Melihat Jejak Jenderal Sudirman di Museum Sasmitaloka Jogja

Melihat Jejak Jenderal Sudirman di Museum Sasmitaloka Jogja

Anandio Januar, Novi Vianita - detikJogja
Kamis, 09 Nov 2023 16:07 WIB
Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman di Jogja menyimpan sejumlah koleksi dan barang pribadi Jenderal Sudirman. Ada tandu hingga diorama Perang Gerilya Sudirman yang dipajang di museum ini. 

Foto diambil Selasa (3/10/2023).
Melihat Jejak Jenderal Sudirman di Museum Sasmitaloka Jogja (Foto Bagian depan Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman: Anandio Januar/detikJogja)
Jogja -

Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang dikenal dengan Perang Gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Rekam jejak Jenderal Sudirman pun disimpan di museum khusus di Jogja sebagai penghormatan atas jasa Sudirman.

Museum itu bernama Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman yang berlokasi di Jalan Bintaran Wetan nomor 3, Kota Jogja. Museum ini memiliki 596 koleksi bersejarah tentang Jenderal Sudirman.

Beragam koleksi itu terdiri dari koleksi kendaraan, alat bantu Jenderal Sudirman saat perang seperti tandu dan dokar. Kemudian terdapat beberapa koleksi patung buste Jenderal Sudirman, perabotan rumah, piagam penghargaan, hingga padasan atau gentong besar untuk menampung air wudhu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum ini terbagi menjadi 14 ruangan yang terdiri dari ruang tamu, kantor hingga ruang sekretariat. Rinciannya yakni ruang tamu, ruang santai, ruang kerja, ruang kantor tamu, ruang tidur Pangsar Sudirman, ruang tidur putra-putri, ruang sekretariat, ruang Palagan Ambarawa, ruang RS Panti Rapih, ruang koleksi kendaraan, ruang koleksi Gunungkidul dan Sobo, ruang diorama, ruang koleksi pribadi, dan ruang dokumentasi.

Museum ini juga menyimpan tandu yang digunakan Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya. Konon, tandu itu merupakan kursi pribadi milik Hadi Harsono yang merupakan anggota militer sebelum menjadi lurah di Parangtritis.

ADVERTISEMENT

"Ini tandu pertama yang asli (sambil menunjuk tandu tersebut) dan dipakai Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya, hanya terdiri dari kursi milik warga setempat yang ditutup kain di bagian atasnya, kalau yang di depan tadi kan hanya replika ya," jelas pemandu museum, Shafa kepada detikJogja, Selasa (3/10/2023).

Bangunan Museum Eks Rumah Dinas Pejabat Keuangan Pura Pakualaman

Bangunan Museum Sasmitaloka ternyata berdiri sejak tahun 1890 silam dan beberapa kali sudah dialihfungsikan. Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan DIY, bangunan yang memiliki arti sebagai tempat untuk mengingat dan mengenang ini didirikan pada masa pemerintahan Belanda dengan bentuk rumah dinas yang ditempati oleh pejabat keuangan Pura Pakualaman, Mr. Wijnchenck, kemudian dikosongkan pada masa pendudukan Jepang.

"Dulu sebelum akhirnya menjadi Museum Sasmitaloka, tempat ini itu pernah menjadi tempat tinggal pejabat keuangan Pura Pakualaman dan Museum Angkatan Darat, kemudian dijadikan rumah dinas Jenderal Sudirman, dihuni Jenderal sama keluarganya," ucap Shafa.

Museum ini juga pernah menjadi kediaman Jenderal Sudirman saat baru dilantik sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tahun 1945-1948. Bangunan ini digunakan untuk keperluan pribadi para opsir Jepang yang kemudian setelah proklamasi berfungsi sebagai Markas Kompi 'Tukul' dari Batalyon Letkol Suharto selama tiga bulan.

Setelah itu, bangunan tersebut beralih fungsi menjadi Markas 'Informatie Geheimen Brigade T' tentara Belanda (19 Desember 1948-27 Desember 1949), Markas Komando Militer Kota Jogja (27 Desember 1949), Museum Angkatan Darat (17 Juni 1968), hingga pada akhirnya menjadi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman sejak 30 Agustus 1982 sampai saat ini.

Dikutip dari laman Kemdikbud, denah bangunan dengan bentuk segi empat dan menghadap ke timur ini menunjukkan gaya campuran. Hal ini dapat dilihat dari tiang dengan bentuk dasar corintia yang dihias motif tradisional seperti pada tiang-tiang di keraton.

Bangunan dengan ciri-ciri berdinding keramik, atap berbentuk limasan dengan rangka dari kayu, penutup atap menggunakan sirap, lantai tegel bermotif, pintu dan jendela terdiri atas daun krepyak, dan kaca dengan ukuran relatif besar ini termasuk ciri bangunan peninggalan Belanda di negeri tropis.

Operasional Museum Sasmitaloka

Berikut informasi operasional Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman:

Jadwal Buka dan Tutup Museum Sasmitaloka

  • Selasa-Minggu buka pukul 08.00-15.00 WIB.
  • Senin dan hari libur nasional museum ini tutup.

Harga Tiket Masuk (HTM) Museum Sasmitaloka

Pengunjung dapat mengunjungi museum ini secara gratis dan dapat diberi penjelasan oleh pemandu yang bertugas.

Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar, dan Novi Vianita Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.




(ams/ahr)

Hide Ads