Menjelang perayaan Imlek, banyak gedung dan sudut kota yang dihias dengan berbagai ornamen. Kalau diperhatikan lebih dekat, kebanyakan ornamen Imlek berwarna merah dan emas. Tahukah kamu apa filosofi warna merah dan emas dalam perayaan Imlek?
Imlek sendiri merupakan perayaan tahun baru yang dirayakan oleh masyarakat Tiongkok dan keturunannya di seluruh dunia. Tahun ini, Tahun Baru Imlek diperingati pada tanggal 10 Februari 2024.
Penasaran dengan filosofi warna merah dan emas di dalam perayaan Tahun Baru Imlek? Simak penjelasannya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Filosofi Warna Merah dan Emas dalam Perayaan Imlek
Penjelasan mengenai filosofi warna merah dan emas ini detikJateng himpun dari laman Top China Travel, The Daily China, China Highlights, dan DP3A Kota Semarang.
1. Filosofi Warna Merah
Mengutip laman DP3A Kota Semarang, warna merah dalam perayaan Imlek memiliki makna yang mendalam dan menjadi simbol kebahagiaan, semangat, dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa. Menurut Teori Lima Elemen, warna-warna dikaitkan dengan elemen-elemen kayu, api, air, logam, dan tanah.
Dalam konteks ini, merah berkorespondensi dengan elemen api. Merah bukan hanya menjadi warna nasional yang melambangkan kebahagiaan, keindahan, dan vitalitas, tetapi juga telah menjadi warna simbolis dalam budaya Tionghoa sejak zaman kuno.
Pada perayaan Imlek, warna merah mendominasi dekorasi dengan latar belakang keyakinan bahwa merah akan membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat. Lampu-lampu merah, kaligrafi "Xi" (kebahagiaan) berwarna merah, serta amplop merah berisi uang sebagai hadiah selama Imlek semuanya menjadi bagian dari tradisi yang meriah.
Masyarakat Tionghoa juga gemar mengenakan pakaian berwarna merah selama perayaan, baik itu pernikahan, festival, maupun acara sukacita lainnya.
2. Filosofi Warna Emas
Warna emas dalam perayaan Imlek memiliki arti kemegahan, kebangsawanan, kemakmuran, dan keberuntungan. Dalam budaya Tionghoa, emas sering digunakan pada berbagai momen penting karena melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dalam perayaan Imlek, dekorasi yang didominasi oleh warna emas bersanding dengan warna merah, menciptakan paduan yang menawan dan penuh makna. Tradisi mempercayai bahwa emas menghasilkan Yin dan Yang, menunjukkan bahwa emas berada di pusat segala hal.
Oleh karena itu, warna emas dianggap sebagai simbol kebebasan dari kekhawatiran duniawi dan sering digunakan dalam konteks keagamaan, seperti pakaian para biksu Buddha dan elemen-elemen dalam kuil Buddha. Selama perayaan Imlek, kombinasi emas dan merah menciptakan suasana kemegahan dan kemakmuran.
Dekorasi rumah, pakaian, dan bahkan amplop berwarna emas menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. Emas tidak hanya menjadi simbol kekayaan material, tetapi juga kemuliaan dan keberuntungan yang melimpah dalam setiap langkah kehidupan.
Demikian penjelasan mengenai filosofi warna merah dan emas dalam perayaan Imlek. Semoga bermanfaat!
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi