Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II terkenal gemar membangun pesanggrahan pada masanya. Salah satunya Pesanggrahan Wonocatur atau yang lebih sering disebut sebagai Situs Gua Siluman.
Lokasi Situs Gua Siluman ini berada di Jalan Wonocatur, Banguntapan, Bantul. Konon, tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat peristirahatan saja, tetapi juga sebagai pabrik senjata Sultan HB II.
Sejarah Situs Gua Siluman
Juru Pelihara BPK Wilayah X Yogyakarta, Budianto (53) menuturkan Sultan Hamengku Buwono II termasuk raja yang senang membuat pesanggrahan. Setidaknya ada 13 pesanggrahan yang dibangun olehnya, salah satunya adalah Pesanggrahan Wonocatur atau Situs Gua Siluman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sultan HB II kan senang bikin pesanggrahan. Ada Taman Sari, ada Warungboto, termasuk ini (Situs Gua Siluman), terus Ambarketawang. Ada kira-kira 13 pesanggrahan," kata Budianto saat diwawancarai detikJogja di lokasi, Selasa (24/10/2023).
Budianto menyebut dulu ada kolam yang berada di situs tersebut. Kolam itu dialiri air dari sungai yang berada di tengah pesanggrahan.
"Katanya dulu di sebelah sini ada kolam. Jadi (situs) ini memang ada sungai katanya, untuk mengairi kolam di tengah-tengah kayak pemandian," ujar juru pelihara itu.
"(Bangunan di tengah) Itu dulu katanya jalan air, dulu jernih airnya ngalir ke sini terus nyemplung ke kolam yang ini. Ya sekitar gua itu alirannya," tambahnya.
Di dalam kompleks Situs Gua Siluman tersebut juga terdapat patung berbentuk naga dan burung beri atau nama lainnya adalah garuda yang ada di pojok timur dan barat situs. Dulu, kedua patung tersebut mengeluarkan air dari mulutnya yang kemudian air tersebut ditampung di dalam kolam.
"(Patung) Itu (berbentuk) naga sama burung beri nama lainnya burung garuda. Kendaraannya Dewa Wisnu. Jadi dulu katanya dari mulutnya keluar airnya, nanti nampung di sini terus keluar nampung ke kolam yang luar. Mata airnya ada dua," jelasnya.
![]() |
Dihubungi terpisah, Pamong Budaya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Yogyakarta, Himawan Prasetyo menyebut jika Gua Siluman merupakan salah satu bagian bangunan dari Pesanggrahan Wonocatur.
"Dalam Serat Rerenggan Keraton, disebutkan kompleks Pesanggrahan Wonocatur dilengkapi dengan gedung berjumlah empat, telaga, gunung buatan bernama Cendonosari yang ditanami pohon cendana, gaharu, kesambi, dan jati. Dibangun juga Gua Siluman yang ditanami merica dan nanas. Jadi Gua Siluman itu bagian dari Pesanggrahan Wonocatur," ujar Himawan.
Jadi Pabrik Senjata Era Sultan HB II
Tak sekadar sebagai penginapan, Gua Siluman ini dijadikan sebagai pusat kegiatan militer. Senjata yang dibuat dari situs ini dapat ditemukan di Keraton Jogja, berupa dua meriam yang diproduksi pada era Sultan Hamengku Buwono II.
"Memang awalnya Gua Siluman dalam sejarah itu digunakan untuk kegiatan kemiliteran karena di situ sebagai pabrik pembuatan senjata. Jadi tidak semua pesanggrahan untuk tempat rekreasi saja. Kalau di keraton itu ada peninggalan dua meriam, itu peninggalan HB II dibuatnya di Gua Siluman," tutur Himawan.
Selengkapnya di halaman berikut.
Dipugar 2018
Situs bersejarah ini ternyata sempat terbengkalai cukup lama. Baru pada tahun 2017, BPCB DIY menggelar konsolidasi untuk memperkuat bangunan. Lalu dilakukan renovasi terhadap bangunan bersejarah tersebut setahun kemudian.
"Ini semenjak 2017 ke bawah itu nggak tersentuh. Tahun 2017 BPCB (DIY) sudah mulai konsolidasi, pertama yang jalan ini. Memperkuat bangunan biar nggak roboh, kan kita di bawah jalan. Itu dicor lagi. Yang 2018 ini renovasi yang besar. Setelah itu belum ada lagi," ucap .
Himawan menuturkan pada 2018 dilakukan pemugaran Situs Gua Siluman. Tujuan pemugaran untuk melestarikan bangunan sejarah tersebut dan difokuskan pada dinding gua karena tingkat kerusakan yang parah.
"Seperti pemugaran tahun 2018, itu konsolidasi dinding di Gua Siluman karena sudah parah kan. Jadi kita hanya ke arah aspek pelestariannya saja. Itu baru pertama kali kita melakukan konsolidasi pemugaran di Gua Siluman karena memang dari dulu belum pernah," ucap Himawan.
Saat ini bangunan situs tersebut telah menjadi bangunan cagar budaya di Kabupaten Bantul. Namun untuk pemugaran dan pelestarian berada di bawah BPK Wilayah 10 yang dulunya bernama BPCB DIY.
"Gua Siluman itu sudah (jadi) cagar budaya, ditetapkan oleh Kabupaten Bantul itu masuknya SK Bupati Tahun 2016," jelas Himawan.
Meski menjadi bangunan cagar budaya, Situs Gua Siluman masih membutuhkan banyak perawatan. Saat ini pemeliharaan Situs Gua Siluman itu terhalang dana.
"Karena situs yang dikelola oleh BPCB DIY juga banyak, jadi tidak semuanya harus langsung dipelihara, itu nggak bisa. Kita juga terkendala lalu lintas atau dari BPK juga untuk kegiatan tiap tahunnya harus ada program yang sudah disusun. Jadi tidak bisa langsung mengeluarkan dana untuk ini. Dananya itu dari pusat. Tapi sejauh ini kita sudah melakukan konsolidasi, pemugaran, dan pemeliharaan yang berkala," kata Himawan.
Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama dan Jihan Nisrina Khairani Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar