5 Cara Menanam Cabai di Rumah yang Mudah, Dijamin Sukses hingga Panen

5 Cara Menanam Cabai di Rumah yang Mudah, Dijamin Sukses hingga Panen

Anindya Milagsita - detikJogja
Sabtu, 03 Mei 2025 12:42 WIB
Ilustrasi cabai rawit
Cabai. (Foto: Pixabay/HansLinde)
Jogja -

Cabai dikenal sebagai salah satu tanaman yang cukup mudah untuk ditanam di rumah, asalkan tahu caranya. Lantas, bagaimana ya cara menanam cabai di rumah yang mudah untuk diikuti?

Mengutip dari buku 'Teknik Budi Daya Aneka Cabai' karya Habryan Suhendra, bahwa cabai memiliki nama Latin Capsicum sp yang berasal dari suku terung-terungan atau Solanacae. Sebagai bumbu masakan, cabai mudah dijumpai di pasaran dan cukup banyak digemari oleh para pembudidaya tanaman.

Meskipun biasanya cabai ditanam oleh para petani, tetapi tidak sedikit orang yang turut mencoba peruntungan dengan menanam cabai sendiri di rumah. Ini dikarenakan ada berbagai cara menanam cabai di rumah yang tak melulu harus menggunakan pekarangan atau tanah yang luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penasaran ingin mengetahui bagaimana cara menanam cabai di rumah yang mudah untuk diikuti? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

5 Tips Memilih Bibit Cabai yang Tepat

Sebelum mengetahui cara menanamnya, terlebih dahulu mari memahami tips untuk memilih bibit cabai yang tepat. Untuk diketahui, bibit cabai menjadi salah satu faktor dalam keberhasilan penanaman cabai. Tidak hanya dilakukan oleh para petani di sawah maupun ladang, tetapi juga pada saat ditanam di rumah.

ADVERTISEMENT

Terdapat sejumlah tips yang bisa diterapkan untuk memilih cabai yang tepat. Dirangkum dari buku 'Teknik Pemilihan dan Penghitungan Indeks Komposit Performansi Varietas Cabai Rawit: Dilengkapi Cara Penghitungan Indeks Komposit Performansi Varietas' karya Sudirman dan 'Praktis dan Mudah Menanam Cabai di Rumah' oleh Sri Mulyani, berikut beberapa di antaranya.

1. Beradaptasi yang Baik

Tips pertama memilih bibit cabai yang tepat dapat dilakukan dengan memastikan bibit mampu menghasilkan tanaman yang beradaptasi dengan baik. Dijelaskan bahwa bibit yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya dapat mendukung kesuksesan seseorang dalam proses menanamnya. Tidak terkecuali bagi para pemula yang baru belajar menanam tanaman cabai.

Biasanya bibit yang bisa beradaptasi dengan baik memiliki kemampuan untuk tumbuh di berbagai lingkungan. Baik itu di dataran tinggi maupun rendah. Ada berbagai varietas yang termasuk dalam jenis bibit dengan kemampuan adaptasi yang baik. Sebut saja Tanduria, Syphoon, Rengganis, Pakem 21, hingga Dewata 43.

2. Tahan Penyakit

Tidak hanya memiliki kemampuan adaptasi yang baik, bibit cabai yang perlu dipilih saat ingin ditanam di rumah adalah yang mampu tahan terhadap berbagai penyakit. Tanaman cabai sering kali rentan terhadap berbagai hama maupun penyakit. Inilah yang membuat bibit tanaman cabai perlu untuk diperhatikan dengan baik, salah satunya tahan penyakit.

Terdapat berbagai varietas bibit tanaman cabai yang dianggap cukup tahan terhadap penyakit. Seseorang dapat memastikannya dengan mengecek informasi yang ada di kemasan bibit. Secara umum, bibit yang tahan terhadap jenis penyakit tertentu akan disertakan informasinya pada bagian kemasan.

3. Pahami Masa Tanamnya

Selain memilih bibit yang terbaik dari yang paling baik, seseorang perlu untuk memahami masa tanam masing-masing bibit. Biasanya setiap bibit memiliki masa tanam tertentu yang berkisar antara 70-120 hari sampai siap panen.

Masing-masing varietas memiliki masa tanam yang berbeda dan dapat berpengaruh pada berbagai macam faktor. Sebut saja iklim, kondisi lingkungan, hingga perawatan yang diberikan oleh pemiliknya. Inilah yang membuat seseorang perlu mengevaluasi secara berkala masa tanam cabai tergantung pada bibit yang dipilih oleh mereka.

4. Daya Kepedasan

Sebagian besar tujuan ditanamnya cabai adalah untuk mendapatkan daya kepedasan tertentu. Seseorang tentu telah memiliki keinginan dalam menanam cabai yang mampu menghasilkan tingkat kepedasan sesuai keinginan. Oleh sebab itulah, mereka perlu mempelajari terlebih dahulu varietas bibit yang akan ditanam.

Ini dikarenakan setiap varietas bibit dapat menghasilkan daya kepedasan yang berbeda-beda. Alih-alih memilihnya secara acak, cobalah untuk membaca informasi yang tertera pada bagian kemasan. Apabila diperlukan dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada penjual bibit untuk mengetahui varietas bibit yang harus dipilih untuk menyesuaikannya dengan daya kepedasan yang diinginkan.

5. Kondisi Penyimpanan Bibit

Meskipun masih dalam wujud bibit yang belum ditanam di dalam tanah, tetapi ternyata kondisi penyimpanan bibit dapat berpengaruh pada keberhasilan panen. Pastikan untuk mengecek kemasan bibit masih dalam kondisi utuh dan terbungkus rapi.

Sebaliknya, apabila bungkus penyimpanan bibit rusak atau sudah terbuka, maka ada kemungkinan kualitas bibit di dalamnya menurun. Sebut saja telah terkontaminasi terhadap spora jamur maupun virus-virus lainnya yang bisa memicu berbagai penyakit.

5 Cara Menanam Cabai di Rumah yang Mudah

Lantas, bagaimana cara menanam cabai di rumah yang mudah? Ada berbagai teknik yang bisa dipilih untuk dipertimbangkan oleh para pemula dalam menanam cabai di rumahnya. Dihimpun dari buku 'Cabai Sehat Dan Berkhasiat, Dari Ramuan Hingga Budidayanya (Bonus Cara Menanam Cabai Organik)' oleh Neti Suriana dan 'Bertanam Sayuran Organik di Halaman Rumah' karya Tetty Yulliawati, berikut beberapa cara yang menarik untuk dicoba.

1. Menyemai Benih

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menanam cabai adalah dengan menyemai benih. Untuk diketahui, bibit tanaman cabai perlu disemai terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke media tanam. Sebelum melakukan penyemaian, seseorang perlu menyesuaikan benih yang disesuaikan dengan kebutuhan maupun keinginan.

Kemudian rendam benih ke dalam air, lalu biarkan sejenak. Lalu benih yang memiliki kualitas bagus adalah yang tenggelam saat direndam. Setelah memilih kualitas benih yang bagus, siapkan media semai berupa campuran tanah, pasir, dan juga pupuk kompos maupun kandang yang halus. Basahi agar media semai lembap dan masukkan bibit ke dalamnya dengan memberi jarak antara benih yang satu dengan lain.

Taruh semaian bibit cabai di tempat yang tidak terkena sinar Matahari atau hujan secara langsung. Saat terlihat kering, pastikan menyemprotnya dengan air secukupnya. Lalu saat kecambah sudah muncul artinya bibit semai siap dipindahkan ke wadah tanam.

2. Pilih Wadah Tanam

Selanjutnya, memilih wadah berupa pot atau polibag. Langkah ini disebut juga sebagai teknik menanam secara tunggal. Pada teknik ini seseorang dapat menyemai terlebih dahulu bibit yang telah dibeli. Kemudian tunggu bibit sampai tumbuh dalam ukuran tertentu hingga siap dipindahkan ke dalam pot.

Selanjutnya, siram bibit cabai yang sudah siap dipindahkan hingga media lembap. Ini dilakukan agar bibit lebih mudah dilepaskan dari wadah persemaian. Kemudian pindahkan bibit ke dalam pot yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan.

Polibag maupun pot dianggap sebagai salah satu cara menanam cabai yang cukup praktis karena mudah dan bisa dipindahkan sesuai dengan keinginan pemiliknya. Harga modal yang dibutuhkan untuk menanam cabai di polibag maupun pot juga cenderung tidak terlalu mahal dan cukup ekonomis.

Khusus polibag terdapat ukuran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, polibag ukuran kecil biasanya cocok dipilih untuk menanam sayuran yang menghasilkan daun. Sementara itu, polibag dengan ukuran lebih besar cocoknya dipilih untuk menanam sayuran yang menghasilkan buah tertentu, termasuk cabai.

3. Siapkan Media Tanam

Selanjutnya, seseorang perlu menyiapkan media tanam yang tepat agar mendapatkan hasil tanaman cabai yang tumbuh dengan baik. Secara umum, ada berbagai jenis campuran media tanam yang bisa digunakan untuk menanam sayuran di pot. Salah satunya ada campuran tanah, kompos, dan pasir atau sekam bakar.

Adapun perbandingannya bisa dengan 1:1:1 atau 2:1:1. Biasanya campuran media tanam yang diperlukan untuk menanam tanaman tertentu mudah dijumpai di toko-toko pertanian. Bahkan sebagian di antaranya menyediakan media tanam yang siap pakai, sehingga lebih memudahkan.

4. Menanam Bibit Semai

Setelah itu, waktunya seseorang untuk menanam bibit yang telah disemai sebelumnya. Tahapan ini dikenal juga sebagai proses pemindahan bibit semai ke dalam wadah tanam. Usahakan untuk memindahkan bibit semai dengan mengeluarkannya secara hati-hati.

Tambahkan air agar area tanah di sekitar bibit semai padat dan lembap. Kemudian pindahkan ke polibag atau pot yang telah disediakan sebelumnya. Pastikan untuk meletakkan pot atau polibag tersebut di area yang terkena sinar Matahari secara langsung. Ini diperlukan untuk memastikan tanaman mendapatkan sinar Matahari yang cukup.

5. Merawat Tanaman

Saat sudah memastikan tanaman berada di tempat yang tepat, saatnya untuk merawatnya secara berkala. Perawatan tanaman di dalam pot atau polibag cukup mudah untuk dilakukan. Usahakan untuk menyirami tanaman sekitar 1-2 kali saja dalam sehari.

Namun, penting untuk memastikan kebutuhan media tanam yang digunakan. Saat media tanam masih dalam kondisi lembap, maka tidak perlu terlalu sering untuk disirami. Kemudian pastikan untuk mencabut atau membuang gulma-gulma yang tumbuh di sekitarnya. Jangan lupa memberikan pupuk setiap 7-10 hari sekali dengan pupuk kandang atau kompos.

Tanaman cabai yang sudah tumbuh cukup tinggi perlu diberi dengan kayu atau tiang khusus. Tujuannya agar menyangga tanaman cabai agar tidak roboh. Tidak hanya itu saja, tanaman cabai juga perlu dilakukan pemangkasan secara berkala untuk membuang tunas-tunas yang tidak begitu diperlukan bagi tanaman tersebut.

Lakukan proses perawatan tanaman cabai dengan hati-hati dan ketelitian. Selanjutnya, silakan tunggu sampai tanaman cabai berbuah dan siap untuk dipanen.

Itulah tadi rangkuman cara menanam cabai di rumah yang mudah dan bisa dipertimbangkan untuk diterapkan bagi pemula. Selamat mencobanya di rumah, ya!




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads