Ki Bagus Wanabaya atau Ki Ageng Mangir III merupakan salah satu penguasa wilayah Mangir yang menolak tunduk pada Kerajaan Mataram Islam. Hingga saat ini keberadaan makamnya masih menjadi perdebatan karena diyakini berada di dua lokasi berbeda.
Berdasarkan buku Kajian Naskah Babad Bedhahing Mangir yang dipublikasikan Dinas Kebudayaan DIY, Ki Ageng Mangir III digambarkan sebagai sosok antagonis yang emoh tunduk terhadap kekuasaan Kerajaan Mataram. Ki Ageng Mangir menikah dengan putri Panembahan Senopati, Putri Pembayun, yang pada awalnya memalsukan identitasnya sebagai Sekar Kedaton Kerajaan Mataram.
Setelah mengetahui istri yang dipersuntingnya merupakan putri Raja Mataram Islam, Panembahan Senopati, Ki Ageng Mangir pun berniat menghadap untuk memperkenalkan diri dan ngunduh mantu. Nahas, saat berada di Kerajaan Mataram, Ki Ageng Mangir III justru dibunuh Panembahan Senopati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan cerita, jasadnya dikubur di kompleks Makam Raja-raja Mataram Kotagede dengan posisi bagian dada dan kepala berada di kawasan makam dan separuh badan lainnya di luar pagar makam. Namun, letak makamnya juga dipercaya berada di tempat lain, yaitu di wilayah Dusun Sorolaten, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Ketua Paguyuban Saka Mangir Baru sekaligus penduduk asli Desa Mangir, Muhammad Basri (72), menjelaskan warga Mangir mempercayai jika makam Ki Ageng Mangir III berada di Sorolaten, Godean.
"Jadi begini, orang Mangir percaya makam Ki Ageng Mangir ada di Sorolaten, Godean. Kenapa? Sebetulnya yang membocorkan adalah orang dalam juga," ujar Basri kepada tim detikJogja, Rabu (13/12/2023).
Basri tidak setuju makam Ki Ageng Mangir III berada di Makam Raja-raja Mataram Kotagede dan meyakini makam tersebut hanya sebagai simbol. Meski begitu, ia tidak menyangkal posisi dikuburkannya Ki Ageng Mangir III yang sebagian badannya berada di area makam dan bagian lainnya di luar makam.
"Saya sempat menyampaikan sebenarnya kalau makamnya di Kotagede rasa-rasanya kurang sependapat, tapi kalau di Kotagede merupakan perumpamaan separuh anak mantu, separuh jadi musuh, itu sah-sah aja," ujar dia.
Berbeda dengan Basri, pemerhati sejarah, Albertus Sartono (59) menjelaskan jika makam Ki Ageng Mangir III berada di Makam Raja-raja Mataram Kotagede. Meski begitu, ia juga menyampaikan banyak juga yang mempercayai jika lokasi makam Ki Ageng Mangir ada di Sorolaten.
"(Makamnya) Di Kotagede, tapi ada banyak juga orang yang meyakini tidak di situ. Itu kan membuktikannya juga susah karena ini menyangkut kepercayaan dan kita tidak mungkin membongkarkan. Itu kan persoalannya. Katakanlah cerita arus besarnya itu di Makam Raja-Raja di Kotagede. Nah arus kecilnya ada di Sorolaten, Godean," ujar Albertus kepada detikJogja, Rabu (13/12).
![]() |
Separuh Jasad Ki Ageng Mangir Dikebumikan di Luar Pagar Makam
Albertus juga menjelaskan jika posisi dikuburkannya Ki Ageng Mangir III yaitu setengah bagian badannya berada di area makam, sedangkan bagian lainnya di luar pagar makam. Alasannya karena Ki Ageng Mangir III dianggap masih termasuk keluarga Kerajaan Mataram karena menjadi menantu Panembahan Senopati, tetapi juga menjadi musuh dari Kerajaan Mataram.
"Itu dianggapnya begini, separuh kamu saya akui sebagai menantu, tetapi separuh kamu saya akui sebagai musuhku untuk peringatan anak cucu saya. Jadi artinya Mangir tidak total menjadi menantunya Senopati karena dia membangkang," jelasnya.
Selaras dengan Albertus, Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM, Dr. Sri Margana, M.Hum., menjelaskan jika makam Ki Ageng Mangir III berada di Kotagede. Akan tetapi, dia tak menampik jika ada yang mengisahkan makam Ki Ageng Mangir disembunyikan agar tidak diketahui para pengikutnya.
"Ada versi lain juga Ki Ageng Mangir ditempatkan di tempat lain yang disembunyikan. Ketika Mangir dibunuh, jenazahnya langsung disembunyikan dan dikuburkan di tempat tersembunyi supaya tidak diketahui oleh para pengikutnya supaya pengikutnya tidak marah," jelas Margana.
Hingga saat ini, keberadaan makam Ki Ageng Mangir III masih menjadi perdebatan karena sulit untuk dibuktikan. Baik di Kotagede maupun di Godean, belum ada kajian lebih lanjut yang dapat memvalidasi keberadaan makam Ki Ageng Mangir III. Semuanya kembali kepada keyakinan dari masing-masing orang berdasarkan cerita-cerita yang telah beredar.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Roy Suryo Usai Diperiksa soal Ijazah Jokowi: Cuma Identitas yang Saya Jawab
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya