Cara Menanam Alpukat agar Tumbuh Subur dan Cepat Berbuah, Catat Tipsnya!

Cara Menanam Alpukat agar Tumbuh Subur dan Cepat Berbuah, Catat Tipsnya!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 09 Mei 2025 15:07 WIB
Pohon alpukat
Pohon alpukat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/DenGuy)
Jogja -

Buah alpukat yang kaya manfaat membuat banyak orang tertarik untuk menanamnya. Lalu, bagaimana cara menanam alpukat agar pohonnya tumbuh subur dan cepat berbuah? Berikut ini penjelasan lengkapnya!

Menurut informasi dari laman Missouri Botanical Garden, alpukat punya nama ilmiah Persea americana. Tanaman buah satu ini diperkirakan berasal dari wilayah Mexico, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Kini, alpukat bisa dijumpai di berbagai belahan bumi.

Pohon alpukat biasanya tumbuh hingga ketinggian 30-60 kaki (kurang lebih 9-18 meter). Namun, varietas alpukat yang dicangkok sering kali tumbuh lebih rendah. Daun alpukat berbentuk elips dan lonjong serta berwarna hijau tua. Bunganya kuning kehijauan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, alpukat punya segudang manfaat. Di antaranya, sebagaimana dijelaskan dalam buku Manfaat Buah oleh Dayat Suryana, adalah mengurangi LDL (kolesterol jahat), meningkatkan HDL (kolesterol baik), menghaluskan kulit, hingga mencegah perkembangan kanker.

Usai membaca paparan ringkas di atas, detikers mungkin tertarik untuk menanam alpukat di halaman rumah. Nah, sebelum menanam, pastikan untuk membaca tata caranya yang telah detikJogja siapkan di bawah ini, ya!

ADVERTISEMENT

Tips Menanam Alpukat agar Tumbuh Subur dan Cepat Berbuah

Diringkas dari Buku Lapang Budidaya Alpukat terbitan Kementerian Pertanian dan dokumen bertajuk Teknologi Budidaya Tanaman Alpukat yang diunggah situs resmi BSIP (Badan Standardisasi Instrumen Pertanian) Banten, berikut ini tips menanam alpukat yang bisa detikers ikuti:

1. Persiapan Lahan

Sebelum memulai segala sesuatunya, tahap pertama yang perlu dilakukan adalah persiapan lahan. Pohon alpukat butuh tanah gembur dan subur agar dapat tumbuh maksimal. Idealnya, pH tanah berada di kisaran 5,6 sampai 6,4. Jika di bawah 5,5, tingkat keasaman tersebut bisa menyebabkan alpukat keracunan.

Bila tanah detikers gembur, buat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 40-60 cm. Bila tanahnya kering atau berlempung, buat lubang berukuran 100 x 100 x 100 cm. Biarkan lubang tersebut terbuka selama 7 hari agar terkena sinar matahari.

Usai 7 hari, campurkan tanah lapisan atas dengan pupuk organik atau kompos. Lalu, diamkan lagi selama 7 hari. Baru setelah itu, benih alpukat dapat ditanam. Selama periode tersebut, detikers bisa menyibukkan diri untuk memilih benih terbaik.

2. Pemilihan dan Perawatan Benih

Benih yang berkualitas begitu penting agar nantinya pohon alpukat dapat tumbuh maksimal. Bila memungkinkan, pilih benih alpukat yang bersertifikat. Sebelum ditanam, pastikan benih sudah dirawat secara intensif terlebih dahulu. Bagaimana caranya?

Kamu bisa melakukan penyiraman benih dengan interval 2 hari sekali bila tidak turun hujan. Perawatan benih ini perlu dilakukan secara serius karena tanaman masih rentan. Jika diperlukan, beri pemupukan juga pada benih di polybag.

3. Penanaman Benih

Usai lahan dan benih siap, proses penanaman bisa segera dilakukan. Pertama-tama, cek dahulu lubang galian untuk memastikan kondisinya masih baik. Kemudian, letakkan benih ke dalam galian tersebut, dalam kondisi masih berada dalam polybag. Arahkan pucuk benih berlawanan dengan arah Matahari pagi agar pertumbuhannya tegak lurus.

Setelah siap, buka polybag dengan hati-hati dan benar. Lalu, timbun benih dengan tinggi tanah lebih 5 cm dari atas pangkal batang. Tepuk-tepuk tanah di sekitar benih sampai tertutup rata. Guna memperkuat benih, pakai ajir berupa batang kayu atau bambu di pangkal batang utama.

Benih yang tingginya masih kurang dari 1 meter perlu diberi pelindung. Pakai juga mulsa dari jerami/rumput kering di sekitar batang utama bila diperlukan. Segera lakukan penyiraman benih setelah penanaman.

4. Pemupukan Pohon Alpukat

Untuk alpukat yang belum produktif, beri pupuk organik sebanyak 2 kali dalam setahun, yakni pada awal dan akhir musim hujan. Dosisnya adalah 10-20 gram per pohon, lalu timbun dengan tanah. Berikan pula pupuk anorganik setiap 6 bulan sekali.

Membuat lubang pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditugal merata di bawah tajuk tanaman. Kedalamannya kurang lebih 10 cm dari permukaan tanah untuk tipe pupuk organik cair. Bila pakai pupuk organik padat, aplikasikan dengan cara menaburkan di sekitar batang utama, lalu timbun tanah.

Apabila detikers menanam alpukat di tanah yang kekurangan unsur hara, pertimbangkan untuk memperbanyak pemberian pupuk organik. Jangan lupa lakukan penyiraman jika pupuk diberikan di luar musim hujan.

5. Topping Pohon Alpukat

Topping adalah kegiatan memotong ujung pangkal batang utama. Tujuannya adalah memacu pertumbuhan alpukat maupun pembungaan. Caranya, pangkas ujung pangkal batang utama β…“ bagian dari tinggi tanaman. Lalu, sungkup ujung pangkal dengan plastik PE yang dilapisi kertas.

Ingat selalu, topping hanya dilakukan pada tanaman yang berumur lebih dari atau sama dengan 5 tahun, ketinggian 6-7 meter, dan telah bereproduksi minimal 3 kali. Jadi, awasi dengan baik pertumbuhan alpukatmu, ya, detikers!

6. Pengairan Pohon Alpukat

Sebagaimana tanaman-tanaman lain, alpukat juga butuh pengairan yang konsisten, terlebih pada musim kemarau. Ketika pohon alpukat detikers masih berada di fase pembungaan hingga pembesaran buah, pastikan pengairannya maksimal. Bila buah sudah tua, stop pengairan.

7. Perawatan Alpukat dari Hama dan Penyakit

Pohon alpukat punya sejumlah hama alami yang selalu mengintai, sebut saja ulat kipat, ulat kupu-kupu gajah, kutu putih, tungau merah, hingga kelelawar. Bila melihat tanda-tanda kerusakan, jangan langsung ambil tindakan. Alih-alih, pelajari dan pastikan hama penyerangnya. Baru setelah itu, lakukan tindakan pencegahan serangan terjadi kembali.

Tidak hanya hama, alpukat juga berpotensi diganggu sejumlah penyakit khas tanaman. Di antaranya adalah antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), kanker batang dan busuk akar (Phytophthora palmivora), busuk buah (Botryodiplodia theobromae). Lakukan penanganan sesuai petunjuk jika salah satunya menginfeksi tanaman.

Perawatan alpukat harus ditanggapi dengan serius. Pasalnya, serangan hama maupun penyakit bisa berakibat gagal panen yang pada gilirannya menyebabkan kerugian ekonomi. Sebisa mungkin, lakukan tindakan preventif sebelum ada satu pun kerusakan.

Demikian pembahasan lengkap mengenai cara menanam alpukat agar tumbuh subur dan cepat berbuah. Semoga bisa membantu detikers membudidayakan alpukat, ya!




(sto/dil)

Hide Ads