Tak Lagi di Ketandan, Ini Lokasi Baru Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024

Tak Lagi di Ketandan, Ini Lokasi Baru Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024

Agus Septiawan - detikJogja
Jumat, 16 Feb 2024 10:37 WIB
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Foto: Aisa Marisa Tjhong/dTraveler.
Jogja - Penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) tahun ini mengalami perubahan. Bertepatan dengan pemilu, maka untuk waktu dan tempat pelaksanaan berubah.

Selain itu juga ada perubahan konsep dalam sajian penyelenggaraannya. Koordinator Bidang Acara PBTY 2024 Subekti memastikan esensi PBTY tetap sama. Merayakan Tahun Baru Imlek yang terselenggara rutin setiap tahunnya. Namun ada penyesuaian karena bersamaan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Biasanya PBTY dilaksanakan antara perayaan Imlek hingga puncaknya di perayaan Cap Go Meh, tahun ini tanggal 4 hingga 10 Maret 2024. Lokasinya tidak di Ketandan tapi pindah ke bangunan Perkumpulan Budi Abadi di Bintaran Wetan," jelasnya, Jumat (16/2/2024).

Jajaran panitia PBTY 2024 saat sowan ke Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY.Jajaran panitia PBTY 2024 saat sowan ke Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY. Foto: Dok Pemda DIY

Untuk tahun ini, PBTY mengangkat tema Lestari Budaya bagi Negeri. Sesuai namanya, konsep tahun ini juga berubah. Tidak lagi menonjolkan kesenian namun lebih kepada sisi edukasi.

Rencananya akan ada beberapa ruang yang dihadirkan dalam PBTY 2024. Fungsinya sebagai museum dan juga ruang pameran. Fokusnya menampilkan beragam kebudayaan Tionghoa.

"Edukasi ini yang kita sampaikan melalui acara ini kepada masyarakat. Contoh bentuk edukasinya, akan ada sarasehan, yang salah satu temanya membahas batik Peranakan," katanya.

Bekti menambahkan, pada ruang-ruang pamer juga akan menampilkan budaya-budaya Tionghoa yang belum banyak dikenal masyarakat. Sebut saja barongsai dari masa ke masa, meja sembahyang beserta isinya, dan masih banyak budaya lainnya.

"Selain menampilkan melalui PBTY 2024, edukasi budaya Tionghoa ini juga akan kam sebarluaskan melalui media sosial," ujarnya.

Kepala Kundha Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi menuturkan PBTY merupakan agenda tahunan di DIY. Tarafnya tak hanya lokal namun nasional bahkan internasional. Perubahan konsep menjadi edukasi budaya, lanjutnya, dapat memberi warna tersendiri untuk PBTY 2024.

"Mungkin selama ini masyarakat mengenal PBTY hanya pasar malamnya saja, padahal ada lebih dari itu yang bisa di-explore. Seperti wajah budaya peranakan Tionghoa Mataram yang perlu kita tahu," katanya.


(apl/apl)

Hide Ads