Brawijaya V sendiri adalah salah satu raja dari Kerajaan Majapahit yang paling terkenal. Nama lain sang raja adalah Raden Alit atau Bhre Kertabhumi.
Selain moksa di Gunung Lawu, ada versi lain menyebutkan bahwa Raja Brawijaya V wafat usai berdialog dengan Sunan Kalijaga di daerah Blambangan. Jasadnya kemudian dimakamkan di Pemakaman Trowulan bersama dengan istrinya, Putri Campa, sebagaimana dikutip dari detikNews.
Ada juga yang menyatakan bahwa sang raja wafat di Pantai Ngobaran, Gunungkidul. Ia membakar dirinya sendiri lantaran sudah terdesak oleh Pasukan Demak pimpinan putranya, Raden Patah. Versi lain menuliskan bahwa peristiwa bakar diri tersebut dilakukan sang raja bersama salah satu permaisurinya, disadur dari laman resmi direktoripariwisata.id.
Terkait manakah versi yang benar, hal tersebut tetap menjadi misteri. Namun artikel ini akan menceritakan versi pertama, yakni peristiwa moksa Raja Brawijaya V di puncak Gunung Lawu.
Sekilas tentang Gunung Lawu
Berdasar informasi yang dihimpun dari laman indonesia.go.id, Gunung Lawu berdiri kokoh di atas tiga wilayah Kabupaten, yakni Ngawi dan Magetan di Jawa Timur, serta Karanganyar di Jawa Tengah.
Meski merupakan gunung berapi, kini Gunung Lawu tengah "beristirahat" karena sudah lama tidak melepaskan letusan. Letusan terakhir dari Gunung Lawu diperkirakan terjadi pada tahun 1835.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak. Ketiganya adalah Hargo Dalem, Haro Dumiling, dan Hargo Dumilah. Nantinya, Hargo Dalem dan Hargo Dumiling akan disinggahi oleh Raja Brawijaya V dan salah seorang pengikut setianya.
Sejumlah tempat wisata pun tampak ada di lereng gunung ini, mulai dari Telaga Sarangan, Tawang Mangu, hingga Air Terjun Grojogan Sewu. Gunung Lawu biasanya dipadati pengunjung pada hari-hari besar atau musim liburan sekolah.
Perginya Raja Brawijaya V ke Gunung Lawu
Akibat mengalami kekalahan melawan Raden Patah dan Pasukan Demak, Raja Brawijaya V kemudian mengasingkan diri ke Gunung Lawu. Ia dibersamai oleh pengikutnya bernama Sabdo Palon dan sejumlah pasukan.
Ide untuk mengasingkan diri ke Gunung Lawu itu didapatkan sang raja tatkala dirinya bermeditasi. Ia mendapatkan petunjuk bahwa Majapahit sudah pudar kekuasaannya, dan "Wahyu Kedaton" akan dipindah ke Kerajaan Demak.
Menilik informasi dari laman Indonesia.go.id, setibanya di Gunung Lawu, keduanya bertemu dengan Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Mereka adalah kepala dusun yang setia kepada Pemerintahan Majapahit.
Keduanya kemudian pergi mengantarkan junjungannya tersebut ke atas Gunung Lawu. Di bagian atas, Raja Brawijaya V dan Sabdo Palon berpisah. Sang raja pergi ke sebuah tempat yang nantinya dinamai Hargo Dalem, sedangkan Sabdo Palon mengasingkan diri ke Hargo Dumiling.
Peristiwa Moksa Prabu Brawijaya V
Selama beberapa saat, sang raja melakukan olah batin di atas gunung tersebut. Suatu hari, seorang putranya yang bernama Raden Gugur datang tergopoh-gopoh karena dikejar Pasukan dari Kadipaten Cepu.
Brawijaya V segera memerintahkan sisa pasukannya untuk bertarung. Tak mau ketinggalan, Dipa Menggala dan Wangsa Menggala turut serta membantu dan bertarung dengan hebat. Seluruh prajurit dari kedua belah pihak gugur, hanya tersisa Dipa Menggala, Wangsa Menggala, dan Adipati Cepu yang kemudian melarikan diri.
Akibat perannya, Brawijaya V mengangkat Dipa Menggala sebagai patih untuk menjaga Gunung Lawu dan 4 arah mata anginnya. Sementara itu, Wangsa Menggala diberi tugas untuk menolong keturunan Brawijaya V yang ingin naik ke puncak Gunung Lawu, sebagaimana dikutip dari laman Kominfo Magetan.
Konon, Wangsa Menggala kemudian berubah menjadi seekor burung Jalak Lawu yang kerap menolong pendaki ketika tersesat di Gunung Lawu. Usai mengangkat kedua kepala dusun tersebut, Brawijaya V kemudian melakukan moksa atau menghilang dari puncak Gunung Lawu.
Tidak dapat dipastikan kapan waktu tepatnya peristiwa tersebut terjadi. Bahkan, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, hingga kini masih belum ada penjelasan yang diyakini 100% benar terkait akhir hayat Raja Brawijaya V.
Demikian kisah moksanya Raja Brawijaya V di puncak Gunung Lawu. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat, ya, detikers!
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa