Istri KGPAA Paku Alam X, GKBRAA Paku Alam, membuat sendiri batik-batik untuk pernikahan putra bungsunya, BPH Kusumo Kuntonugroho dengan dr Laily Anissa Kusumastuti. Bahkan, ada salah satu batiknya yang dilapisi emas murni.
Batik berlapis emas tersebut berwujud kampuh atau kain batik panjang yang digunakan sebagai bawahan dalam busana pengantin Jawa. Batik berlapis emas itu juga disebut batik Prada.
GKBRAA Paku Alam yang akrab disapa Gusti Putri menjelaskan, kampuh berlapis emas bikinanya ini bermotif Indra Widagda Wariga Adi. Kampuh ini akan dipakai kedua mempelai saat pahargyan (resepsi) hari pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari pertama pengantinnya pakai kampuh, hari kedua pakai (batik) parang, Parang Seling Indra Widagda," jelas Gusti Putri di Pura Pakualaman, Jogja, Jumat (5/1/2024).
Untuk diketahui, motif Indra Widagda Wariga Adi berupa kain dodot atau kampuh, yaitu kain tradisional yang cukup panjang dan lebar untuk busana pengantin paes ageng. Di dalamnya dipadukan motif Semen Kidang dan motif Indra Widagda.
Motif ini mengandung harapan agar ajaran yang telah diperoleh dari orang tua dan para sesepuh dapat dijadikan pegangan hidup, sehingga mereka mampu berkelana dengan tangkas di belantara kehidupan.
Gusti Putri menambahkan, untuk membuat kampuh ini ia membutuhkan waktu setidaknya dua tahun. Sebelum dipakai, kampuh ini tidak boleh ditempatkan di satu tempat yang sama.
"Di kampuhnya saya membuat Prada-nya dari emas asli. Memang memerlukan waktu yang tidak sebentar, saya sudah sejak dua tahun lalu," jelas Gusti Putri.
"Sebelum diagem (dipakai), itu kampuh kakung (putra) dan kampuh putri tidak boleh disatukan di satu tempat. Di satu ruangan pun tidak boleh," imbuhnya.
Namun, Gusti Putri enggan membeberkan berapa banyak emas yang dipakai untuk membuat kampuh ini.
"Untuk emasnya itu rahasia, bergram-gram, karena memang emasnya tidak batangan, tapi emas lembaran, memang khusus untuk Prada," tutupnya.
Baca juga: Pakualaman Bersiap Sambut Dhaup Ageng |
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang