Mengenal Prosesi Tantingan dalam Pernikahan Adat Jawa dan Contoh Ucapannya

Mengenal Prosesi Tantingan dalam Pernikahan Adat Jawa dan Contoh Ucapannya

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Minggu, 07 Jan 2024 17:04 WIB
Ilustrasi pernikahan Jawa
Ilustrasi pernikahan Jawa (Foto: Getty Images/iStockphoto/Royaax)
Jogja -

Tahukah kamu, apa itu Tantingan dalam pernikahan adat Jawa? Seperti diketahui, Tantingan merupakan salah satu prosesi yang akan dilakukan dalam acara Dhaup Ageng Pura Pakualaman, yakni pernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti.

Mengutip artikel berjudul Tata Urutan Upacara Perkawinan Adat Jawa Gagrag Yogyakarta karya Ernawati Purwaningsih dan dilansir laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DI Yogyakarta, ada tujuh tahapan dalam pernikahan adat Jogja. Mulai dari upacara Tarub, Nyantri, Siraman, Ngerik, Midodareni, Ijab, hingga Panggih.

Lalu dalam tahap manakah prosesi Tantingan berlangsung? Simak penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Tantingan?

Prosesi Tantingan sendiri merupakan bagian dari upacara Midodareni. Mengutip artikel berjudul Dhaup Ageng Pura Pakualaman as an Introduction to Nusantara Culture in BIPA Learning, Tantingan dilaksanakan sehari setelah Siraman, tepatnya pada malam hari.

Tantingan berasal dari kata tanting yang artinya ditanya kemantapan hatinya. Sebagai informasi, Tantingan untuk kedua mempelai dilakukan pada jam yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Pada acara Dhaup Ageng kali ini, calon pengantin pria akan berada di KD Pracimasana, sedangkan pengantin wanita di KD Kepatihan.

ADVERTISEMENT

Setelah prosesi Tantingan, calon pengantin wanita akan menyiapkan diri untuk acara Midodareni di KD Bangsal Kepatihan mulai pukul 19.00 WIB. sementara itu, calon pengantin pria menerima tamu dalam acara Tuguran mulai pukul 21.00 WIB.

Contoh Ucapan dalam Tantingan

Perlu diingat, proses Tantingan dilakukan di kamar tidur mempelai wanita agar tidak terlihat oleh mempelai pria. Pihak yang terlibat di prosesi ini adalah calon pengantin wanita dan orang tuanya sendiri.

Berikut adalah contoh ucapan pada saat prosesi Tantingan, dilansir dari jurnal berjudul The Language Variety and the Meaning of Javanese Culture in the Event of Tantingan and Tebus Kembar Mayang in the Night of Midodareni oleh Hanif Magfiroh dan Agus Subiyanto.

Ayah mempelai wanita:

Nduk... Anakku sing tak tresnani, sesuk isuk dina Minggu Pon tanggal 7 Januari tahun 2024 jam 08.00 isuk sliramu bakal tak daupke karo mas [Nama Pengantin Pria]. Sepisan maneh nduk, apa koe wes mantep tenan karo mas [Nama Pengantin Pria]?

Artinya:

"Sayang putriku tercinta, besok Minggu Pon 7 Januari 2024 pukul 08.00 WIB kamu akan menikah dengan mas [Nama Pengantin Pria]. Sekali lagi, apakah kamu benar-benar yakin akan menikah dengan [Nama Pengantin Pria]?"

Pengantin wanita:

Inggih bapak lan ibu, dalem sampun mantep, estu lan nyuwunipun daupaken kalian kang mas [Nama Pengantin Pria]. Nanging kula nyuwun dipadosaken dolanan kembar mayang nggih.

Artinya:

"Ya ayah, dan ibu, saya sudah mantap menikah dengan (Nama Pengantin Pria). Tapi, aku minta kembar mayang"

Ayah mempelai wanita:

Iya, ya nduk... Wis dadi kewajibane bapak ibumu opo panyuwunmu bakal tak laksanakke. Ayo nyuwun marang Gusti, muga-muga panyuwunmu keparingan dalan ingkang gampang nggih nduk.

Artinya:

"Baiklah sayang, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk memenuhi permintaanmu. Mari kita berdoa kepada Tuhan, semoga apa yang kamu inginkan mudah dipenuhi"

Nah, demikian penjelasan mengenai prosesi Tantingan lengkap dengan contoh ucapannya. Semoga bermanfaat, Dab!




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads