugar itu Pak Saliman. Dulu orang sini tapi domisilinya di Jogja," lanjutnya.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads