Perayaan Imlek setiap tahunnya tidak lepas dari dekorasi berwarna merah. Bahkan hingga ke pakaian, barang yang dipakai oleh kita yang merayakan juga berwarna merah.
Apakah ada alasan khusus warna merah selalu dipakai dalam perayaan Imlek?
Dilansir Hindustan Times, dalam filsafat China, setiap warna berkaitan pada elemen dasar di dunia. Warna merah sendiri berkaitan dengan elemen api yang berarti kesuksesan, kepercayaan diri, kepemimpinan, agresi, dan hipersensitivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elemen api juga merupakan simbol dari kemakmuran dan keberuntungan dalam budaya China. Oleh karena itu, warna merah digunakan saat perayaan Imlek.
Filosofi ini sudah berakar kuat, kerajaan-kerajaaan zaman dahulu di China banyak yang memakai warna merah sebagai warna utama mereka. Sebab, Ketika mereka bertanya kepada peramal pribadi mengenai warna yang dapat membawa keberuntungan, kebanyakan dari mereka menjawab warna merah.
Lalu, warna merah juga dipercaya dapat menangkal roh jahat. Hal ini bermula dari sebuah kisah rakyat terkenal di China.
Dahulu masyarakat China memiliki ketakutan setiap tahun baru China atau Imlek karena ada binatang buas bernama Nian yang kerap menyakiti orang-orang. Masyarakat selalu meletakkan makanan di depan pintu dengan harapan Nian akan memakannya dan tidak menyakiti siapa pun.
Namun, pada suatu malam, beberapa orang melihat ada seorang anak berpakaian merah dapat membuat Niam takut dan pergi. Sejak saat itu, mereka membuat lentera berwarna merah dan kertas syair untuk mengusir Niam selama setahun.
Mengetahui Niam kemungkinan tidak akan menyerang mereka lagi, masing-masing dari mereka saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai atau yang berarti selamat pada perayaan Imlek. Selain itu, mereka juga membuat tarian Nian atau sekarang dikenal dengan tarian barongsai yang sering dipentaskan pada perayaan Imlek atau perayaan China lainnya.
Dari sanalah asal mula warna merah sering dipakai untuk dekorasi perayaan Imlek, bukan warna lain.
(aqi/das)